TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL

Hay bloger kali ini saya akan memposting tugas mata kuliah teori sosiologi modern semester 3, berikut hasilnya….

Teori Fungsionalisme Struktural
Mengambil pernyataan dari Robert Nisbet, Fungsionalisme Struktural adalah “tanpa keraguan apa pun, himpunam teori satu-satunya yang paling signifikan di dalam ilmu-ilmu sosial pada abad sekarang [kedua puluh] ini”. (dikutip di dalam J. Turner dan Maryanski, 1997:xi). Dalam teori Fungsionalisme Struktural dapat dipelajari struktur-struktur masyarakat tanpa memerhatikan fungsi-fungsinya (atau konsekuensi-konsekuensinya) bagi struktur-struktur lain. Fungsionalisme masyarakat merupakan pendekatan dominan di kalangan para fungsionalise struktural sosiologis (Sztompka, 1974). Perhatian utama dalam teori fungsionalisme struktural adalah struktur-struktur sosial dan lembaga-lembaga masyarakat berskala besar, antarhubungannya, dan efek-efeknya yang memaksa pada para aktor.
Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons diawali dengan empat imperatif fungsional untuk semua sistem “tindakan”, skema AGIL-nya yang terkenal. Robert Merton mengkritik beberapa aspek fungsionalisme struktural yang lebih ekstrem dan yang tidak dapat dipertahankan. Meskipun Merton dan Parsons sama-sama disosialisasikan dengan fungsionalisme struktural, ada perbedaan-perbedaan penting diantara keduanya. Salah satu alasan perbedaan itu ialah, Parsons membela penciptaan teori-teori besar yang bersifat melingkupi, sedangkan Marton lebih menyukai teori-teori terbatas dengan cakupan menengah. Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar

HUBUNGAN PATRON-KLIEN DI KALANGAN PETANI DESA GEBUGAN KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

Hayyy bloger kali ini saya akan meposting tugas mata kuliah Sosiologi Politik semester 5, berikut hasil tugasnya….

Hubungan patron-klien di kalangan petani di Desa Gebugan terjadi antara petani maju dan buruh tetap, petani dan tengkulak, petani-pedagang dan pemodal dari luar desa. Hubungan patron-klien petani maju dan buruh tetap. Petani maju di desa Gebugan atau sering disebut juragan adalah petani kaya yang mempunyai tanah atau sawah yang luas, aktif berpartisipasi dalam kegiatan bertani dan mempunyai pengetahuan baik dalam kegiatan bercocok tanam sehingga sering dijadikan acuan atau panutan bagi petani lainnya di desa Gebugan, yang mana petani maju atau petani kaya itu mempunyai sumber penghasilan ganda di sektor pertanian dan di luar pertanian, memiliki buruh tetap. Buruh tetap adalah buruh tani yang bekerja dan terikat pada seorang majikan yaitu petani maju, yang tidak lain dari tetangganya sendiri. Petani maju atau juragan tersebut disebut sebagai patron, dan buruh tetap itu disebut sebagai klien. Eksistensi hubungan patron-klien antara petani maju dan buruh tetap terjadi karena adanya ketimpangan sosial-ekonomi di desa Gebugan. Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar

PERBEDAAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA SEKARANG DENGAN POLA ASUH ORANG TUA DAHULU

Hay bloger kali ini saya akan memposting tugas mata kuliah sosiologi gender semester 5, berikut hasil tugasnya….

Kita tentu pernah merasakan menjadi anak-anak dan kita juga tahu bagaimana orangtua kita memiliki pola asuh yang sering kita bandingkan dengan apa yang kita lihat saat ini bagaimana para orang tua masa kini dalam mendidik anaknya sangat berbeda dengan pola asuh orang tua zaman dahulu. Lalu, apa pola asuh itu? Pola asuh adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsistensi dari waktu kewaktu. Seiring dengan perkembangan zaman, kini pola asuh orang tua juga mengalami banyak perbedaan, baik itu dari segi pendidikan maupun pola perilakunya. Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar

HASIL PENELITIAN PEKERJA BURUH DI PT GOLDEN FLOWER UNGARAN DENGAN TEORI ALIENASI

Hay bloger kali ini saya akan memposting tugas mata kuliah teori sosiologi klasik semester 2, berikut tugasnya….

PEMIKIRAN TEORI ALIENASI KARL MARX
Dalam pemikiran Karl Marx terdapat konsep Alienasi yang diawali dengan konsep kerja dan sifat dasar manusia. Alienasi akan muncul, ketika suatu masyarakat menganut konsep atau sistem kapitalisme. Dalam sistem ini akan memunculkan pertentangan antar dua kelas, yakni kaum borjuis dan kaum ploletar karena dia merupakan obyek atau mesin bagi kaum borjuis. Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar

KETIDAKADILAN GENDER

Hayy bloger kali ini saya akan memposting tugas Sosiologi Gender semester 5, berikut hasil tugasnya….

Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender inequalities). Namun, yang menjadi persoalan, ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan, baik bagi kaum laki-laki dan terutama terhadap perempuan. Ketidakadilan gender merupakan sistem dan struktur di mana baik kaum laki-laki dan perempuan menjadi korban dari sistem tersebut. Ketidakadilan gender termanifestasikan dalam pelbagai bentuk ketidakadilan, seperti : marginalisasi atau proses pemiskinan ekonomi, subordinasi atau anggapan tidak penting dalam keputusan politik, pembentukan stereotype atau melalui pelabelan negatif, kekerasan (violence), beban kerja lebih panjang dan lebih banyak (burden), serta sosialisasi ideologi nilai peran gender (Fakih, 2006:12). Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar

ANALISIS BERITA SUBANG ENDEMIK PENYAKIT KAKI GAJAH

Hay bloger kali ini saya akan memposting tugas Antropologi Agama semester 5, berikut tugasnya…..

Subang Endemik Penyakit Kaki Gajah
SINDONEWS.com
Jumat 2 Oktober 2015- 16:53 WIB
SUBANG – Sebanyak 18 dari total 30 kecamatan di Kabupaten Subang, dinyatakan sebagai wilayah endemik penyakit kaki gajah (filariasis). Penyakit tersebut disebabkan oleh gigitan nyamuk dan menimbulkan cacat fisik permanen.
“Berdasarkan catatan kami ada 18 kecamatan yang masuk dalam wilayah endemik filariasis atau penyakit kaki gajah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Subang Budi Subiantoro, kepada wartawan, Jumat (2/10/2015). Ditambhkan dia, pihaknya menargetkan pada tahun 2016 yang aka datang, wilayah Subang tidak akan ada penderita baru penyakit kaki gajah tersebut. Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar

KONSEP SEHAT, SAKIT DALAM SISTEM MEDIS BELIAN MASYARAKAT DAYAK DAN SISTEM PERAWATAN KESEHATAN YANG DILAKUKAN

Hay bloger kali ini saya akan memposting tugas Antropologi Kesehatan Semester 5, berikut hasilnya….

Suku Dayak yang berada di Kalimantan Timur tidak pernah luntur memegang teguh tradisi para leluhur secara turun menurun. Salah satunya tradisi ritual Belian, yaitu prosesi pengobatan yang lebih mengedepankan unsur tradisional masyarakat setempat. Di masyarakat Dayak, pemelian atau pengusung ritual belian memiliki peranan layaknya seorang dokter. Namun, secara tradisional pemelian ini memiliki cara tersendiri utuk menyembuhkan penyakit. Secara teknis, pemelian menggunakan terapi secara spiritual magis yang sakral untuk menyembuhkan para pasiennya, seperti yang telah diwariskan para leluhur masyarakat setempat. Seorang pemelian sudah harus mencapai tahap menguasai danmenjiwai mantra-mantra serta mampu membuat ramuan. Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar

KONSEP DISEASE DAN ILLNESS FOSTER AND ANDERSON

Hay Bloger kali ini saya akan memposting tugas Antropologi Kesehatan semester 5, berikut postingannya……

1. Disease, merupakan penyakit sebagai suatu konsep patologi dan sebagai keadaan biologis. Dokter mendiagnosis dan mengobati penyakit (disease). Disease merupakan suatu konsep patologi yang dapat dibuktikan dengan hasil-hasil tes laboratorium seperti rongsen misalnya.
2. Illness, merupakan penyakit sebagai suatu konsep kebudayaan, manusia dapat dikatakan sakit apabila tidak dapat menjalankan fungsi dan peranan sosial dalam masyarakat. Dokter menangani penyakit karena pasien menderita penyakit (illness). Penyakit Illness didefinisikan sebagai akibat masuknya objek karena ilmu sihir, maka pengeluaran objek tersebut adalah mutlak bagi kesembuhan pasien. Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar

REVIEW BUKU BACK DOOR JAVA KARYA JAN NEWBERRY TERJEMAHAN BERNADETTA ESTI SUMARAH

Hayy Bloger kali ini saya akan memposting tugas etnografi semester 3, berikut hasinya…..
Keluarga, sebagai gravitasi aktivitas merawat anak, telah lama menjadi perhatian antropologi yang mencoba memahami bagaimana kebudayaan dan nilai dipelajari dan ditransmisikan dari satu generasi ke generasi yang lebih muda. Studi Klasik Margaret Mead di Pasifik awal abad ke-20 menjadi salah satu pelopornya. Namun, pada kurun kedua abad yang sama, Indonesia sejak Orde Baru-nya Suharto, sebenarnya telah menempatkan keluarga dalam minat kajian politik. Janice Newberry telah menghasilkan sebuah etnografi keluarga Indonesia pada awal abad ke-21 di tengah hiruk-pikuk kegiatan perempuan dalam kehidupan keluarga yang privat, serta kehangatan sebuah kampung Jawa sebagai ranah publik. Di samping itu, ekspektasi-kontrol, tepatnya negara terhadap keluarga dan perempuan, terutama sebagai ibu, juga dihadirkan.
Melalui tulisan ini saya akan mencoba melakukan pembacaan dari karya Jan Newberry yang berbentuk buku dengan judul Back Door Java. Buku tersebut telah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada bulan Maret 2013 oleh Bernadetta Esti Sumarah dan Masri Maris. Setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, buku tersebut diberi judul Negara, Rumah Tangga, dan Kampung di Keluarga Jawa. Etnografi mendalam dari Newberry menghadirkan Hildred Geertz tentang keluarga Jawa pada dekade 1950-1960-an. Dalam karya etnografi yang rinci tentang keluarga dan masyarakat di sebuah kota di Jawa, Jan Newberry menyajikan analisis negara yang berkaitan erat dengan isu gender di tingkat lokal. Buku terjemahan Bernadetta Esti Sumarah dan Masri Maris ini merupakan sebuah buku etnografi perkotaan yang melihat sebuah daerah Jawa khususnya di Yogyakarta. Dalam buku ini dibagi menjadi enam pokok pembahasan yaitu : (1) Melalui Pintu Belakang yang Hilang, Sebuah Jalan Masuk, (2) Kampung, (3) Rumah, (4) Rumah Tangga: Kiat Menjalani Kehidupan, (5) Rumah Kediaman, (6) Melalui Pintu Belakang Rumah Tangga: Pintu Keluar. Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar

PROSES DAN TAHAPAN KONFLIK

Hayy bloger kali ini saya akan memposting tugas mata kuliah Konflik dan Integrasi semester 3…..

Konflik berasal dari bahasa Latin “configere” yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial yang terjadi antara dua orang atau lebih bisa juga kelompok dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik juga dapat diartikan sebagai hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki tujuan atau kepentingan yang berbeda. Konflik biasanya dilatarbelakangi oleh individu ataupun kelompok karena ketidakcocokan atau perbedaan pendapat dalam hal tujuan yang akan dicapai.
Didalam konflik juga terdapat berbagai proses bagaimana terjadinya konflik menurut para ahli. Next

Ditulis pada Artikel Kuliah SosAnt | Tinggalkan komentar