Archive for the Category ◊ Antropologi SMA ◊

• Friday, December 18th, 2015

Perilaku Menyimpang dan Sub Kebudayaan Menyimpang

Photo Perilaku Menyimpang Budaya

Perilaku menyimpang merupakan sebuah perilaku yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang menyimpang dari nilai dan norma yang ada di masyarakat. Biasanya ada berbagai alasan mengapa seseorang melakukan suatu tindakan yang menyimpang. tetapi walaupun berbagai alasan telah diungkapkan seseorang yang telah melakukan penyimpangan biasanya akan mendapat sanksi sosial dari masyarakat dan sanksi yang diberikan biasanya sesuai dengan adat atau budaya yang berlaku dalam masyarakat tersebut.

1. Pengertian Perilaku Menyimpang

Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial. more…

• Thursday, December 17th, 2015

Internalisasi Nilai-nilai Budaya dalam Pembentukkan Kepribadian dan Karakter

Definisi Internalisasi

Berbicara mengenai internalisasi, setiap manusia telah mengalami internalisasi sejak lahir sampai sekarang ini. Internalisasi tersebut diperoleh melalui sebuah komunikasi yang terjadi dalam bentuk sosialisasi dan pendidikan. Dalam melakukan proses internalisasi nilai-nilai budaya ikut ditanamkan yang tujuannya setelah manusia mengerti nilai-nilai tersebut maka akan dibentuk menjadi sebuah kepribadian. Adapun definisi dari internalisasi dapat diketahui sebagai berikut.

  1. Internalisasi (internalization) diartikan sebagai penggabungan atau penyatuan sikap, standar tingkah laku, pendapat, dan seterusnya di dalam kepribadian (Chaplin, 2005: 256)
  2. Reber, sebagaimana dikutip Mulyana (2004:21) mengartikan internalisasi sebagai menyatunya nilai dalam diri seseorang, atau dalam bahasa psikologi merupakan penyesuaian keyakinan, nilai, sikap, praktik dan aturan – aturan baku pada diri seseorang. Pengertian ini mengisyaratkan bahwa pemahaman nilai yang diperoleh harus dapat dipraktikkan dan berimplikasi pada sikap. Internalisasi ini akan bersifat permanen dalam diri seseorang.
  3. Ihsan (1997:155) memaknai internalisasi sebagai upaya yang dilakukan untuk memasukkan nilai – nilai kedalam jiwa sehingga menjadi miliknya.

more…

• Thursday, December 17th, 2015

Budaya, perwujudan, unsur, Isi atau substansi Budaya, dan nilai Budaya

Photo Wujud BudayaMasyarakat indonesia tidak dapat lepas dari berbagai budaya yang ada di dalam lingkungannya. Berbagai budaya memiliki perwujudan yang berbeda sesuai dengan kebiasaan dan adat yang berlaku dalam masyarakatnya. Setiap kebudayaan memiliki unsur unsur dan substansi yang mengandung nilai dan makna tersendiri bagi masyarakat pemilik kebudayaan. Dan hal itu menjadikan sebuah kebudayaan berbeda dengan kebudayaan lainnya dan menjadi ciri khas yang unik bagi masyarakat tersebut.

1. Budaya

Koentjaraningrat mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan milik diri manusia dengan belajar.

Selo soemardjan dan Soelaeman Soemardi mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya,rasa,dan cipta masyarakat. more…

• Thursday, December 17th, 2015

Konsep dasar, peran fungsi, dan keterampilan Antropologi  dalam mengkaji  Kesamaan dan keberagaman budaya, agama, religi atau kepercayaan, tradisi, dan bahasa

Kata Antropologi berasal dari bahasa Yunani Anthropos yang berarti manusia dan Logos yang berarti wacana (dalam pengertian “bernalar”, “berakal”. Beberapa ahli mendefinisikan antropologi sebagai berikut:

  1. Koentjaraningrat : Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
  2. William A. Havilland : Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
  3. David Hunter : Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.

more…

• Thursday, December 17th, 2015

Silabus Antropologi SMA/MA Kelas XII

Silabus-K 13

Satuan Pendidikan        : SMA

Kelas /                        : XII

Kompetensi Inti            :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan  sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. more…

• Thursday, December 17th, 2015

Silabus Antropologi SMA/MA Kelas XI

Silabus-K 13

Satuan Pendidikan        : SMA

Kelas /                        : XI

Kompetensi Inti            :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan  sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. more…

• Thursday, December 17th, 2015

Silabus Antropologi SMA/MA Kelas X

Silabus-K 13

Satuan Pendidikan        : SMA

Kelas /                        : X

Kompetensi Inti            :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan  sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. more…

• Thursday, November 05th, 2015

Biografi Koentjaraningrat (Bapak Antropologi Indonesia)

T_koentjaraningrat

    Putra dari pasangan suami istri R.M.Brotokoesomo (seorang pamong praja di lingkungan paku alam) dan R.A.Pratisi Tirtotenojo ini lahir di Sleman pada 15 Juni 1923 dan meninggal dunia pada 23 Maret 1999 di Jakarta ini adalah orang yang kita kenal sebagai Bapak Antropologi Indonesia.

    Pria yang biasa disiplin dan mandiri sejak kecil ini tertarik pada antropologi sejak menjadi asisten Prof.G.J.Held, seorang Guru Besar Universitas Indonesia yang mengadakan penelitian lapangan di Sumbawa. more…