Skip to content

Categories:

Kepemimpinan

Kepemimpinan mudah diucapkan  namun perlu perjuangan dalam merealisasikannya, tidak semua orang mampu untuk melakukannya tetapi semua orang pada hakekatnya  memiliki jiwa kepemimpinan dalam kotek individual sedangkan  dalam kontek organisasi kepemimpinan terbentuk karena sistem. kepemimpinan untuk mengoperasionalkannya dalam oarganisasi sederhana kata katanya sangatm luas hakekatnya karena kepemimpinan banyak melibatkan unsur lain untuk dapat bermakna sebenarnya, adapun unsur-unsur yang terlibat pemimpin, pengikut, dan situasi. 

Kepemimpinan  terbentuk karena pemimpin, pengikut dan situasi,  harapanya kepemimpinan  dapat  mengkoordinasikan kerja, membentuk agar  terciptanya situasi yang jelas dan terarah dengan suasana yang sehat, serta membawa pengikut untuk dapat terlibat sehingga memiliki makna bahwa hubungan  antar personal yang di dalamnya setiap anggota patuh karena memang mereka ingin patuh, bukan karena mereka harus patuh disamping menciptakan kondisi yang kondusif bagi kelompok agar dapat menjadi kelompok yang efektif  dalam upaya proses mempengaruhi kelompok yang terorganisasi untuk mencapai tujuan. dengan demikian kepemimpinan sewajarnya rasional tidak  emosional; didasari atas alasan dan logika inspirasi dan panggilan jiwa (rasa)

Pengikut yang mempengaruhi kepemimpinan: ekspektasi pengikut, Sifat kepribadian, Tingkat kedewasaan, Tingkat kompetensi, Motivasi sedangkan type pengikut (Kelly, 1992) :
teralienas atau memiliki kebiasaan untuk menunjukkan aspek yang negatif dari organisasinya kepada orang lain , konformis penurut dan aktif dalam organisasi namun menjadi berbahaya bila mereka harus melakukan tugas yang berlawanan , pragmatis dengan kata lain jarang berkomitmen pada tujuan kelompok, tidak suka menonjol dan cenderung biasa saja , pasif Sangat bergantung pada pikiran pemimpin, antusiasme kerja rendah,dan kurang inisiatifasif , teladan Selalu menunjukkan pepada pemimpin dan rekan kerjanya sebagai pegawai yang mandiri, inovatif dan rela membela atasan.

Situasi sering kali dapat dipahami dalam konteks cara pemimpin dan pengikut perinteraksi sehingga dalam situasi tertentu memungkinkan  dapat membingungkan dalam kerangka kepemimpinan.

……….. 

 

 

 

 

Posted in Uncategorized.


Antara Harapan dan Realita dalam Komunikasi organisasi

20130826_093531Mendengar kata “komunikasi”   bagi setiap individu sudah barang tentu sudah bukan hal yang asing, karena sudah familier pada pendengaran kita dan terbiasa melakukan komunikasi dalam ruanglingkup pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari. Namun ada hal yang menarik dalam komunikasi  karena memiliki tujuan yang sempurna yaitu untuk menyamakan persepsi antara yang memberi dengan yang diberi informasi baik itu secara formal maupun informal komunikasi itu dilakukan.

Dalam komunikasi organisasi format  komunikasi telah baku alur yang dijalankan, meliputi; komunikasi botton up, top down, horizontal, dan diagonal. Alur tersebut secara ideal telah memberikan ruang dan luang pada anggota organisasi untuk dapat berkomunikasi dengan baik sesuai dengan format yang ada dalam organisasi sehingga tujuan organisasi yang dicita-citakan dicapai dengan baik.

Tujuan yang baik belum tentu disambut baik oleh penerima informasi atau anggota organisasi, hal tesebut dalam komunikasi organisasi sering disebut salah paham (misunderstand)  dikarenakan banyak faktor yang membuat salah paham dalam memberikan dan  menerima  pesan bagi si pemberi maupun si penerima dalam organisasi tersebut.

Harapan komunikasi dalam organisasi dengan format yang telah baku dalam setiap organisasi bertujuan bagaimana menyampaikan informasi secara baik dan benar sehingga dapat membentuk suasana kerja yang kondusif dari cara berinteraksi yang baik dan benar lewat saluran komunikasi yang jelas dan terarah sehingga informasi yang disampaikan dapat mencerminkan seperti salurannya tidak ada yang dikurangi dan tidak ada yang ditambahkan harus utuh apa yang menjadi inforasi tersebut berdasarkan ketentuan atau peraturan yang menjadi panduan dalam organisasi tersebut.  Seperti telah disebut di atas  bahwa harapan tidak selalu menjadi kenyataan dalam realitanya  informasi yang disampaikan sering salah penerimaan oleh karena itu komunikasi organisasi ada etika yang menjadi pedoman dalam komunikasi organisasi. Seperti  disebutkan  Shaw dan Barry:1989 bahwa ada lima hal pedoman dalam etika komunikasi organisasi :1) melakukan dan menghindari akibat-akibat yang membahayakan oang lain; 2) mematuhi kesepakatan dan perjanjian yang melebihi kesopanan dan aturan; 3) jangan hanya mematuhi hukuman dan menghindari keputusan serta tindakan yang tidak pantas; 4) mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang sesuai dengan tindakan yang sesuai dengan tuntunan moral dasar; 5) memelihara reputasi dan namabaik setiap orang. semoga bermanfaat….

 

 

 

 

Posted in Uncategorized.


