Materi Antropologi SMA KELAS XI : Pemetaan Budaya, Masyarakat Pengguna Bahasa Dialek, dan Tradisi Lisan di Suatu Daerah dan Nusantara

Pengertian Bahasa

Bahasa sebagai alat komunikasi yang hidup di dalam masyarakat dan dipakai oleh warganya untuk melakukan interaksi. Eksistensi  sebuah bahasa sangat dipengaruhi oleh dinamika yang terjadi dalam masyarakat sebagai penuturnya..Dengan kata lain, bahasa akan menentukan wajah budaya. Pun begitu pula budaya yang ada di sekeliling bahasa akan ikut menentukan wajah dari bahasa itu. Keanekaragaman bahasa tidak dapat dipisahkan dari keanekaragaman budaya.Ditinjau dari segi budaya, bahasa termasuk aspek budaya, kekayaan bahasa merupakan sesuatu yang menguntungkan bagi sebuah bangsa. Hal tersebut dikarenakan bahasa merefleksikan kekayaan budaya yang ada pada masyarakat pemakainya terutama bangsa Indonesia.Bahasa adalah suatu sarana yang digunakan manusia untuk mengantarkan maksud yang akan disampaikannya. Dengan kata lain, bahasa digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Bahasa yang terdapat di Indonesia ratusan buah jumlahnya. Pada satu bahasa yang sama masih pula terdapat pengucapan yang berbeda meski memiliki arti yang sama.

Dalam bahasa, juga terdapat tradisi lisan. Dikutip dari Amir Rochyatmo, tradisi lisan adalah folklor lisan yang dirumuskan sebagai bagian kebudayaan yang diciptakan, disebarluaskan, dan diwariskan dalam bentuk kelisanan, seperti cerita rakyat dan nyanyian rakyat. Adat kebiasaan secara turun menurun dari nenek moyang yang masih diperlukan dalam masyarakat. Danandjaja menjelaskan bahwa tradisi lisan adalah bagian dari folklor. Folklor adalah kolektivitas yang tersebar secara turun temurun dalam versi yang berbeda-beda baik bentuk lisan maupun yang disertai gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. Lebih lanjut, dikutip dari Amir Rochyatmo, Danandjaja mengatakan bahwa tradisi lisan memiliki ciri-ciri: penyebaran dan pewarisan secara lisan, bersifat tradisional, memiliki berbagai versi bukan variasi, anonim, bentuknya berpola, milik bersama, bersifat polos, lugu, dan spontan.

Berikut adalah nama-nama bahasa daerah yang ada di berbagai pulau di Indonesia. Masing-masing pulau memiliki bahasa daerah yang berbeda satu dengan yang lain. Masih banyak lagi bahasa daerah yang lain yang belum tercatat. Misalnya yang biasa dipakai oleh suku bangsa – suku bangsa terasing yang hidup di pedalaman hutan.

No Wilayah Bahasa
1 Bali bahasa Bali, bahasa Sasak
2 Jawa bahasa Jawa, Madura, Sunda
3 Kalimantan bahasa Bahau, Bajau, Banjar, Iban, Kayan, Kenya, Klemautan,Melayu, Milano, Ot-Danum
4 Maluku bahasa Alor, Ambelan, Aru, Banda, Belu, Buru, Geloli, Goram,Helo, Kadang, Kai, Kaisar, Kroe, Lain, Leti, Pantar, Roma, Rote,

Solor, Tanibar, Tetun, Timor, Wetar, Windesi, Ternate, Tidore,

Bacan, Sula, Taliabo

5 Nusa Tenggara Sasak, Sumba, Sumbawa, Tetun, Timor
6 Sulawesi bahasa Bubgkumori, Laki, Landawe, Mapute, Buol, Gorontalo,Kaidipan, Bulanga, Balantak, Banggai, Babongko, Loinan,

Bonerate, Butung, Kalaotoa, Karompa, Layolo, Walio, Bugis,

Luwu, Makassar, Mandar, Pitu, Sa’dan, Salu, Seko, Uluna,

Bantik, Mongondow, Sangir, Talaud, Tambalu, Tombatu,

Tompakewa, Tondano, Tontembun, Tomini, Bada’Besona, Kail,

Leboni, Napu, Pilpikoro, Toraja, Wotu

7 Sumatera bahasa Aceh, Alas, Angkola, Batak, Enggano, Gayo, Karo,Kubu, Lampung, Lom, Mandailing, Melayu, Mentawai,

Minangkabau, Nias, Orang Laut, Pak-Pak, Rejang Lebong, Riau,

Sikule, Simulur

Dari beberapa bahasa yang telah tertera, muncul yang dinakan dialek. Dialek tersebut salah satu yang mencolok yaitu berada di suku bangsa Jawa. Di jawa, ada bahasa Jawa Solo-Yogyakarta yang digunakan masyarakat Jawa bagian tengah, bahasa jawatimuran, dan bahasa ngapak  yang digunakan oleh masyarakat Jawa bagian barat (Banyumasan, Tegalan, Cirebonan dan Banten Utara). Bahasa Ngapak  diidentikan dan digunakan oleh  kelompok masyarakat Jawa yang tinggal  di wilayah Banyumas sehingga sering di sebut dengan logat banyumasan. Logat bahasanya sedikit berbeda dibanding dialek bahasa Jawa lainnya karena bahasa Banyumasan masih berhubungan erat dengan bahasa Jawa Kuno (Kawi).  Bahasa Banyumasan ini terkenal dengan cara bicaranya yang khas. Dibandingkan dengan bahasa Jawa dialek Solo-Yogyakarta, dialek Banyumasan banyak sekali bedanya. Perbedaan yang utama yakni akhiran ’a’ tetap diucapkan ’a’ bukan ’o’. Jika di Solo orang makan sego’ (nasi), di wilayah Banyumasan orang makan ’sega’. Selain itu, kata-kata yang berakhiran huruf mati dibaca penuh, misalnya kata enak oleh dialek lain bunyinya ena, sedangkan dalam dialek Banyumasan dibaca enak dengan suara huruf ’k’ yang jelas.

Fungsi Bahasa dalam Masyarakat :

  • Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia
  • Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia
  • Alat untuk mengidentifikasi diri

Konsep Bahasa

Secara literatur, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan megidentifikasikan diri. Adapun fungsi bahasa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi secara umum dan fungsi secara khusus

Fungsi bahasa secara umum adalah :

  1. Sebagai alat komunikasi
  2. Sebagai alat ekspresi
  3. Sebagai alat untuk adaptasi dan integrasi sosial

Fungsi bahasa secara khusus adalah :

  • Untuk tujuan praktis
  • Untuk tujuan artistik
  • Untuk tujuan filosofis
  • Untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang lain

Konsep Dialek

Dialek adalah variasi dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif yang berada pada sutu tempat, wilayah, atau area tertentu. Dengan kata lain, dialek adalah karagaman cara pengucapan atau gaya penggunaan bahasa.

Perbedaan dialek dapat disebabkan karena perbedaan asal daerah dan perbedaan status sosial.oleh karena itu, dialek dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Dialek daerah adalah perbedaan dialek yang didasarkan pada perbedaan daerah suatu bahasa yang digunakan. Misalnya dialek bahasa Jawa Banyumasan, dialek bahasa Jawa Timuran, dan dialek bahasa Jawa Surakarta dan Yogyakarta.
  • Dialek sosial adalah dialek yang didasarkan pada perbedaan status sosial yang ada di dalam masyarakat tersebut. Misalnya: perbedaan dialek antara bahasa Jawa Ngoko dengan bahasa Jawa Kromo disebabkan perbedaan status sosial masyarakat penutur dua dialek bahasa tersebut.
  • Bahasa dan dialek yang digunakan oleh komunitas di kantor adalah suatu tempat pelayanan masyarakat yang di dalamnya terdapat pimpinan, pembantu pimpinan, dan staf ( karyawan) serta masyarakat yang membutuhkan pelayanan di tempat tersebut.

Misalnya;
Bank, di dalamnya ada direktur, wakil direktur, karyawan, dan nasabah  bank Sekolah, di dalamnya ada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, penjaga sekolah, dan murid.

  1. Bahasa dan dialek yang digunakan oleh komunitas di pasar
  • Pasar adalah suatu tempat pelayanan umum yang di dalamnya terdapat penjual, pembeli, pengangkut barang, petugas kebersihan, dan sabagainya. Jadi komunitas masyarakat di pasar lebih bervariasi, baik itu pekerjaan, pendidikan, usia, pakaian yang dikenakan, dan sebagainya.
  • Ciri bahasa dan dialek yang digunakan di pasar adalah sebagai berikut:
    Bahasa dan dialek yang digunakan adalah bahasa yang non formal/ tidak resmi/ karena bahasa lokal di daerah setempat. Bahasa dan dialeknya singkat dan kurang jelas

Contoh bahasa dan dialek yang digunakan oleh komunitas kantor
Misal di Pasar Johar Semarang ( Jawa Tengah), komunitas masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa.

Contoh dialog antara penjual dan pembeli dengan menggunakan bahasa Jawa
Pembeli : “ Endhoge sekilo regane pira?” (Telornya satu kilogram harganya berapa)
Penjual : “ Wolongewu limangatus rupiah, Bu?” (Delapan ribu lima ratus rupiah, Bu)

  1. Bahasa dan dialek yang digunakan oleh komunitas di terminal
  • Terminal adalah tempat pemberhentian dan pemberangkatan angkutan umum   bus dari dan berbagai jurusan. Di dalam lingkungan terminal terdapat kepala terminal, petugas, administrasi, kebersihan, dan keamanan. Juga ada awak bus (sopir, kernet, dan kondektur), penumpang, pedagang di kios, pedagang asongan, pengamen, dan pengemis.
  • Ciri bahasa dan dialek yang digunakan di terminal adalah sebagai berikut:
    Bahasa dan dialek yang digunakan adalah bahasa yang non formal/ tidak resmi/ bahasa lokal di daerah setempat
  • Bahasa dan dialeknya bervariatif/ bermacam-macam, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah

Contoh bahasa dan dialek yang digunakan oleh komunitas terminal
Misal: Komunitas masyarakat di terminal Lebak Bulus Jakarta menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah (Sunda dan Betawi).

Pengaruh Bahasa dan Dialek

Penggunaan bahasa dan dialek memiliki dampak positif maupun negatif bagi pengguna atau pelakunya antara lain yaitu :

  1. Dampak Positif yaitu :
    1. Bahasa memiliki banyak kosakata yang dapat mempermudah pengucapannya
    2. Bahasa adalah tempat untuk berkomunikasi
    3. Bahasa adalah salah satu cirri khas dari suatu suku dan daerah
  2. Dampak Negatif yaitu :
    1. Bahasa daerah maupun dialek antar suku dan suku yang lainnya sulit dipahami oleh daerah lain
    2. Terjadinya kesalah pahaman antar suku karena perbedaan dialek dan bahasa yang digunakan berbeda-beda.
    3. Masyarakat menjadi kurang paham dalam bahasa resmi yaitu bahasa Indonesia karena sudah terbiasa menggunakan bahasa atau dialek yang ada di daerahnya sendiri.

Daftar Pustaka

Danandjaja, James. Folklor Indonesia Ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

Poerwanto, Hari. 2000. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta  : Pustaka Pelajar.

https://blog.unnes.ac.id/arsiwakhida/

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: