Masalah Interaksi Sosial Dalam Masyarakat

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial juga merupakan syarat utama terjadi aktivitas-aktivitas sosial. Aktivitas-aktivitas sosial semacam itu merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial. Walaupun orang-orang yang bertemu muka tersebut tidak saling berbicara atau tidak saling menukar tanda-tanda, interaksi sosial telah terjadi, karena masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan.

Manusia sebagai makhluk sosial pada hakekatnya merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan manusia yang lain untuk melangsungkan yang namanya kehidupan. Maka dari itu interaksi sosial sangatlah perlu untuk bisa saling membantu antar individu-individu, individu-kelompok maupun kelompok-kelompok. Bertemunya orang-perorang secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan semacam itu baru akan terjadi apabila orang-orang atau kelompok-kelompok manusia bekerja sama, saling bicara dan seterusnya untuk mencapai tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian, dan lain sebagainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa interaksi merupakan dasar proses sosial yang dinamis.

Definisi masyarakat menurut para ahli:

Prof. Dr. Soerjono Soekanto

interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.  Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan-kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.

Maryati dan Suryawati (2003)

Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok

 

Murdiyatmoko dan Handayani (2004)

Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial.

Young dan Raymond W. Mack

Interaksi Sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan-hubungan antar individu, baik antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.

Herbert Blumer

interaksi adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Interaksi sosial memeliki aturan dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.

Disini saya akan mengkritisi masalah interkasi sosial. Pada jaman dahulu interaksi pada orang lain sangat diperhatikan tutur katanya. Kata apa yang sepantasnya digunakan untuk berinteraksi kepada orang yang lebih tua, sesama, maupun untuk anak yang dibawahnya. Kenapa harus seperti itu? Karena sikap, kata maupun bahasa berinteraksi mempunyai pengaruh kepada keluarganya. Jika kita salah penggunaan sikap, kata bahasa saat berinteraksi maka lawan kita saat berinteraksi beranggapan bahwa kita tidak pernah diajari tata cara berinteraksi yang baik oleh orang tua. Dijaman sekarang ini hal seperti sudah tidak pernah dilakukan oleh anak-anak. Mungkin kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya. Seharusnya hal tersebut harus dijaga dan orang tua harus mengawasi sikap anaknya. Jangan sampai salah yang bisa berakibat jelek bagi dirinya maupun keluarganya.

Pada dasarnya berinteraksi boleh dialakukan terhadap siapa saja, yang penting interaksi tersebut ada manfaat baiknya, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Pada jaman dahulu orang tua sangat mengekang anaknya untuk berinteraksi pada orang yang dianggap orang tuanya baik, dan menjauhi anak yang dikira tidak baik. Orang tua memperlakukan seperti itu supaya anaknya tidak ikut-ikutan/tertular sifat jelek temannya. Padahal berteman boleh kepada siapa saja asalkan tidak meniru sifat jelek dari temannya tersebut. Anak yang kurang baik sebenarnya kurang diperhatikan orang tuanya atau anaknya suka ingin tau tentang hal yang baru. Karena dijaman modern ini akses internet sanagtlah mudah dari yang diakses dari komputer, laptop maupun handphone Jika orang tua masih berfikiran seperti itu maka siapa yang akan berteman dengan anak yang tidak baik. Seharusnya jika ada anak yang dinilai memiliki sikap yang tidak baik, maka anaknya harus diberi amanah untuk mengajak berinteraksi temananya untuk meninggalkan sifat buruknya itu. Sebagai contoh ada seorang bapak yang bernama santoso dan memiliki seorang anak yang bernama anto. Anto memiliki teman yang bernama tono. Tono memiliki sikap yang jelek yaitu suka menjaili temannya. Pak santoso melarang anto anaknya untuk tidak berteman dengan tono yang memiliki sifat suka menjaili temannya. Seharusnya pak santoso memberi amanah kepada anaknya agar berinteraksi kepada tono untuk menghilangakan sifat buruknya itu.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali pers 2006.

https://BelajarPKnMbedun-kumpulan-tugas-makalah-sosiologi-Interaksi-Sosial.htm

Posted by Andri Erwanto   @   16 November 2015

Like this post? Share it!

RSS Digg Twitter StumbleUpon Delicious Technorati

0 Comments

No comments yet. Be the first to leave a comment !
Leave a Comment

Name

Email

Website

Previous Post
«
Next Post
»