• Wednesday, August 15th, 2018

Berbagi Dakwah


Oleh Agung Kuswantoro

Dakwah jangan sendiri. Prinsipnya, ingin masuk surga ajak orang lain. Jangan masuk surga itu sendirian. Mengapa? Agar orang baik di sekitar kita banyak.

Cara itulah yang saya gunakan yaitu berbagi dakwah. Saat ini, saya sedang menghidupkan lagi kajian “TPQ”.

Dulu, saya dan istri yang mengelolanya. Mulai yang menyiapkan tempat, menjadi guru ngaji, hingga membuat rapot-nya. Namun, karena ada sesuatu hal, saya tutup kajian tersebut.

Alhamdulillah, sekarang “hidup” lagi TPQ-nya. Berbekal pengalaman masa lalu, saya memakai strategi sebagaimana di atas. Yaitu, berbagi dakwah.

Saya mengidentifikasi semua kegagalan yang pernah saya lakukan dalam mengelola kajian. Salah satunya, adalah faktor kesiapan guru dan perhatian orang tua.

Dua point inilah yang saya tekankan dalam berbagi dakwah. Pertama, Kesiapan guru. Saya mengajak kepada mahasiswa untuk membantu mengelola kajian. Ada Maulana dan Bilardo. Alhamdulillah mereka siap untuk menjadi guru mengaji.

Kedua, Perhatian orang tua. Saya mengajak kepada orang tua/wali anak untuk juga berdakwah. Dengan cara apa? Meningkatkan perhatian kepada anak dan aktif dalam mengelola kajian. Aktif dalam mengelola kajian, seperti membuat struktur organisasi, menentukan arah/tujuan kajian.

Jadi, dalam penentuan tujuan kajian, orang tua/wali dilibatkan. Bukan dari saya saja. Cara termudah bagi saya yaitu mengharapkan mereka dalam komunitas/grup.

Dalam grup tersebut mendiskusikan tentang kendala. Mereka/orang tua aktif memberikan alternatif-alternatif solusi terkait permasalahan yang terjadi.

Saya sebagai pengelola, mengajak kepada mereka untuk “berbagi dakwah”. Itulah yang saya maksudkan berbagi dakwah, yaitu masuk surga secara ramai-ramai. Ajak Saudara, tetangga, dan orang-orang yang peduli/berjuang di agama Allah.

Semarang, 10 Agustus 2018

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply