PENGERTIAN GENDER, BENTUK-BENTUK GENDER DAN CONTOH KESETARAAN GENDER

Kali ini saya akan memposting aartikel tugas kuliah semester  5 pada mata kuliah sosiologi gender  mengenai pengertian gender, bentuk-bentuk gender dan contoh kesetaraan gender.

Yuk, langsung saja membaca dan memahami isi artkel dibawah ini

Kata gender berasal dari bahasa inggris yang berarti jenis kelamin, gender juga merupakan konsep mendasar yang di tawarkan oleh feminisme untuk mnganalisis masyarakat. Dalam bahasa nggris di artikan sebagai jenis kelamin, yang menunjukan adanya penyifatan dan pengklasifikasikan dua jenis kelamin secara biologis, yaitu laki-lakki dan perempuan. Beberapa d=feminis, seperti simone, beauvior, Crist Weedon dan Barbara Lioyd sepakat bahwa pada ranah ini ada garis yang bersifat nature, dimana laki-laki dan perempuan masing-masing memiliki karakteristik yang melekat pada secara permanen, kodrati dan tidak dapat di pertukarkan satu dengan yang lainnya.

            Tidak sama dengan sex, gender adalah suatu konsep tentang klasifikasi sifat laki-laki(maskulin) dan perempuan( feminim ) yang di bentuk secara sosiolkultura. Hal ini juga senada dilontarkan oleh nasarudin Umar, yang mengatakan bahwa gender merupakan interpretasi dari budaya terhadap perbedaan jenis kelamin, artinya gender merupakan efek yang timbul akibat adanya perbedaan anatomo biologi yang cukup jelas antara laki-laki dan perempuan dari segi sosial budaya sedangkan sex secara umum digunakan untuk membedakan laki-laki dan perempuan secara biologis.

  • pengertian gender

            Gender adalah suatu konsep kultural yang merujuk pada karakteristik yang membedakan antara wanita dan pria baik secara biologis, perilaku, mentalitas, dan sosial budaya. Pria dan wanita secara sexual memang berbeda . begitu pula secara perilaku dan mentalitas. Namun perannya di masyarakat dapat di sejajarkan dengan batasan-batasan tertentu.

            Pengertian gender di definisikan sebagai aturan atau normal perilaku yang berhubungan dengan jenis kelamin dalam suatu sistem masyarakat.karena itu gender sering kali di identikan dengan jenis kelamin atau sex. Meski sebenarnya kedua jenis kata ini yaitu sex dan gender memiliki konsep yang berbeda. Lelaki dan wanita secara sexualitas di bedakan berdasarkan alat kelamin yang dimilikinya. Namun, secara gender perbedaan tersebut tidak menjamin perbedaan gender.

–   bentuk-bentuk ketidakadilan gender

  1. sterotype

Semua bentuk ketidakadilan gender diatas sebenarnya berpangkat pada satu sumber kekeliruan yang sama, yaitu sterotype gender laki-lzki dan perempuan. Sterotype itu sendiri berarti pemberian citra baku atau label cap kepada seseorang atau kelompok yang di dasarkan pada suatu anggapan yang salah satu sesat.

  1. kekerasan

Kekerasan( violence )artinya tindak kekerasan, baik fisik maupun non fisik yang di lakukan oleh satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga, masyrakat atau negara terhadap jenis kelamin lainnya. Peran gender telah membedakan karakter perempuan dan laki-laki. Perempuan di anggap feminsm dan laki-laki maskulin. Karakter ini kemudian mewujud dalam ciri-ciri psikologis, seperti laki-laki dianggap gagah, kuat, berani dan sebagainya.

  1. beban ganda( double burden )

Beban ganda artinya beban pekerjaan yang di terima salah satu jenis kelanin lebih banyak di bandingkan jenis kelamin lainnya. Peran reproduksi perempuan seringkali dianggap peran yang statis dan permanen. Walaupun sudah ada peningkatan jumlah perempuan yang bekerja di wilayah publik, namun tidak diiringi dengan berkurangnya beban mereka di wilayah domestik.

  1. marjinalisasi

Artinya suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan kemiskinan. Banyak cara yang dapat digunakan untuk memarjinalkan seorang atau kelompok. Salah satunya adalah dengan menggunakan asumsi gender. Misalnya dengan anggapan bahwa perempuanberfungsi sebagai pencari nafkah tambahan, maka ketika mereka bekerja di luar rumah seringkali dinilai dengan anggapan tersebut.

  1. subordinasi

Subordinasi artinya suatu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang di lakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain. Telah diketahui, nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, telah memisahkan dan memilah-milah peran-peran gender, laki-laki dan perempuan. Perempuan di anggap bertanggung jawab dan memiliki peran dalam urusan domestik atau reproduksi, sementara laki-laki dalam urusan publik atau domestik.

  • Contoh kasus kesetaraan gender

Dari kasus yang saya ambil yaitu kasus seorang nenek yang bernama Asyani dari Sutobondo yang tidak mendapatkan keadilan dalam hukum di Indonesia karena mengambil tujuh batang kayu milik perum perhutani. Dalam kasus tersebut sudah menjelaskan bahwa membiarkan seorang perempuan tua dalam penjara selama itu dari sisi kemanusiaan tentu sulit untuk di terima.di mata hukum islam, semua orang memiliki kedudukan yang setara, muslim atau non muslim pria atau wanita, kaya atau miskin, berkedudukan tinggi atau rakyat biasa. Jadi, dalam kasus tersebut menganggap bahwa semua tidak setara karena menganggap wanita terlalu lemah menanggapi kasus tersebut.

Kesetaraan gender tidak harus di pandang sebagai hak dan kewajiban yang sama persis tanpa pertimbangan selanjutnya. Malu rasanya apabila perempuan berteriak mengenai isu kesetaraan gender apabila kita artikan segala sesuatunya harus mutlak sama dengan laki-laki. Karena pada dasarnya, perempuan tentunya tidak akan siap jika harus menanggung berat yang biasa di tanggung oleh laki-laki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: