Akibat Pendirian Pabrik Kebun Tebu Mas (KTM)

 

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara agraris sehingga tanahnya sangatlah subur. Didalamnya terdapat banyak sumber daya alam yang begitu melimpah seperti air, tanah, api dan udara yang bisa dimanfaatkan oleh manusia secara gratis. namun dalam pengaksesan sumber daya alam manusia memiliki cara sendiri-sendiri, ada yang memperdulikan dampaknya, ada pula yang hanya memanfaatkan alam tanpa mengetahui dampak yang akan terjadi nantinya.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia juga perlu alam, lingkungan dan sesama manusia, karena ketiganya merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu dari ketiga itu tidak ada maka keseimbangan hidup akan kacau. manusia akan membutuhkan alam untuk diambil sumber dayanya sedangkan alam membutuhkan manusia untuk melestarikannya

Kabupaten Lamongan merupakan Kabupaten yang berada di Jawa Timur. Kabupaten Pati berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Gresik di timur, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang di selatan, serta Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban di barat. Pusat pemerintahan Kabupaten Lamongan berada di Kecamatan Lamongan. Lamongan sendiri terdiri dari dua daerah yaitu pesisir dan pegunungan. Disini saya akan mengambil bagian yang berada di pegunungan yang merupakan daerah tempat tinggal saya yaitu Kecamatan Ngimbang. Kecamatan Ngimbang ini merupakan salah satu daerah di Kabupaten Lamongan. Sebagian besar penduduk di Ngimbang adalah petani. Mereka sangat memanfaatkan kondisi geografis yang ada. Para petani kebanyakan menanam berbagai tanaman yang sangat produktif. Berbagai tanaman yang dihasilkan diantaranya padi, cabai, sayuran, jagung (saat musim penghujan) dan tembakau, semangka, tebu, dan blewah (saat musim kemarau).

Daerah Ngimbang merupakan daerah pegunungan yang mempunyai wilayah yang sangat luas dan kebanyakan menjadi lahan pertanian bagi para petani. Namun pada saat ini para warga Ngimbang menjadi resah karena akan di dirikannya pabrik Kebun Tebu Mas (KTM) di wilayah Kecamatan Ngimbang, tepatnya di Desa Lamongrejo . Para warga resah lantaran jika ada pabrik berdiri di daerah tersebut akan berdampak negatif terhadap kesuburan tanah dan juga sumber air yang akan mengalami kekeringan. Jika hal itu terjadi maka para petani akan merasa di rugikan dan akan tidak bisa bertani seperti sedia kala. Atau mereka bisa bertani namun hasil pertanian mereka tidak akan sesuai dengan apa yang mereka harapkan, antara modal dan hasil yang tidak sesuai.

Sementara itu dampak negatif jangka panjang yang akan terjadi kepada masyarakat adalah sumber air yang akan semakin menipis dan tanah yang dulunya sangat subur menjadi gersang karena sumber mata air sudah tidak ditemukan lagi karena adanya pabrik tersebut tersebut. Namun pada saat ini pabrik tersebut belum berjalan sepenuhnya karena masih dalam pembangunan dan penyetelan mesin pabrik.

Dari wacana diatas muncul beberapa pertanyaan yang ingin saya sajikan. Antara lain adalah apa dampak sosial yang di timbulkan terhadap masyarakat akibat didirikannya pabrik tersebut tersebut serta bagaimana solusi yang dilakukan petani untuk mengatasi permasalahan kekeringan air yang digunakan untuk mengairi sawah mereka.

Pembahasan

Pabrik yang ingin didirikan di Kecamatan Ngimbang adalah  pabrik Kebun Tebu Mas (KTM). Pabrik tersebut bergerak dalam bidang pengolahan tebu menjadi gula. Pabrik gula tersebut dibangun di Lamongan karena wilayah Kabupaten mojokerto, Tuban, Bojonegoro dan jombang tidak mampu menyediakan lahan untuk didirikannya pabrik ini. Akhirnya Kabupaten Lamongan terpilih menjadi alasan pabrik gula terbesar di Indonesia dibangun di wilayah Kecamatan Ngimbang. Perusahaan Pabrik Gula itu agar mengedepankan dengan memperhatikan tingkat kesejahteraan pada petani tebu, yang nantinya akan membantu memasok bahan baku berupa tebu ke pabrik gula itu. Beberapa tahun belakangan ini indonesia mengalami krisis produksi gula, khususnya untuk industri makanan dan minuman. Dengan berdirinya pabrik di Kecamatan Ngimbang ini, setidaknya KTM ini mampu memangkas ketergantungan gula impor yang dibutuhkan Indonesia.

Dampak positif dengan berdirinya pabrik tersebut adalah banyaknya karyawan yang dibutuhkan pabrik untuk dipekerjakan, sehingga masyarakat setempat direkrut untuk dijadikan karyawan pabrik tersebut. Perekrutan tersebut dilakukan awalnya untuk mempekerjakan warga yang tanahnya dibeli agar memiliki pekerjaan pengganti. Namun seiring berjalannya waktu, bukan hanya pemilik tanah yang direkrut, tetapi juga remaja-remaja yang belum memiliki pekerjaan. Tetapi syarat perekrutan tersebut  adalah melakukan tes tertulis yang diadakan oleh pabrik Kebun Tebu Mas yang diadakan di pusat pemerintahan Kabupaten Lamongan.

Semua yang telah lolos seleksi tes tertulis tidak serta merta langsung bisa bekerja selamanya di pabrik tersebut, namun di beri kesempatan masa uji coba kera selama 6 bulan. Jika nantinya dirasa kerjanya sesuai dengan apa yang diharapkan, maka akan dipatenkan untuk bekerja di pabrik. Namun jika tidak sesuai, maka akan diberhentikan dari pekerjaan yang dijalani.

Pada awalnya perekrutan karyawan hanya untuk semua masyarakat ngimbang yang belum memiliki pekerjaan saja, tetapi sekarang perekrutan tersebut sudah merambat ke seluruh warga Kabupaten Lamongan. Sehingga mengakibatkan para pekerja yang sudah ada merasa takut posisinya akan digeser oleh karyawan yang baru masuk.

Dampak negatif yang dirasakan warga yang bertempat tinggal di Kecamatan Ngimbang adalah kehidupan mereka akan terancam dan terusik apabila di bangun pabrik Kebun Tebu Mas. Dimana kebisingan ketika pabrik sudah berjalan secara normal, karena pabrik tersebut sangatlah dekat dengan pemukiman tempat tinggal mereka. Disamping itu akan mengakibatkan kesuburan tanah serta menghilangnya sumber air . Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah akan menghilangnya tanah persawahan yang akan dijadikan tempat berdirinya pabrik tersebut, sehingga warga tidak memiliki lahan lagi untuk bertani.

Sementara itu dampak negatif  yang sangat dirasakan warga akibat adanya pendirian pabrik adalah semakin menipisnya persediaan sumber daya alam yakni air. Air sendiri merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat Ngimbang. Dimana air digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti mandi, mencuci, memasak. Disamping itu air juga digunakan untuk mengairi persawahan warga, agar tanaman yang ada di sawah bisa tumbuh dengan subur. Penipisan air ini diakibatkan pabrik yang berdiri ini melakukan pengeboran besar-besaran untuk memperoleh sumberdaya air, yang akan digunakan dalam kegiatan pemroduksi pabrik tersebut.

SOLUSI MENGATASI KEKERINGAN AIR YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGAIRI SAWAH MEREKA.

Cara pengairan sawah yang biasanya dilakukan petani di Kecamatan Ngimbang adalah menggunakan mesin diesel. Dimana cara memperoleh sumber air juga melakukan pengeboran yang berada dipojokan sawah. Kemudian sumber air tersebut diambil airnya menggunakan diesel dan di tampung di dalam kolam yang sudah disediakan para petani.

Dulu sebelum pabrik ini berdiri, sumber air sangatlah melimpah dan dirasa cukup untuk menyirami tanaman yang di tanam oleh para petani. Namun semenjak pabrik itu berdiri, sumber air dirasa berkurang untuk bisa mencukupi kebutuhan bertani. Bahkan disaat musim kemarau sumber air hanya ada di titik-titik sumur bor tertentu saja. Sehingga ketika para petani membutuhkan air, mereka harus minta izin kepada pemilik sawah yang meiliki sumur bor tersebut, bahkan harus mengantri dengan petani yang lain.

Saat musim kemarau tiba, tanaman sangatlah membutuhkan air. Jika tidak cepat mendapatkan air, maka tanaman tersebut akan layu bahkan akan mati. Itulah yang membuat para petani merasa resah. Disaat tanaman membutuhkan air, namun sumber air sangatlah sulit didapatkan. Jikalau ingin mendapatkan air mereka harus izin kepada pemilik sumur bor dan harus mengantri dengan petani yang lain.

Jika harus menunggu antrian untuk mendapatkan air, para petani merasa takut kalau tanamannya akan mati. Maka dari itu ada beberapa solusi yang dilakukan para petani untuk bisa menyirami tanamannya, yaitu dengan membawa air dari rumahnya menggunakan sanyo. Namun solusi ini sangatlah berat bagi petani, dimana para petani harus menyiapkan selang air yang sangat panjang yang terbentang dari rumah menuju sawah mereka. Rata-rata selang yang dibutuhkan para petani dari rumah menutu sawah berkisar antara 500-1000 meter. Meski dirasa berat, tetapi apapun dilakukan agar tanaman mereka bisa tumbuh subur dan hasilnya bisa untuk menyambung hidup.

 

 

 

 

 

 

Penutup

Kesimpulan

Sumber daya alam di Indonesia sangatlah melimpah dan gratis, namun dalam pengaksesan sumber daya alam manusia memiliki cara sendiri-sendiri, ada yang memperdulikan dampaknya, ada pula yang hanya memanfaatkan alam tanpa mengetahui dampak yang akan terjadi nantinya.

Pabrik Kebun Tebu Mas (KTM) didirikan memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah direkrutnya warga setempat untuk bisa bekerja didalam pabrik tersebut. Dampak Negatifnya adalah berkurangnya Sumber daya alam, khususnya air.

Daftar Pustaka

Gunawan.2016.Bahan Bacaan Mata Kuliah Antropologi Ekologi.

Posted by Andri Erwanto   @   16 November 2015

Like this post? Share it!

RSS Digg Twitter StumbleUpon Delicious Technorati

0 Comments

No comments yet. Be the first to leave a comment !
Leave a Comment

Name

Email

Website

Previous Post
«
Next Post
»