Kesalahpahaman dalam Komunikasi

IMG_9027x - CopyKomunikasi dalam wujud interaksi bagi setiap individu sudah merupakan kebutuhan dalam mengisi kehidupan keseharian baik  dalam komunikasi formal maupun komunikasi informal, dalam kedinasan maupun non kedinasan, dalam lembaga formal maupun   lembaga non formal yang dalam pelaksanaannya komunikasi   akan bergantung pada situasi  kapan, siapa  dan dimana tempat komunikasi itu dilakukan.

Komunikasi yang dilakukan dalam setiap kesempatan semuanya berujung pada tujuan akhir yang diharapkan yaitu terjadinya “persepsi yang sama”  antara pemberi informasi dan yang diberi informasi atau yang mengajak komunikasi dengan yang diajak berkomunikasi,  selanjutnya dalam komunikasi dipake istilah  pengirim (komunikator)  dan penerima (komunikan) sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.  Namun prakteknya dalam berinteraksi sering terjadi perbedaan-perbedaan muncul  mengakibatkan beda pemahaman dalam menangkap dan memaknai isi dan maksud komunikasi,  baik itu terjadi  pada diri si komunikator maupun pada si komunikan wujudnya terjadi kesalahpahaman dalam menangkap pesan  dan menafsirkannya.

Kesalahpahaman dalam komunikasi  tersebut diakibatkan  : 1) masalah dalam mengembangkan pesan; 2) masalah dalam menyampaikan pesan; 3) masalah dalam menerima pesan; 4) masalah dalam menafsikan pesan  (Djoko Purwanto:2010). Persoalan kesalahpahaman komunikasi dalam berinteraksi mengakibatkan tujuan komunikasi tidak dapat tercapai dengan baik, karena  perbedaan persepsi antara yang diberi informasi dengan yang menerima informasi sehingga muncul pemahaman lain tidak seperti apa yang diharapkan oleh tujuan dari komunikasi semula.

Terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi perlu diminimalisir oleh komunikator maupun oleh komunikan dengan berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan berinteraksi,  membekali pengetahuan seluas-luasnya  baik pengetahuan khusus dalam keilmuan, maupun kemampuan umum  faktor pendukungnya.

Posted in Uncategorized.


Public Speaking

public-speakingSelintas mengenal Public Speaking…..

Public Speaking merupakan salah satu  dari jenis komunikasi yang sangat penting untuk dikuasai dan dipahami oleh setiap orang, terutama bagi profesi (guru, dosen, motivator, manajer, pimpinan dan sejenisnya termasuk politikus)  yang selalu berhadapan dengan pendengar  dalam jumlah besar.

Public Speaking adalah bentuk komunikasi dalam upaya menyampaikan ide, gagasan dihadapan pendengar dalam jumlah besar, hal itulah  public speaking  tidak mesti dimiliki atau dikuasai oleh setiap orang secara otomatis tetapi sangat mungkin untuk dimiliki atau dikuasai oleh setiap orang, karena  dapat dipelajari dengan berlatih secara terus menerus dan mempraktekan bila ada kesempatan. Berbicara dihadapan orang banyak adalah salah satu dari jenis komunikasi  yang dikatagorikan pada komunikasi massa yaitu komunikasi yang melibatkan pendengar dalam jumlah besar dengan tujuan mengibur, mempengaruhi, atau mengajak.

Untuk dapat meyakinkan dalam berbicara dihadapan orang banyak dituntut untuk memiliki  ” keterampilan berkomunikasi  dengan baik”, sehingga khalayak  yakin terhadap apa yang disampaikannya. faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keyakinan pendengar dari pembicara meliputi: Penampilan, Suara dan bahasa tubuh serta penguasaan materi yang disampaikan sehingga substansi yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh pendengar  akhirnya  tujuan berbicara dapat tercapai dengan baik.

Tip sukses untuk dapat berbicara dengan baik dihadapan orang banyak: jadilah diri sendiri; kenali pendengar dengan baik; jadilah orang yang positif; jadilah orang yang terlibat dengan pendengar; yakinkan bahwa Anda pakar; senyum sapa dan sanjung; dan terima Feedback, serta beranikan diri untuk mempraktekkan.

Selamat belajar dan berlatih…..

 

 

 

 

 

 

Posted in Uncategorized.


Memahami Diri dan Meyadarkan diri

Sulit rasanya untuk memahami dan menyadarkan diri secara utuh bagi yang masih memiliki cita cita untuk menjadi yang paling super dalam segalanya.

Namun ketika mau berusaha rasanya tidak ada yang sulit karena kita yakin “Tuhan menciptakan kita sekalian akal dan kemampuannya” , lebih lebih dengan ” IMAN-Nya”.  Sehigga ketika akal dibarengi dengan kemampuan yang cukup dan didasari Iman yang baik, menjadi satu kesatuan yang tidak akan terpisahkan dan akan menguatkan diri seseorang untuk mengetahui diri, menyadarkan dirinya sendiri sehingga berujung kepada membawa dirinya dalam kehidupan tidak sesuka sendiri.

Dalam ilmu “Komunikasi” yang sedang saya pelajari  dikenal dengan kesadaran diri, dimana manusia sebagai individu harus mampu mengendalikan dan menyadarkan diri untuk membuat keseimbangan dalam mengisi perjalan kehidupan yang tidak kekal ini.

Untuk mengenal dan menyadarkan diri ada beberapa hal yang harus dipelajari dan dipahami diantaranya: kenali diri sendiri dengan baik, amati diri anda dari yang berbeda, hargai dan dengarkan orang lain, perkuat kemampuan diri, dan perkecil rasa egoisme..

Semoga ada manfaatnya……

 

Posted in Uncategorized.


Hello world!

Welcome to Jejaring Blog Unnes Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!

Posted in Uncategorized.




Skip to toolbar