Skripsi Konservasi#2

Posted by: Amelia Octaviasari in Uncategorized Add comments

Berbicara tentang konservasi, apa yang pertama kali muncul dalam benar Anda?

Lingkungan yang banyak pohonnya kah? Lingkungan yang bebas polusi kah? Atau lingkungan yang hijau, bebas polusi (bersih), dan nyaman untuk disinggahi?

Menurut Departemen Kehutanan Indonesia, konservasi berarti upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan, masa depan. Dari pengertian di atas jelas bahwa konservasi merupakan upaya masyarakat untuk mempertahankan kelestarian masyarakat, tetapi tetap memperhatikan kebutuhan saat ini maupun kebutuhan generasi mendatang.

Seperti yang kita tahu, konservasi dapat kita wujudkan tidak hanya dengan menanam pohon saja, tetapi menggunakan sumber daya yang ada dengan bijak merupakan salah satu upaya konservasi. Lalu bagaimana jika upaya konservasi diterapkan pada pembuatan tugas akhir, apakah bisa?

Sebagai tugas akhir, terutama bagi mahasiswa, seperti skripsi, tesis, dan disertasi, merupakan tugas akhir yang sangat wajib dibuat oleh mahasiswa dan sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa itu sendiri. Penyususnan skripsi sendiri juga berbeda-beda di setiap universitas. Namun, pernahkah kita berfikir bahwa penyusunan skripsi atau tesis atau disertasi yang hanya didasari dengan keindahan saja merupakan tindakan yang tidak konservasi?

Dalam penyusunan tugas akhir seperti skripsi, tesis, dan disertasi, kita tahu bahwa mahasiswa selalu menggunakan satu halaman saja pada setiap lembarnya dalam penyusunan tugas akhirnya, dan beberapa mahasiswa juga menambahkan kertas warna sebagai pembeda setiap bab pada tugas akhir tersebut. Namun, bukankah hal semacam itu merupakan tindakan yang tidak konservasi?

Sebagai universitas konservasi sekaligus sebagai rumah ilmu, Unnes masih menerapkan sistem yang sama dalam pembuatan tugas akhirnya, yaitu menggunakan satu halaman pada setiap lembarnya. Akan lebih menghemat sumber daya alam yang ada jika Unnes mulai menerapkan prinsip konservasinya yang terdapat dalam ke tujuh pilar konservasi, yaitu paperless, dalam pembuatan tugas akhirnya. Yaitu dengan memanfaatkan ke dua sisi kertas dalam pembuatan tugas akhirnya, dan tidak menggunakan kertas warna sebagai pembatas bab, karena hal tersebut dirasa kurang efektif dan hanya membuang-buang kertas saja (pemanfaat kertas yang berlebihan).

Dengan penerapan konservasi pada tugas akhir, tentunya memberikan banyak keuntungan bagi berbagai pihak. Selain dapat menghemat dana yang dikeluarkan untuk mencetaknya, tetapi secara tidak langsung juga melakukan penghematan dalam penggunaan kertas, sehingga secara tidak langsung pula, kita juga menghabat proses penebangan pohon. Jika program ini berhasil dilaksanakan, maka proses menghambat penebangan pohon itu pasti akan berhasil. Dalam selang waktu proses yang menghambat penebangan pohon itu, dapat kita manfaatkan dengan melakukan rotasi tanaman yang ada di lingkungan sekitar terlebih dahulu, seperti mengganti tanaman yang sudah tua dan hampir tumbang dengan bibit baru dengan jenis yang sama dengan tanaman sebelumnya, mengadakan penanaman kembali pada tanah yang sudah gundul dengan bibit tanaman yang disesuaikan dengan lingkungannya, melindungi tanaman muda agar dapat tumbuh dengan baik, dan masih banyak lagi.

Upaya tersebut tentunya sangat efektif untuk menghambat penebangan liar yang masih merajalela di Indonesia ini. Selain tetap memenuhi kewajiban mahasiswa untuk memenuhi persyaratan kelulusan dengan mengerjakan tugas akhir, mahasiswa tersebut juga menerapkan prinsip konservasi kedalam pembuatannya. Dengan demikian Unnes yang sudah mendapatkan slogan sebagai universitas konservasi, juga dapat disebut sebagai “Rumah Ilmu yang Berbasis Konservasi dan Bereputasi”, karena di dalamnya, Unnes sendiri telah menerapkan ke tujuh pilar konservasi, yang tidak hanya diterapkan pada lingkungan di sekitar Unnes saja, tetapi juga pada tugas akhirnya, yang juga termasuk sebagai bidang akademik. Jadi, sebagai mahasiswa Unnes dapat melaksanakan kewajibannya dalam pembuatan tugas akhir dan juga meneraapkan nilai-nilai konservasinya pada tugas akhirya tersebut, sebagai perwujudan membangun Unnes sebagai rumah ilmu yang konservatif bereputasi.

 

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Leave a Reply

Skip to toolbar