• Thursday, April 26th, 2018

Reliabilitas Didukung Validitas

Oleh Agung Kuswantoro

 

Saat menguji skripsi mahasiswa yang saya rasakan adalah saling belajar dengan dia. Dia adalah peneliti. Tugas saya membaca dan mengklarifikasi atas hasil penelitiannya. Bisa menambahkan, mengurangi, atau bertanya. Itu yang saya lakukan kepadanya.

 

Ada yang menarik saat saya menguji Dewi. Dimana pada reliabilitasnya menemukan 0,600. Saya pun mengeceknya dimana hasil dari referensi yang ia dapatkan termasuk reliabel. Namun, saya cocokkan pada lampirannya, saya tidak menemukan. Lampiran terkait perhitungan reliabilitas tidak ada.

 

Lalu, saya menanyakan kepadanya. “Berapa nilai reliabilitasnya?” Ia menjawab 0,587 Mengapa Anda menuliskan 0,600? Ia jawab “pembulatan, Pak”.Oh begitu”, jawab saya. “Terus, berapa ukuran/patokan reliabilitas dikatakan reliabel?” Ia menjawab 0,600. “Adakah dasarnya?” Tanya saya kepadanya.

 

Ia menjawab dari Trihendradi. “Pernah bacakan buku/referensi Trihendradi?” Tanya saya kepadanya. Ia menjawabnya “pernah”. Ada dihalaman sekian. Ujar wanita yang sudah mulai gelisah dengan pertanyaan saya.

 

Mengapa saya bertanya seperti itu? Lazimnya reliabilitas biasanya 0,700 dan 0,800. Namun, ini hanya 0,600. Itu pula pembulatan. Sebenarnya, hal ini tidak masalah. Saya mengecek nilai validitasnya, dimana untuk nilai validitas dari variabel tersebut sangat bagus. Artinya, ini sebagai pendukung dalam menentukan nilai reliabilitas variabel tersebut.

 

Jadi, nilai reliabilitasnya bisa didukung dengan nilai validitas. Dengan catatan, nilai validitasnya bagus. Namun, jika kurang bagus, maka nilai reliabilitasnya menjadi kurang kuat pula. Maknanya instrument tersebut kurang bagus. Oleh karenanya, reliabilitas dan validitas saling memberikan kontribusi.

 

Dalam pemahaman saya, bahwa penelitian kuantitatif mengutamakan reliabilitas terlebih dahulu. Hasilnya reliabel, maka dapat dikatakan dalam validitasnya diperoleh hasil valid. Ajeg-nya atau konsistennya pun jelas. Itulah pengalaman saya dengan Dewi. Selamat Dewi, Anda sukses mempertanggungjawabkan atas yang Anda tulis/penelitiannya.

 

Setelah ujian selesai, beberapa hari kemudian, Ia membawa buku yang saya tanyakan. Saya pun mempelajarinya. Inilah gunanya ujian, dimana kita saling belajar. Mari, kita belajar dan terus belajar. Jangan lupa, ikat dengan tulisan.

 

Sumber:

Trihendradi, C. 2013. Step by step IBM SPSS 21:Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

 

 

Jakarta, 26 April 2018 ditulis di Pesawat Garuda Indonesia jam 10.47 menuju Jakarta dari Semarang

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply