PEMANFAATAN BARANG BEKAS DALAM UPAYA PENERAPAN PERILAKU KONSERVASI

Salam konservasi….

Kembali lagi dengan tema konservasi, jangan pernah bosan dengan konservasi alam karena alam juga tidak bosan menghidupi kita.

Kali ini saya akan membahas mengenai pemanfaatan barang bekas dalam upaya penerapan perilaku konservasi utuk menjaga kelestarian alam. Pemanfaatan barang bekas dalaam hal ini yaitu erat kaitannya dengan sampah yang banyak terdapat di lingkungan kita. Banyaknya sampah yang ada di lingkungan akan menimbulkan bahaya apabila tidak ditanggulangi, terutama sampah anorganik yang membutuhkan waktu lama untuk proses penguraian. Maka dari itu, saya berusaha memanfaatkan barang bekas atau sampah di lingkungan sekitar menjadi barang yang berguna sekaligus dalam upaya penanggulangan sampah.

Sampah yang saya manfaatkan yaitu sampah dari botol minuman yang sejatinya terbuat dari bahan plastik. Seperti yang kita ketahui nahwa botol plastik merupakan golonngan sampah anorganik. Dalam upaya pemanfaatan menjadi barang yang lebih berguna, saya akan coba memanfaatkan botol bekas menjadi tempat lampu. Lebih tepatnya dikatakan dengan sebagai lampu hias.

Sebenarnya banyak barang yang dapat kita buat dari botol bekas, namun saya lebih tertarik untuk membuat lampu hias. Kenapa saya memanfaatkan botol bekas untuk menjadi lampu hias, salah satu jawabannya adalah karena proses pembuatannya yang mudah. Selain itu, lampu hias juga memiliki nilai ekonomis sehingga memiliki peluang untuk dijadikan suatu usaha. Walaupun tujuan utama saya bukan untuk mencari keuntungan, namun setidaknya ketika memang ada peluang alangkah lebih baik bila dimanfaatkan.

Untuk proses pembuatan, saya hanya akan menjelaskan secara umum saja, pertama kita pilih botol yang tipis agar mudah dalam proses pembentukan/pemotongan. Bersihkan botol dari berbagai kotoran. Potong bagian bawah botol, dan sayatlah bagian atas botol namun tidak sampai penuh agar dapat terbentuk lampion lampu hias. Agar lebih menarik dan indah kita dapat mewarnai lampu hias menggunakan pewarna seperti cat warna semprot lalu kemudian dijemur.

 

IMG_20151119_012457

IMG_20151119_012448

IMG_20151119_012439

Kembali pada masalah konservasi, dengan kita memanfaatkan barang bekas (sampah anorganik) maka kita sudah dapat menerapkan perilaku konservasi dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan kata lain, kita sudah dapat disebut sebagai kader konservasi yang memang peduli terhadap kondisi lingkungan dan mau utuk berkontribusi demi terciptanya alam yang lestari. Mungkin hanya itu yang dapat saya sampikan mengenai pemanfaatan barang bekas dalam upaya penerapan perilaku konservasi.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: