Kata Ustad Felis Siauw

Posted by: Agung Gunawan in Uncategorized Add comments

atas kata yang tak sempat terucap, rindu yang tak sempat terlisan | kugantikan dengan maaf lewat doa, walau dalam sunyi kupanjatkan

menahan hati memang menyiksa, tapi lebih baik ketimbang dosa | karena seringkali sabar itu diuji paling keras saat harus diamkan rasa

aku hanya manusia biasa, lemah dan mungkin terluka | tapi tak mengapa, waktu akan membawaku terbiasa

tidak semua hal yang kuinginkan harus jadi kenyataan | penantian, pengorbanan, juga suatu kebaikan dan pelajaran

dari kegagalan aku belajar berharap, dari penantian kesabaran kuserap | dari kekecewaan doaku menetap, dari kekhawatiran sujudku meratap

aku belajar melepaskan yang memang tak kumiliki | lalu mengais kenangan untuk menemukan arti demi arti

hidup siapa yang sempurna? mungkin takkan pernah ada | bagiku, mendekati sempurna, jika bisa menemukan makna

begitulah aku jadi sepenggal bab kehidupan bagimu, cerita sampingan | kita tak meminta untuk mengawali, namun kita tutup dengan ketaatan

yang meminta ketaatan akan mendapatkannya walau kesendirian | karena percuma bila berdua namun ketaatan jauh dari kehidupan

engkau dan aku pasti akan mati, tapi ada yang Maha Hidup, Allah | cintailah Allah, cintalah yang dicintai Allah, itulah makna indah

Leave a Reply

Lewat ke baris perkakas