Skip to content

Sosiologi & Antropologi

Belajar Mengenal Masyarakat Indonesia

Archive

Archive for December 15th, 2015

Proses internalisasi merupakan proses penghayatan yang berlangsung sepanjang hidup individu mulai saat dilahirkan hingga akhir hayatnya. Dalam sepanjang hidupnya, seseorang terus belajar mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang kemudian membentuk kepribadian. Melalui hubungan sosial yang terjalin antara individu dan kelompok, proses internalisasi terjadi pada diri seseorang. Berikut adalah beberapa definisi internalisasi :
Secara etimologis, Dalam kamus besar bahasa Indonesia internalisasi diartikan sebagai penghayatan. penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku.
Proses internalisasi pada dasarnya tidak hanya monoton didapat dari keluarga, melainkan dapat didapat dari lingkungan kita. Lingkungan yang dimaksud tersebut adalah lingkungan sosial. Secara tidak sadar kita telah dipengaruhi oleh berbagai tokoh masyarakat, seperti Pejabat, Guru, Kyai, dll. Dari situlah kita dapat memetik beberapa hal yang kita dapatkan dari mereka yang kemudian kita menjadikannya sebagai sebuah kepribadian dan kebudayaan kita. Kepribadian sendiri artinya adalah suatu gaya perilaku yang menetap dan secara khas dapat dikenali pada setiap individu. Sedangkan Karakter adalah budi pekerti yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). continue reading…

kel sos

A. Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsure-unsur meliputi banyak kegiatan social manusia.
Budaya adalah sarana hasil kary, rasa, dan cipta masyarakat (Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi)
B. Perwujudan Kebudayaan
– Gagasan
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

– Aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan system social. System social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia yang lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Contoh : gotong royong sebagai wujud terbentuknya system social

– Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud ketiga wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. sebagai contoh, wujud kebudayaan ideal mengatur dan member arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya manusia. continue reading…

I. Dasar-Dasar Antropologi
A. Pengertian Antropologi
Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah dari Bahasa Yunani yang berasal dari kata Anthropos dan Logos. Anthropos berarti manusia dan Logos berarti Ilmu. Jadi Antropologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari manusia berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada henti-hentinya.
Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu social yang mempelajari budaya masyarakat. Antropologi juga mempelajari manusia sebagai makhluk biologis dan makhluk social. Ilmu ini lahir atau muncul dari keterkaitan orang- oang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, dan budaya yang berada di Eropa.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengertian Antropologi menurut para ahli, antara lain yaitu:
a. William A. Havilan: anteropologi adalah setudi tentang manusia ynag berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manuusia dan perilakunya, serta untuk memperoleh pengertian yang lengkkap tentang keanekaragaman manusia.
b. David Hunter: anteroppologi adalah ilmu yang lahir dari keingin tahuan yang tidak terbatas tentang manusia.
c. Koentjaraninggrat: anteropologi adalah imu yang mempelajari manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka waarna, bentuk fisik masyarakat, serta kebudayaan yang di hasilkan. continue reading…

Contoh Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

Karya Ilmiah
karya ilmiah adalah suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah. Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan demgan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu sistematika penulisan yang disepakati.
Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik berupa skripsi, tesis, dan disertasi. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik yang bersifat teknis, berisikan apa yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan objektif. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat umum biasanya disajikan dalam bentuk artikel yang cenderung menyajikan hasil penelitian dan aplikasi dari hasil penelitian tersebut dalam subtansi keilmuannya. continue reading…

Relativitas Budaya
Relativisme budaya adalah tidak adanya kriteria untuk menentukan tinggi dan rendahnya, maju dan mundurnya suatu budaya. Berdasarkan konsep relativisme budaya, semua budaya sama baik dan luhurnya, sama hebat dan sama agungnya. Pada dasarnya penilaian budaya harus dilakukan berdasarkan cara pandang budaya itu sendiri. Budaya sebaiknya jangan dinilai dengan menggunakan tolak ukur dari budaya lain, karena tidak akan ada kesesuaian antara yang dinilai dengan alat penilaiannya. Sebagai contoh, tolak ukur kedewasaan bagi suku bangsa Nias adalah keberhasilan seorang laki-laki melakukan lompat batu. Hal itu hanya dapat dinilai dari sudut pandang budaya suku bangsa Nias, tidak oleh budaya suku bangsa lain.
Setiap kebudayaan memiliki peradaban. Peradaban memiliki beberapa makna, yaitu hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dan kebudayaan suatu suku bangsa serta kemajuan lahir batin (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001 : 6). Peradaban sama dengan kebudayaan, apabila peradaban dimaknai sebagai budaya. Dalam hal ini berlaku prinsip relativisme budaya.
Peradaban adalah bagian dari kebudayaan, apabila peradaban dimaknai sebagai sopan santun dan budi bahasa. Dalam hal ini juga berlaku prinsip relativisme budaya. Peradaban adalah bagian dari kebudayaan, apabila peradaban dimaknai sebagai kemajuan yang berhubungan dengan teknologi suatu budaya. Dalam hal ini tidak berlaku prinsip relativisme budaya. Bangsa-bangsa di dunia memiliki peradaban yang berbeda-beda, ada yang tinggi dan ada yang rendah, ada yang maju dan ada yang belum maju, tergantung pada perkembangan teknologi budayanya. continue reading…