KETIDAKADILAN GENDER

Hayy bloger kali ini saya akan memposting tugas Sosiologi Gender semester 5, berikut hasil tugasnya….

Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender inequalities). Namun, yang menjadi persoalan, ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan, baik bagi kaum laki-laki dan terutama terhadap perempuan. Ketidakadilan gender merupakan sistem dan struktur di mana baik kaum laki-laki dan perempuan menjadi korban dari sistem tersebut. Ketidakadilan gender termanifestasikan dalam pelbagai bentuk ketidakadilan, seperti : marginalisasi atau proses pemiskinan ekonomi, subordinasi atau anggapan tidak penting dalam keputusan politik, pembentukan stereotype atau melalui pelabelan negatif, kekerasan (violence), beban kerja lebih panjang dan lebih banyak (burden), serta sosialisasi ideologi nilai peran gender (Fakih, 2006:12).
Disadari, masih banyak dijumpai ketimpangan-ketimpangan gender dan ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat kita. Bias gender yang dialami perempuan tidak sebatas kekerasan, tetapi juga dalam bentuk marginalisasi atau proses pemiskinan perempuan dalam ekonomi, subordinasi dalam keputusan politik, dan ketimpangan dalam pendidikan. Banyak fakta yang membuktikan bahwa kesenjangan gender dalam bidangpendidikan hingga kini terus terjadi. Fakta-fakta itu menunjukkan angka partisipasi perempuan hampir di semua jenjang dan program pendidikan masih tertinggal. Gejala kesenjangan gender juga muncul pada perlakuan dalam proses pembelajarannya itu sendiri yang kurang sensitif gender. Siswa laki-laki ditempatkan dalam posisi yang lebih menentukan (Kosasih dalam Pikiran Rakyat, 2004).
Untuk memahami persoalan yang muncul sebagai akibat adanya perbedaan gender dapat dilihat manifestasinya berikut ini (Fakih 1997: 12-23).
1. Marginalisasi perempuan sebagai salah satu bentuk ketidakadilan gender
Proses marginalisasi (peminggiran/pemiskinan) yang mengakibatkan kemiskinan, banyak terjadi dalam masyarakat di negara berkembang. Pemiskinan atas perempuan maupun laki-laki yang disebabkan karena jenis kelamin merupakan salah satu bentuk ketidakadilan yang disebabkan gender.
2. Subordinasi
Subordinasi adalah keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap lebih penting atau lebih utama dibanding jenis kelamin lainnya. Sudah sejak lama terdapat pendangan yang menempatkan kedudukan dan peran perempuan lebih rendah darilaki-laki. Kenyataan memperlihatkan bahwa masih ada nilai-nilai masyarakat yang membatasi ruang geraknya, terutama dalam aturan birokrasi yang meletakkan kaum perempuan sebagai subordinasi dari kaum laki-laki.
3. Pandangan stereotype
Stereotype adalah citra tentang individu atau kelompok yang tidak sesuai dengan kenyataan empiris yang ada. Pelabelan negatif secara umum selalu melahirkan ketidakadilan. Salah satu stereotype yang berkembang berdasarkan pengertian gender terjadi terhadap perempuan. Hal ini mengakibatkan terjadinya diskriminasi dan berbagai ketidakadilan yang merugikan kaum perempuan.Hal ini tidak hanya terjadi dalam lingkup rumah tangga, tetapi juga terjadi di tempat kerja dan masyarakat, bahkan di tingkat pemerintah dan negara.
4. Kekerasan
Berbagai bentuk tidak kekerasan terhadap perempuan sebagai akibat perbedaan, muncul dalam berbagai bentuk. Kata kekerasan merupakan terjemahan dari violence, artinya suatu serangan terhadap fisik maupun integritas mental psikologis seseorang. Oleh karena itu, kekerasan tidak hanya menyangkut serangan fisik saja, tetapi juga yang bersifat non fisik.
5. Beban Ganda
Bentuk lain dari diskriminasi dan ketidakadilan gender adalah beban ganda yang harus dilakukan oleh salah satu jenis kelamin tertentu secara berlebihan. Dalam suatu rumah tangga pada umumnya beberapa jenis kegiatan dilakukan laki-laki, dan beberapa dilakukan oleh perempuan. Berbagai observasi menunjukkan bahwa perempuan mengerjakan hampir 90 % dari pekerjaan rumah tangga. Sehingga bagi mereka yang bekerja, selain bekerja di tempat kerja juga masih harus mengerjakan pekerjaan tumah tangga.

Sumber :
Narwoko, J dwi & Bagong Suyanto. 2006. SOSIOLOGI TEKS PENGANTAR DAN TERAPAN. Jakarta : KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.
https://staf.uny.ac.id/sites/default/files/Artikel%20Fondasia%202008.pdf

Tulisan ini dipublikasikan di Artikel Kuliah SosAnt. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: