MATERI PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI PERBEDAAN DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Hai teman-teman, kali ini saya akan memposting materi sosiologi SMA kelas XI silahkan membaca materinya di bawah ini.

 

Tidak ada negara di dunia yang hanya dihuni oleh satu suku bangsa tertentu dengan satu jenis kebudayaan. Selain dihuni penduduk asli, terdapat pendatang dari daerah lain. Pendatang tersebut membawa kebiasaan dan budaya dari daerah asal. Dengan adanya dua kebudayaan atau lebih di suatu daerah terbentuk masyarakat multikultural.

  1. Akibat Keragaman di Masyarakat

Keragaman di masyarakat dapat ditinjau dari beberapa hal, misalnya ras, suku bangsa, dan agama.

  1. Ras

Pembedaan masyarakat berdasarkan ras bisa didasarkan atas perbedaan ciri-ciri fisiknya. Ras merupakan konsep biologis, bukan kebudayaan. Ciri-ciri yang dikemukakan dalam diferensiasi ras adalah ciri-ciri yang menurun.

  1. Politik Apartheid di Afrika Selatan

Politik apartheid ini dijalankan oleh pemerintah penguasa Inggris yang saat itu berkuasa atas Afrika Selatan. Mereka menganggap bahwa kulit putih lebih tinggi derajatnya daripada orang kulit hitam. Sehingga masyarakat kulit putih menolak untuk melakukan kegiatan bersama-sama dengan masyarakat kulit hitam. Untuk itu, pemerintah pendudukan

  1. Pelaksanaan Politik Diskriminasi Ras di Amerika Serikat

Politik apartheid banyak mendapat tentangan dari masyarakat kulit hitam dan masyarakat dunia. Mereka menyatakan bahwa politik ini melanggar pelaksanaan hak asasi masyarakat. Carilah sumber bacaan untuk mengetahui bagaimana perjuangan masyarakat kulit hitam di Afrika Selatan dalam menentang pelaksanaan politik apartheid tersebut. Siapakah pemimpin perjuangan penentang politik apartheid? Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menentang politik tersebut? Bagaimanakah sikap pemerintah dengan adanya gerakan tersebut? Apakah hasil yang dicapai dari perjuangan di atas?

Life Skill: Kecakapan Sosial

Ras kulit putih merupakan ras pendatang di Amerika Serikat. Mereka datang awalnya sebagai emigran. Akan tetapi, mereka kemudian juga menguasai hidup dan kehidupan bangsa asli Amerika Serikat, yang merupakan masyarakat kulit berwarna. Orang-orang Indian yang merupakan penduduk asli Amerika Serikat dianggap memiliki kedudukan yang rendah daripada orang kulit putih. Dalam pikiran orang kulit putih telah tertanam anggapan bahwa masyarakat golongan kulit putih merupakan ras tertinggi

  1. Diskriminasi Ras di Jerman

Diskriminasi ras di Jerman terjadi saat Jerman berada di bawah kekuasaan Hitler. Hitler yang keturunan ras Arya menganggap bahwa ras tersebut paling tinggi kedudukannya di dunia. Untuk itu, bangsa Jerman (ras Arya) harus menjadi pemimpin bangsa-bangsa di seluruh dunia. Pihak-pihak yang menjadi korban dari pelaksanaan politik diskrimnasi ras di Jerman ini bukan masyarakat golongan kulit hitam tetapi masyarakat Yahudi. Saat itu masyarakat Yahudi yang ada di Jerman betul-betul ditekan dan menjadi korban kebijakan pemerintahan Hitler. Hitler yang beranggapan bahwa kekalahan dan hancurnya perekonomian di Jerman disebabkan oleh golongan Yahudi dan merasa ”gerah” dengan kehadiran golongan tersebut di

Jerman. Untuk itu, Hitler merencanakan untuk menghabiskan golongan Yahudi dari Jerman. Banyak golongan Yahudi saat itu mati dalam tawanan di kamp-kamp konsentrasi.

  1. Suku Bangsa

Keragaman suku bangsa merupakan pembedaan masyarakat berdasarkan kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat ras adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas dalam kesatuan kebudayaan. Kesadaran dan identitas tersebut seringkali dikuatkan oleh kesatuan atau persamaan bahasa. Masing-masing kebudayaan suku bangsa memiliki corak khas yang akan dapat dilihat dengan jelas oleh masyarakat di luar kelompok tersebut. Dalam kenyataan konsep suku bangsa lebih kompleks karena batas kesatuan manusia yang merasa dirinya terikat oleh keseragaman kebudayaan itu dapat meluas dan menyempit tergantung pada keadaan. Kepribadian khas dari tiap-tiap suku bangsa tersebut dikuatkan oleh bahasa daerah. Jika dilihat dari definisi suku bangsa maka bangsa Indonesia memiliki banyak suku bangsa. Akibatnya, Indonesia banyak memiliki bahasa daerah, adat istiadat, rumah adat, pakaian adat, makanan khas daerah, adat perkawinan, kesenian daerah, dan unsur budaya lain. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya tersebut tidak seharusnya menjadikan kita terpecah-pecah sehingga mudah dipengaruhi budaya bangsa lain. Jangan pula sebagai warga suku bangsa merasa paling tinggi kebudayaannya dibandingkan suku bangsa lain. Dengan demikian, antarsuku bangsa kita harus membina persahabatan dan kekeluargaan. Sikap itu, antara lain ditunjukkan dengan sikap sebagai berikut:

  1. a) menghormati orang lain seperti kita menghormati diri sendiri;
  2. b) mengakui persamaan harkat, derajat, dan martabat manusia;
  3. c) bersikap sopan santun dan ramah kepada setiap orang;
  4. d) menyadari bahwa semua manusia adalah bersaudara;
  5. e) tidak membeda-bedakan manusia karena suku bangsa, adat istiadat, bahasa, dan agama yang
  6. Agama

Pemerintah Indonesia mengakui dan mengembangkan lima agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Kondisi ini sangat rentan terhadap terjadinya konflik dan disintegrasi bangsa Indonesia. Walaupun bangsa Indonesia terdiri atas bermacam-macam agama, namun hendaknya tetap bersatu seperti dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai warga negara kita ikut berupaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan toleransi antarumat beragama. Kita harus menghindari dan menjauhi hal-hal sebagai berikut.

1) Sikap fanatik yang berlebihan, yaitu sikap tidak mau menghargai pemeluk agama lain dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bahkan memusuhinya.

2) Sikap mencampuradukan ajaran agama dengan kepercayaan atau ajaran lain.

3) Sikap acuh tak acuh terhadap agama atau kepercayaan lain.

  1. Konflik

Menurut ahli sosiologi, setiap masyarakat sebagai satu kesatuan sosial dalam dirinya sudah mengandung sumbersumber ketegangan dan pertentangan potensial. Dengan perkataan lain, konflik sudah melekat dalam tiap sistem sosial itu sendiri. Pertama adalah konflik di dalam tingkatan ideologis. Konflik ini terwujud dalam bentuk konflik antara sistem nilai yang dianut oleh etnis pendukungnya serta ideologi majemuk dari kesatuan nasional. Dimensi kedua adalah pertentangan atau konflik yang terjadi dalam tingkatan politis. Pada konflik ini terjadi dalam bentuk pertentangan di dalam pembagian status kekuasaan dan sumber ekonomi yang terbatas dalam masyarakat.

  1. Integrasi

Masyarakat majemuk selain menjadi bibit konflik juga menyimpan kekayaan budaya dan khazanah tentang kehidupan bersama yang harmonis jika integrasi berjalan dengan baik. Suatu kelompok atau masyarakat yang meskipun anggota-anggotanya berasal dari latar belakang yang berbeda dapat mencapai tujuannya dengan baik apabila ada suatu keinginan bersama untuk menyatukan keinginan atau kemauan. Perbedaan-perbedaan dalam masyarakat Indonesia memang dapat menimbulkan konflik. Namun, apabila dilandasi dengan keinginan untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, usaha masyarakat Indonesia untuk mencapai tujuan bersama akan tercapai dengan baik.

  1. Kesenjangan Sosial

Kesenjangan dalam masyarakat akan terjadi jika ada perbedaan kemampuan mengakses ekonomi dan politik. Bagimasyarakat yang mampu mengakses ekonomi dan politik dengan baik biasanya akan memiliki kemampuan sosial ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak mampu mengaksesnya. Kesenjangan sosial ini merupakan faktor yang paling rentan untuk terjadinya konflik dalam masyarakat.

Seperti yang sudah di jelaskan diatas, untuk mendukung dan memudahkan kalian dalam memahami materi tersebut, disini saya akan memaparkan materi pembantu terkait materi diatas.

https://khairulfaiq.files.wordpress.com/2013/02/sosiologi-sma-ma-kelas-xi-budiyono.pdf

 

Sesudah kalian membaca materi diatas, agar lebih jelas lagi dan untuk meningkatkan pemahaman kalian tentang materi diatas. Berikut ini terdapat beberapa pertanyaan –pertanyaan di bawah ini, silahkan dijawab ya.

Pengayaan

  1. Jelaskan akibat dari kemajemukan masyarakat Indonesia!
  2. Apakah akibat adanya kemajemukan bangsa Indonesia?
  3. Apakah yang harus kita lakukan dengan adanya kemajemukan?
  4. Bagaimana upaya yang harus dilakukan agar kemajemukan tidak menimbulkan konflik?
  5. Apakah yang menjadi sebab timbulnya kemajemukan?

DAFTAR PUSTAKA

Wrahanatla, Bondet dkk. 2009. Sosiologi Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: