HASIL PENELITIAN PEKERJA BURUH DI PT GOLDEN FLOWER UNGARAN DENGAN TEORI ALIENASI

Hay bloger kali ini saya akan memposting tugas mata kuliah teori sosiologi klasik semester 2, berikut tugasnya….

PEMIKIRAN TEORI ALIENASI KARL MARX
Dalam pemikiran Karl Marx terdapat konsep Alienasi yang diawali dengan konsep kerja dan sifat dasar manusia. Alienasi akan muncul, ketika suatu masyarakat menganut konsep atau sistem kapitalisme. Dalam sistem ini akan memunculkan pertentangan antar dua kelas, yakni kaum borjuis dan kaum ploletar karena dia merupakan obyek atau mesin bagi kaum borjuis.

Alienasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana manusia dikuasai oleh kekuatan-kekuatan yang tercipta oleh kreasinya sendiri, yang merupakan kekuatan untuk melawan manusi itu sendiri. Alienasi (ketersaingan) ada dan dijumpai orang dimana-mana dalam segala bidang yang dimana manusia memasukinya. Tetapi Alienasi yang paing penting adalah Alienasi yang dijumpai di tempat orang bekerja. Alienasi yang demikianlah yang paling penting menurut Karl Marx, terutama karena baginya manusia merupakan “Homo Faber” yaitu manusia sebagai pekerja dan pencipta.
Teori Alienasi Marx didasarkan ada pengamatan bahwa didalam produksi industri yang muncul di bawah kapitalisme, para buruh tak terhindarkan kehilangan kontrol atas hidup mereka, karena tidak lagi memiliki kontrol atas pekerjaan mereka. Para pekerja ini pernah menjadi otonom , yakni manusia yang mencoba untuk mandiri mengembangkan diri selalu terkotakkan oleh kaum borjuis.

CONTOH NYATA DARI TEORI ALIENASI

Penulis mengambil salah satu contoh nyata yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal penulis yang kemudian akan dikaitkan dengan teori Alienasi dari Karl Marx. Seperti yang telah disampaikan di bagian atas, maka penulis mengambil contoh cara kerja yang berada di PT Golden Flower Ungaran yang dapat dilaitkan dengan teori Alienasi.
Pada saat itu ibu penulis berprofesi sebagai pedangan klontong, dikarenakan kehabisan modal akibat merugi terus-menerus beliau mencoba mengubah nasibnya dengan melamar pekerjaan di suatu pabrik tekstil PT Golden Flower Ungaran. Kebetulan beliau bernasib baik, diterima bekerja di pabrik tersebut. Sebagai buruh, beliau tidak dapat lagi bekerja seperti dahulu yang dikehendakinya selayaknya ketika menjadi pedagang. Beliau sebagai buruh haruslah tunduk dan patuh terhadap aturan yang telah di tetapkan pabrik. Manajemen pabrik menetapkan kapan beliau harus bekerja, produk apa yang harus dihasilkan, jumlah produk yang harus dihasilkan, dan harga jual produk yang diproduksi tersebut.
Buruh harus menyesuaikan diri dengan kegiatan produksinya. Mesin misalnya, mesin digunakan untuk memudahkan dan membantu buruh pabrik untuk menghasilkan produksinya. Namun, mesin yang merupakan buatan manusia kini buruh haruslah tunduk dan beradaptasi dengannya karena kenyataanya mesin tersebutlah yang mengatur waktu buruh untuk melakukan aktivitas produksinya, disebabkan mesin mempunyai kapasitas untuk produksi.

Tulisan ini dipublikasikan di Artikel Kuliah SosAnt. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: