POLITIK KATA

Jumpa lagi dengan postingan saya selanjutnya, saya di sini akan membagikan tugas kuliah Sosiologi Politik, tentang kuasa kata yang di lakukan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

 

Pembahasan

Politik merupakan suatu system kekuatan yang di miliki oleh para penguasa untuk mensetrategikan apa yang di inginkan dan apa yang di maksud demi mencapai tujuan tertentu. System politik biasanya di gambarkan dengan suatu hal yang kurang baik, karena adanya korupsi dan oknum-oknum yang mempunyai kepentingan, adanya strategi dan memanfaatkan system politik sebagai cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Sosiologi politik merupakan perkawinan antara ilmu sosial dan ilmu politik. Sosiologi menurut Soerjono Soekanto(1983) mengatakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial. Sedangkan definisi politik menurut Miriam Budiarjo adalah berbagai macam kegiatan yang terjadi di suatu negara, yang menyangkut proses menentukan tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan itu. Jadi sosiologi politik tidak dilepaskan dari konsep masyarakat sebagai pokok perhatian sosiologi dan negara serta kekuasaan sebagai pokok perhatian politk. Maurce Duverger(1996) dan Said Gatara(2007) mendefinisikan sosiologi politik sebagai ilmu tentang kekuasaan, pemerintahan, otoritas, komando dalam semua masyarakat yang bukan saja masyarakat nasional, tetapi juga dalam masyarakat local maupun internasional.

Konsep Kuasa dalam budaya Jawa berbeda dengan konsep yang berkembang di Barat. Konsep Barat tentang kekuasaan merupakan suatu abstraksi yang memaparkan hubungan-hubungan sosial, kekuasaan dipercaya sebagai sesuatu yang diturunkan dari berbagai sumber, kekuasaan juga tidak memiliki batasan, dan secara moral kekuasaan bersifat ambigu. Dari pandangan Jawa, konsep kekuasaan kebalikan dari konsep Barat dimana kekuasaan adalah sesuatu yang nyata, homogen, jumlah keseluruhan tetap, dan kekuasaan tidaklah mempertanyakan keabsahan. Menurut tradisi Jawa, untuk mendapatkan Kuasa/ kesaktian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui tradisi ortodoks yaitu dengan tapa laku untuk menyeimbangkan dengan alam semesta misalnya seperti bertapa. Yang kedua adalah dengan cara tradisi heterodoks. Dalam tradisi ini, untuk mendapatkan Kuasa/ kesaktian yaitu dengan cara pengacau-balauan indera secara sistematis seperti mabuk, mengumbar seks, dan pembunuhan ritual. Tradisi heterodoks lebih ke tujuan untuk berkonsetrasi tanpa gangguan karena telah menuntaskan gairah-gairah yang tersimpan. Selain itu seseorang yang memiliki Kuasa harus memiliki benda-benda atau orang-orang yang juga memiliki Kuasa/ kesaktian, hal tersebut berguna untuk menambah Kuasa/ kesaktian dirinya sendiri dan akan menguntungkan secara politis.

Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaanya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga negara dengan pemerintah dan institusi di luar pemerintahan.

Bahasa merupakan asli produk manusia, dari awal sejarah perkembangan manusia bahasa telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah panjang kehidupan manusia. Melalui bahasa suatu kelompok manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan kelompok manusia lainnya. Mulai dari bahasa yang sangat sederhana hingga bahasa yang paling rumit. Fungsi utama dari bahasa adalah fungsi komunikasi.

Bahasa dapat dikatakan sebagai bagian dari eksistensi manusia. Bahasa sudah ada jauh sebelum kaidah bahasa. Aturan diadakan sesudah ada kata. Para ahli bahasa yang mau membuat aturan datangnya belakangan sehingga kalah dengan kebiasaan.  Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga dapat dimaknai sebagai representasi budaya, serta pandangan politik dan ideologi dari kelompok tertentu. Sebagai representasi budaya, bahasa yang sama bisa memiliki makna yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Bahkan, tak sedikit orang yang anti dan tidak pernah mau memakai atau menggunakan bahasa tertentu sebagai representasi budaya yang tidak disukainya. Atau sebaliknya, banyak orang yang cenderung suka menggunakan bahasa dari budaya tertentu yang disukainya.

Bahasa sering didefinisikan sebagai suatu sistem suara yang diungkapkan oleh sekelompok manusia untuk mengungkapkan tujuannya. Dalam dunia politik bahasa malah diungkapkan untuk menyembunyikan pikiran kita. Hal ini diungkapkan oleh peribahasa perancis yang berbunyi “bahasa diberikan kepada manusia untuk menyembunyikan pikirannya”, peribahasa ini pertama kali diucapkan oleh Talleyrand, menteri luar negeri Prancis setelah runtuhnya pemerintahan Napoleon. Para tokoh politik mempergunakan bahasa bukan saja untuk menyatakan pendapatnya atau pikirannya, melainkan juga untuk menyembunyikannya. Ia harus menyembunyikan pikirannya, karena di balik pikiran ini terdapat kepentingan-kepentingan yang harus dipertahankan. Kepantingan-kepentingan ini dapat bersifat nasional, akan tetapi mungkin pula menyangkut suatu golongan atau kelompok masyarakat

  1. Apa pengertian politik kata?
  2. Bagaimana politik kata di jadikan sebagai setrategi dalam dunia perpolitikan?
  3. Apa dampak politik kata dalam kehidupan sehari-hari?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka kami akan memberikan beberapa tujuan dari penulisan makalah ini, diantaranya adalah

  1. Untuk memahami pengertian dari politik kata
  2. Untuk mengetahui bagaimana politik kata di jadikan sebagai setrategi dalam dunia perpolitikan
  3. Untuk mengetahui dampak politik kata dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian politik dalam makna politik secara umum dapat di artikan sebagai proses untuk membangun atau membentuk posisi-posisi kekuasaan di dalam masyarakat yang berguna sebagai yang mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan keadaan masyarakat. Kata politik berasal dari Bahasa Yunani yaitu polis dan teta. Arti dari kata polis yaitu kota atau negara, sedangkan untuk kaitan kata teta yaitu urusan. Sehingga dalam hakikat poloitik merupakan sebuah usaha untuk mengelola dan menata system pemerintahan untuk mewujudkan kepentingan  atau cita cita dari suatu negara. Menurut para ahli:

  1. Aristoteles politik adalah usaha yang di tempuh oleh warga negara untuk mewujudkan kebaikan Bersama.
  2. Joice Mitchel politik adalah pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat seluruhnya.
  3. Roger F. Soultau politik adalah bermacam-macam kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan-tujuan itu. Menurutnya poloii membuat konsep konsep pokok tentang negara ( state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan ( decision marking), kebijaksanaan, dan pembagian atau alokasi.

Dalam pengertian politik yang telah di jelaskan dalam paparkan di atas maka kita akan memahami tentang makna politik kata yang akan kita bahas pada makalah ini. Politik kata dapat di pahami dan di mengerti, karena adanya suatu unsur kebudayaan yang ada di tanah Jawa. Kita menyebutnya sebagai politik kata. Di Jawa seorang pemimpin harus mempunyai ciri-ciri tertentu, karena adanya kepercayaan-kepercayaan masyarkat terhadap suatu budaya. Salah satu sifat yang harus di miliki pemimipin adalah mempunyai jiwa yang karismati. “konsep Max Weber tentang “Karisma” dapat memecahkan suatu masalah tertentu. “Karisma” adalah atribut nyata dari seorang politis atau pun keagamaan, sebagai suatu yang ditempelkan terhadap para pemimpin tersebut oleh pengikutnya, untuk mengaitkan karisma dengan hal yang tidak rasional, tak terduga, dan kreatif “ (Anderson)

Konsep yang telah di percaya masyarakat Jawa di terapkan dalam pemilihan gubernur Jakarta yaitu pada calon gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Dalam pemilihan cagub, masyarakat melihat pemimipin mereka dengan jiwa karismatikannya, mulai dari tingkah laku, cara berbicara, dan janji yang di bicarakan. Agar dalam kepemimpinan, rakyat di ayomi dan sejahtera, sehingga tidak ada unsur kebohongan dalam kepemimpinan.

Dalam pemilihan calon gubernur Anies-Sandi melakukan pendekatan kepada masyarakat Jakarta agar dapat di terima dan dipilih dalam pencalonan. Dari ilmu politik, bidang komunikasi politik memperoleh banyak pengaruh yang kemudian mengantarkannya pada beberapa periode khusus dalam kehidupan politik rill  yang selalu dikaitkan dengan komunikasi politik ( Effendi Gazali: 2004)

Melalui komunikasi yang di lakuikan oleh cagub, maka akan memberikan dampak bagi masyarakat, dengan adanya pemberian janji terhadap masyarakat Jakarta dan ikut ber partisipasi dalam lingkungan masyarakat untuk melakukan pendekatan-pendekatan yang lain.

Bahasa dalam politik kata ini berpengaruh sangat penting, karena di setiap unsur Bahasa memberikan makna tersendiri bagi yang pandai memainkannya. Bahsa di gunakan mereka untuk menjadi acuan atau cara mereka dalam melakukan suatu hal atau berpolitik. Dalam Bahasa adalah unsur kebudayaan, sehingga dapat di gunakan  dalam suatu kebutuah atau kepentingan tertentu.

Pemberian janji yang dilakukan oleh Anies-Sandi dalam proses pencalonan merupakan suatu permainan dalam politik. Karena ada tujuan atau maksud dari janji-janji tersebut untuk menyakinkan rakyat dalam penguasaannya. Mereka menjanjikan kepada masyarkat Jakarta untuk menghentikan proyek reklamasi di teluk Jakarta. Dalam perjanjian tersebut dapat menarik simpati masyarakat untuk memilih cagub tersebut, karena persoalan yang di janjikan merupakan keinginan atau harapan rakyat Jakarta. , Dalm hal ini para penguasa harus bisa mengendalikan system guna untuk menunjang keinginan mereka agar tercapai, salah satu hal yang harus di lakukan Anies- Sandi yaitu mengendalikan media masa.

pengendalian media massa oleh Penguasa negara bukan semata-rnata untuk menguasai media tersebu! tetapi lebih jauh adalah untuk menguasai alam pikiran warga masyarakat, untuk kemudian dalam pengendalian alam pikiran ini struktur negara yang bersifat monopolistis dapat berjalan. Dengan kata lain, baik mekanisme melalui struktur gelap, maupun pengendalian media massa,dimaksudkan pada ujungnya adalah untuk mengendalikan warga masyarakat  ( Ashadi Siregal: 2000). Melalui media masa cagub dapat mempromosikan dirinya sebagai pemimpin yang baik dan bijaksana, sesuai keinginan masyarakat.

Seorang pemimpin harus mempunyai strategi dalam pelaksanaan kekuasaannya. Melalui janji-janji yang di ungkapkan ketika pemilihan cagub dapat di buktikan atau tidaknya ketika mereka telah menjadi gubernur. Terkadang dengan adanyanya para oknum-oknum yang mempunyai maksud tersendiri dan para pejabat atau pemimpun yang melakukan korupsi yang membuat masyarakt menjadi resah untuk memilih pemimpin yang bahik dan dapat di percaya.

Adanya politik kata yang di lakukan oleh cagub yaitu Anies- Sandi, untuk membuktikan kepada masyarkat agar masyarakat mempercayai mereka. Bukan hanyan calon gubernur Anies- Sandi saja yang melakukan politik kata dalam system politik, melainkan siapapun yang ingin menjadi pemimpin termasuk calon kepala desa, calon bupati, calaon presiden dan calon yang lain, yang telah memiliki tujuan untuk memimpin suatu daerah. Melalui peran mereka yang kepentingan masing-masing atau dengan tulus untuk mengayomi rakyatnya. Melalui pendekatan- pendekatan tertentu sehingg dapat menumbuhkan rasa simpatik rakyar mereka.

Cagub Anies- Sandi dalam janji yang telah di janjikan pada rakyat mereka untuk untuk menghentikan proyek reklamasi di teluk Jakarta dapat di wujudkan. Agar tiadak adanya oknum-oknum lain yang masuk dan menguasai permasalah dalam politik. Maka di harapkan dalam janji-janji mereka ( yang di harapkan masyarakat ). Sebelum Anies- Sandi di lantik unuk menjadi gubernur Jakarta, mereka di ingatkan oleh Dradjad Hari Wibowo, Anggota Majelis Pertimbangan Partai Partai Amanat Nasional (PAN), untuk melakukan janji-janji yang telah di butatnya dan tetap konsisten untuk menjalankan amanat dan merealisasikan janjinya kepada rakyat.

 

Identik seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kekuasaan atau harta yang banyak. Sekarang ini system politik dilandasi dengan benda materiel. Mereka membutuhkan dana yang banyak untuk melakukan pencalonan mereka. Sehingga dalam dampak-dampak yang akan di timbulkan menjadi persoalan atau permasalahan.

Dampak positif yang dapat di timbulkan dalam  politik kata bagi system politik pada masyarakat sendiri adalah

  • Membuat masyarakat ikut berpartisipasi untuk menentukan pilihan calon pemimpin mereka.
  • Masyarakat dapat melihat keterbukaan calon pemimpin yang akan di memimpin mereka.
  • Membantu memilih apa yang di inginkan dan di harapkan dari calaon pemimpin mereka.

Dampak negative yang ada di masyarakat yaitu

  • Terjadinya pemberontakan ketika janji calon hanya di umbar dan tidak terbukti.
  • Terjadinya oknum-oknum yang berkepentingan masuk.
  • Terjadinya ketidak percayaan rakyat terhadap pemimpin, jika tidak di lakukan                                   KESIMPULAN

Politi adalah salah satu prosen yang dapat memberikan kedudukan atau kekuasaan tertentu dari kepentingan-kepentingan yang di inginkan. Dalam politik ini sekarang politik kata di gunakan, karena adanya Bahasa dan kebudayaan yang memberikan pengaruh. Salah satu yang menjadikan politik kata dilakukan adalah dengan adanya perjanjian atau ungkapan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang berkepentingan, guna untuk memberikan simpati pada masyarakat.

Bahasa menjadi kata penting dalam perpolitikan di Indonesia, khususnya pada massa orde lama dan orde baru. Menjelaskan bagaimana bahasa Indonesia evolusioner menjalankan misi menertibkan dan menyatukan kosakata birokrasi kolonial, kosakata sosial-demokrat barat, kosakata nasionalis-revolusioner dan kosakata tradisi Jawa. Hingga pada akhirnya mencapai keputusan bahwa Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa nasional.

Dan kini semua politik kata dimanfaat kan oleh oknum-oknum tertentu seperti cagub Anies dan Sandi. Mereka memberikan janji kepada rakyatnya untuk tetap konsisten untuk menjalankan amanat dan merealisasikan janjinya kepada rakyat. Dan ada dampak-dampak yang timbul, seperti adanya dampak positif maupun dampak negative yang tumbuh di masyarakat.

 

DAFTAR PUSTAKA

Gazali, affendi. 2004. Interaksi Politik dan Media: Dari Komunikasi Politik ke Politik Komunikasi. Volume 8, Nomor L, Juli 2004 (53 – 74)

Siregar, Ashadi. 2000. Media Pers dan Negara: Keluar dari Hegemoni. Volume 4, Nomor 2, Nopember 2000 (171,-1,96)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: