BELAJAR “ANTROPOLOGI KESEHATAN” MENGASIKKAN

     Antropologi adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Dalam disiplin nilai ilmu antropologi banyak membahas tentang dimensi kebudayaan,salah satunya adalah pembahasan antropologi kesehatan yaitu cabang ilmu antropologi yang menerangkan tentang hubungan manusia,budaya dan kesehatan. Antropologi kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala sosial budaya,bio-budaya dan ekologi budaya dari “kesehatan” dan kesakitan yang dilihat dari segi-segi fisik,jiwa dan sosial serta perawatannya masing-masing dan interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan di masyarakat, baik pada tingkat individual maupun tingkat kelompok sosial keseluruhannya. Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya sebuah pendekatan budaya. Di dalam antropologi kesehatan ini diterangkan dengan lebih jelas tentang tingkah laku manusia yang mempengaruhi kesehatannya dikarenakan budayanya.
   Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara memandang dunia,bagaimana mengungkapkan emosionalnya,dan bagaimana berhubungan dengan orang lain,kekuatan supernatural atau Tuhan serta lingkungan alamnya. Budaya itu sendiri merupakan hasil karya manusia.Budaya lahir akibat adanya interaksi dan pemikiran manusia.Sedangkan manusia selalu berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka hasilkan. Budaya itu sendiri diwariskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya dengan menggunkan simbol,bahasa,seni dan ritual yang dilakukan dalam perwujudan kehidupan sehari-hari. Hal ini terjadi pula pada budaya kesehatan ada pada masyarakat. Namun,budaya kesehatan mengalami perubahan,dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat dan teknologi yang semakin canggih budaya kesehatan di masa lalu berbeda dengan budaya kesehatan di masa sekarang dan mungkin di masa yang akan datang.

       Seperti yang telah kita ketahui bahwa antropologi kesehatan bukan hanya disiplin ilmu yang bermanfaat untuk dipelajari namun juga sangat mengasikkan ketika kita dapat memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam antropologi kesehatan kita dapat mengetahui tiga konsep sakit: illness,sickness dan desease. Yang dimaksudkan Sakit (Illness) disini adalah sakit yang disebabkan oleh persepsi diri sendiri (psikologi),lebih mengarah pada seseorang yang beranggapan bahwa dirinya merasakan sakit, meskipun kebenaran sakit belum diketahui. Selain illness, Sakit (sickness) merupakan sakit secara kultural, didasarkan pada pandangan orang lain atau masyarakat yang dipengaruhi oleh latar belakang sosial, budaya, lingkungan, jenis kelamin. Seseorang dianggap sakit (sickness) apabila mereka tidak bisa menjalankan fungsi dan peranan sosial dalam struktur masyarakat. Sedangkan sakit (desease) atau lebih dikenal dengan penyakit merupakan sakit dalam persepktif medis yang berupa gangguan fungsi atau adaptasi biologi individu yang didasarkan pada diagnosis klinik. Penyakit (desease) hanya akan dianggap penting secara sosio kultural oleh masyarakat apabila diidentifikasi sebagai illness.

        Selain konsep sakit, di dalam antropologi kesehatan juga mempelajari konsep sehat dan sembuh.Selama ini kita mengetahui bahwa Sehat menurut medis merupakan suatu kondisi tubuh manusia yang terbebas dari gangguan penyakit. Pada kenyataanya sehat tidak hanya dilihat secara medis yang meliputi kondidi fisik atau biologis saja tetapi juga secara psikis dan sosial. Begitupun konsep sembuh menurut Antropologi kesehatan yang didasarkan pada tiga aspek yaitu medis, psikologi, dan sosial. Konsep sembuh secara medis memang sudah banyak diketahui oleh banyak orang termasuk orang awam. Namun, sembuh secara psikologis dan sosial belum banyak diketahui oleh masyarakat kecuali yang belajar ilmu antropologi kesehatan. Kesembuhan secara psikologis dapat tercapai ketika seseorang yang setelah sakit mampu menjadi pendengar yang baik bagi orang yang berada di sekelilingnya. Tentunya hal ini berbeda dengan kesembuhan sosial yang berhubungan dengan penerimaan seorang yang telah sakit di masyarakat yang ia tempati. Maksudnya adalah jika orang-orang di sekitar sudah merasa tidak mempunyai masalah dengan seorang yang telah sakit, hal tersebut menunjukan bahwa seseorang yang sakit tersebut sudah mencapai kesembuhan sosial. Seseorang yang telah sakit juga sudah dapat menajalankan peranan sosial dalam kehidupan di masyarakat.

    Jadi konsep sehat, sakit, dan penyakit seperti yang dijelaskan sebelumnya, memiliki perbedaan antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Karena konsep sehat,sakit dan penyakit ditentukan oleh kebudayaan yang ada disuatu masyarakat. Bisa jadi disuatu masyarakat tertentu,hal itu dianggap suatu penyakit dan harus diobati ,namun belum tentu di masyarakat lain hal tersebut adalah penyakit juga.

      Dengan belajar Antropologi Kesehatan, kita juga belajar mengenai sistem medis baik secara tradisional maupun secara modern. Sistem medis yang masih banyak dilakukan adalah sistem medis tradisional apabila dikaitkan dengan masyarakat Indonesia yang sangat beragam jenisnya atau yang disebut multicultural. Sistem medis tradisional atau lebih dikenal dengan “Etnomedisin” merupakan sistem medis yang banyak dilakukan oleh masyarakat tradisional dalam kebudayaan suku tertentu. Sistem medis ini biasanya untuk mengobati penyakit yang diakibatkan adanya gangguan dari makhluk supranatural. Sistem pengobatan tersebut lebih dikenal dengan sistem medis personalistik. Dalam mengobati penyakit yang disebabkan oleh gangguan makhluk supranatural (seperti roh,hantu,jin dsb) bisanya dengan bantuan orang pintar yang biasa kita disebut dengan dukun. Pengobatan ini dengan cara dibacakan mantra-mantra tertentu. Pengobatan ini masih banyak terjadi di suatu suku tertentu yang masih memegang teguh nilai dan tradisi serta kepercayaan terhadap hal-hal supranatural. Berbeda dengan sistem medis modern bukan lagi menggunakan bantuan dukun namun dilakukan ahlinya yaitu dokter dengan segala peralatannya yang canggih untuk mengobatai penyakit.

      Salah satu bentuk sistem pengobatan tradisional personalistik yaitu pada masyarakat Bukit di Kalimantan, disana terdapat suatu pengobatan menggunakan ritual, yang dinamakan ritual Bahayaga. Ritual ini ditujukan untuk pengobatan terhadap orang yang sakit dan diusahakan kesembuhan melalui permohonan Balian atau Guru Jaya kepada Maha Kuasa dan Ilah tertentu, yang menjadi pengganggu atau pemberi penyakit segera mengembalikan atau mengusir penyakit dariorang yang sakit tersebut. Balian dalam masyarakat Bukit merupakan tokoh atau pemimpin agama yang tinggi kedudukannya dalam masyarakat. Dengan posisi dibaringkan si sakit (laki-laki-wanita) di hadapan kerabat dan handai tulan Balian melakukan tandik, membacakan mantra (mamang) diiringi dengan Tabuhan gendang dilakukanlah penghisapan di tubuh si sakit untuk dibuang penyakitnya.Fenomena-Fenomena kesehatan seperti yang dijelaskan diatas memiliki banyak manfaat bagi kehidupan kita termasuk menambah wawasan terhadap suatu ilmu juga mempersiapkan diri dalam menghadapi masalah-masalah kesehatan baik berkaitan dengan aspek medis maupun kultural. Beginilah Asiknya Belajar antropologi kesehatan juga akan lebih menyenangkan dan bermanfaat apabila dapat kita terapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

Tulisan ini dipublikasikan di Antropologi. Tandai permalink.

6 Balasan pada BELAJAR “ANTROPOLOGI KESEHATAN” MENGASIKKAN

  1. Arrum yuni berkata:

    Menarik kaka infonya, lanjutkan 🙂

  2. Lagi lagi terkait dengan judul ya kak, harap penulisan atau sistematikanya di perbaiki lagi agar tetap menarik

  3. ika fitrianingrum berkata:

    Cucok bu guru, good

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: