REVIEW PERUBAHAN MASYARAKAT JAWA

Kali ini saya akan memposting aartikel tugas kuliah semester  2   pada mata kuliah  struktur masyarakat Jawa mengenai perubahan masyarakat Jawa

Yuk, langsung saja membaca dan memahami isi artkel dibawah ini

Perubahan sosial menjadi tema kajian utama yang hadir dalam setiap pembahasan masalah sosial, dalam dokumentasi penelitian ilmu-ilmu sosial dibanyak negara berkembang. Seperti sebuah keyakinan, bahwa peradaban manusia menuju kepada sebuah perbaikan, kesempurnaan dan semua teori sosial terakumulasi untuk membahasnya dengan obesesi dan harapan. Perubahan sosial sebetulnya merupakan suatu realitas yang majemuk, bukan realitas tunggal yang diakibatkan oleh dinamika masyarakat tertentu. Perubahan sosial adalah suatu bentuk peradaban umat manusia akibat adanya eskalasi perubahan alam, biologis, fisik yang terjadi sepanjang kehidupan manusia.

            Perubahan sosial pada akhirnya akan memiliki manfaat untuk memahami kehidupan manusia kaitannya dengan lingkungan kebudayaannya. Kehidupan manusia adalah satuan sosial terkecil, dalam pola belajarnya akan berhadapan dengan tiga sistem aktivitas. Menurut Peter Senge (2000) dalam ‘Schools That Learn’, manusia akan menjumpai (1). The Learning Classroom : manusia akan belajar dalam lingkungan kelas sehingga melibatkan unsur guru, orang tua, dan murid. (2). The Learning School : manusia akan belajar dalam lingkungan sekolah sehingga melibatkan unsur kepala sekolah, kelompok pengajar, murid di kelas lain, dan pegawai administrasi. (3). The Learning Community : manusia akan belajar dari lingkungan komunitasnya sehingga mencangkup peran serta masyarakat, kelompok-kelompok belajar sepanjang hidup, birokrasi yang mendukung sumber informasi yang luas dan beragam, dan lain sebagainya. Dengan begitu kehidupan manusia tidak dapat dilepas dari peran ketiga lingkungan sistem aktivitas belajar tersebut secara empirik. Manusia akan mulai belajar dan mencermati dirinya, terbentuknya kesadaran, pengalaman yang menggelitas dan keberanian untuk mulai menapak menggunakan potensi yang dimilikinya.

            Analogi dengan pemikiran itu, apa yang dapat dinyatakan dengan lengkap, perubahan sosial adalah suatu proses yang luas, lengkap yang mencangkup suatu tatanan kehidupan manusia. Perubahan sosial tidak dapat hanya sebagai serpihan atau kepingan dari peristiwa sekelompok manusia, tetapi fenomena itu menjadi saksi adanya suatu proses perubahan empiris dari kehidupan umat manusia. Pola perubahan sosial ada dua macam, yaitu yang datang dari negara (state) dan yang datang dari bentuk pasar bebas (free market). Perubahan yang dikelola oleh pemerintah berorientasi pada ekonomi garis komando yang datang secara terpusat, sedangkan yang datang dari pasar bebas, campur tangan pemerintah sangat terbatas. Negara memberi pengaruhnya secara tidak langsung, sehi meningkatkan pendapatan, seperti macam-macam industri dan jaringan internet. Efek negatif dari perubahan tersebut juga nampak dalam kehidupan masyarakat Kecamatan Rembang, diantaranya menurunnya sopan santun generasi muda, anak-anak usia sekolah mengemudi motor tanpa memakai helm dan tersebarnya gambar-gambar maupun video berbau pornografi di masyarakat dan lain-lain. ngga pasar bebas lebih dominan. Perubahan sosial di Indonesia, sejauh ini menempuh kebijaksanaan pasar bebas, tetapi campur tangan pemerintah juga cukup kuat (termasuk interese-elite).

            Masyarakat tidak begitu saja muncul seperti sekarang ini, tanpa adanya perkembangan yang di mulai di masa lampau, yang bahkan sampai sekarang mungkin saja terdapat masyarakat yang mewakili masa tersebut. Kemudian masyarakat ini berkembang mengikuti perkembangan jaman, sehingga kemajuan ang dimiliki masyarakat sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi secara global, tetapi ada pula masyarakat yang berkembang tidak seperti mengikuti perubahan jaman melainkan berubah sesuai dengan konsep mereka tentang perubahan itu sendiri.

            Kita hanya dapat mengira-ngira saja berapa jumlah orang yang tinggal di Pulau Jawa, khususnya yang tinggal di daerah asal orang Jawa yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akan tetapi di daerah-daerah itu tinggal juga orang-orang yang bukan orang Jawa. Di masa yang silam pun daerah itu tidak hanya didiami oleh orang Jawa saja; lagipula, lebih dari satu setengah juta orang Jawa tinggal di luar daerah asalnya, karena mereka dibawa ke daerah jajahan Belanda Surinam (Kepulauan Karibia) dan Curacao di Amerika Selatan sejak abad ke-18, dimana mereka mempertahankan kebudayaan mereka sendiri hingga sekarang.

Banyak terjadi perubahan pada kehidupan masyarakat Jawa. Penyebab perubahan tersebut antara lain pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pembangunan gedung-gedung sekolah dan tumbuhnya industri-industri baru di tengah kehidupan masyarakat. Banyak juga terjadi perubahan pada generasi muda masyarakat di Jawa, akibat pengaruh dari teknologi antara lain handphone, sepeda motor dan tayangan-tayangan di televisi.

Perubahan-perubahan tersebut menimbulkan berbagai dampak, selain dampak positif juga memberikan dampak negatif, meskipun kondisi tersebut terjadi pada sebagian masyarakat Jawa dan tidak berlaku secara umum. Dampak positif yang ditimbulkan antara lain semakin terbukanya masyarakat terhadap hal-hal baru yang masuk ke daerahnya sehingga dapat meningkatkan pendapatan, seperti macam-macam industri dan jaringan internet. Efek negatif dari perubahan tersebut juga nampak dalam kehidupan masyarakatdi Jawa, diantaranya menurunnya sopan santun generasi muda, anak-anak usia sekolah mengemudi motor tanpa memakai helm dan tersebarnya gambar-gambar maupun video berbau pornografi di masyarakat dan lain-lain.

Kesimpulannya yaitu terdapat berbagai macam perubahan sosial yang terjadi di kehidupan masyarakat Jawa, yaitu:

  1. a) Perubahan tingginya partisipasi masyarakat di bidang pendidikan formal,
  2. b) Perubahan partisipasi politik masyarakat,
  3. c) Perubahan pemahaman warga terhadap ajaran agamanya,
  4. d) Perubahan persatuan warga karena mendukung kelompoknya dalam olahraga,
  5. e) Perubahan status dan peran wanita dalam sebuah rumah tangga,
  6. f) Perubahan lunturnya budaya, adat dan sopan santun generasi muda,
  7. g) Perubahan tingkat kesejahteraan warga dengan melakukan usaha,
  8. h) Perubahan pemanfaatan lahan menjadi hutan produksi,
  9. i) Perubahan fungsi lahan menjadi pemukiman dan fasilitas umum seperti jalan,
  10. j) Perubahan pemanfatan teknologi dalam pekerjaan warga masyarakat,
  11. k) Perubahan minat generasi muda menekuni profesi pertanian,
  12. l) Perubahan pola interaksi jual beli warga masyarakat dalam pasar tradisional beralih menjadi pasar modern,
  13. m) Perubahan pola interaksi masyarakat dengan warga pendatang semakin terbuka, n) Perubahan interaksi warga karena kemajuan teknologi digital.

Sumber Referensi

  • 1994.Kebudayaan Jawa.PN Balai Pustaka : Jakarta
  • Djazifah, Nur.2012.Sosiologi Proses Perubahan Sosial di Masyarakat.Yogyakarta : LPPM UNY
  • Wiryohandoyo Sudarsono.2002.Perubahan Sosial: sketsa teori dan refleksi metodologi kasus Indonesia.Yoyakarta : Tiara Wacana Yogya
  • https://digilib.unimed.ac.id/4424/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: