Tindakan Tawuran Pelajar dengan teori pilihan rasional

tawuran pelajar

A. Faktor penyebab Tawuran

Tawuran yang sering di lakukan pada sekelompok remaja sekolah sudah seringkali kita dengar dan tidak asing lagi untuk kita bicarakan. Apalagi di dalam kota-kota besar masalah seperti itu tidak asing lagi untuk di bahas. Maslah seperti itu sudah menjadi hal yang biasa yang di lakukan oleh para pelajar di perkotaan. Karena berbagai masalah yang sering marak terjadi di dalam masyarakat perkotaan. Seperti masalah tawuran antar pelajar ini juga menjadi masalah yang serius yang ada di dalam masyarakat.

Terjadinya tawuran pelajar ini juga di picu oleh beberapa hal seprti maslah di dalam keluarga, lingkungan belajar (sekolah), masyarakat tempat seseorang tumbuh, pengaruh dari teman sebaya. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadi penyebab kenakalan remaja ini di dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut yang menjadi penyebab terjadi berbagai masalah yang ada pada diri masyarakat.

Faktor pemicu yang pertama adalah faktor dari keluarga. Keluarga dalah tempat di mana seseorang memperoleh penddidikan untik yang pertma kalinya. Jika seseorang anak terbiasa melihat kekerasan yang di lakukan di dalam keluarga maka setelah dewasa ia tumbuh dengan pribadi yang tempramental. Melakukan segala sesuatu dengn kekarasan sebagai jalan yang paling benar di lakukan. Ketidakharonosan di dalam keluarga juga salah satu pemicu terjadi nya tindak kekerasan di dalam keluarga.

Jika kedua orang tuanya selalu mempertontonkan pertengkaran perkelahian mereka di depan anak mereka. Secara tidak langsung sang anak akan meniru perilaku mereka untuk melakukan hal yang sama untuk menyelesaikan masalah mereka. Menurut Hirschi ( dalam Mussen dkk, 1994 ). Berdasarkan hasil penelitian di temukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja di karenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan bagi sang anak ( hawari, 1997 ).

fakor lain yaitu, dari lingkungan sekolah dan masyarakat. Jika faktor pertama kita membahas faktor karena anak yang kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya, faktor yang kedua ini adalah faktor dari lingkungan sekitar yaitu masyarakat dan sekolah seperti yang tekah di bahas dalam faktor dari orang tua, jika anak tumbuh dalam kondisi lingkungan yang seringkali memperlihatkan kekerasan dalam setiap aktifitasnya. Sang anak tersebut akan berfikir dengan cara kekerasan semua masalah akan menjadi lebih baik. Seseorang yang di besarkan dengan cara yang menggunakan kekersan secara tidak langsung akan membentuk kepribadian yang ada pada diri nya.

Seperti kasus yang terjadi pada tawuran antar siswa seperti yang ada di dalam masyarakat sendiri. Terlepas dari berbagai faktor yang ada di dalam masyarakat ini, ada pula sikap dari diri mereka sendiri yang bertindak tanpa memikirkan akibat yang akaan di dapat nya nanti.

  1. Teori Pilihan Rasional

Dengan menganalisis masalah tersebut menggunakan teori pilihan Rasional yaitu teori yang menganut pandangan bahwa satuan – satuan perilaku ( biasanaya dari setiap seseorang ) mengoptimalkan tindakan – tindakan ( pilihan – pilihan ) mereka dalam suatu kondisi tertentu. Dalam bahsa sehari- hari individu – individu ( satuan – satuan ) itu melakukan sesuatu yang dapat mereka lakukan dengan sebaik baiknya sesuai dengan kondisi yang ada.

Teori pilihan rasional memusatkan perhatian pada aktor dimana aktor di pandang sebagai manusia yang mempunyai tujuan atau mempunyai maksud artinya aktor mempunyai tujuan dan tindakan tertuju pada upaya untuk mencapai tujuan tersebut, aktorpun di pandang mampunyai pilihan atau nilai serta keperluan. Teori pilihan rasional tidak menhiraukan apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan aktor, yang penting adalah kenyataan bahwa tindakan di lakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang sesuai dengan pilihan yang di ingikan.

  1. Analiasis kasus beserta teori pilihan Rasional

Dapat kita analisis jika para pelajar tersebut melakukan tawuran karena mereka mengangap bahwa dengan melakukan tindakan seperti itu dapat meluapkan masalah mereka. Di dalam teori Rasional ini para pelajar cenderung menggunakan emosi mereka untuk meluapkan emosi mereka, mereka yang memiliki masalah degan kehidupan pribadinya ayaupun dengan kehidupan yang ada di luar dirinya cenderung menggunakan kekuatan fisik yang di miliki untuk menghilangkan rasa emosi nya tersebut. Di dalam teori ini, di katakan bahwa teori rasional ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan pandangan populer tentang apa yang terbaik, tetapi karena bertentangan maka biasanya menimbulkan asumsi bahwa individu-individu mencari sendiri-sendiri ( self regard ).

Seperti yang kita ketahui banyak sekali faktor internal maupun fakteor eksternal yang menyebabkan para pelajar tersebut melakukan tawuran. Seperti yang telah di sebutkan di dalam halaman sebelumnya banyak faktor seperti faktor dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan yang mampu mempengaruhi terjadi nya tindakan tersebut adalah pengaruh dari teman sebaya. Dari hasil pengamatan, banyak pelajar yang melakukan tindak kekarasan untuk meluapkan rasa emosi mereka. Menurut salah satu informan, mengapa para pelajar melakukan aksi tawuran untuk meluapkan rasa emosi mereka. Menurut pendapat salah satu informan adalah karena adanya rasa loyalitas kepada sekolah, misalnya sang musuh dari sekolah lain memiliki prestasi yang lebih daripada sekolah mereka. Kemuian sekolah yang memiliki prestasi yang lebih baik tersebut kemudian menyingung sekolah yang kualitas secara akademik nya kurang baik dengan rasa terseingung tersebut dapat menimbulkan rasa tidak suka dan yang lebih parah nya lagi adalah sampai ke tindakan tawuran.

Kemudian karena bentuk rasa setia kawan kepada teman, semisal ada teman yang memili masalah dengan pelajar lain yang berada di sekolah lain. Maka, demi menunjukkan rasa solidaritas tersebut mereka melakukan berbagi cara salah satunya adalah dengan tindakan tawuran tersebut. Padahal mereka belum tentu mengerti tentang masalah yang di hadapi teman tersebut. Namun, atas dasar rasa solidaritas dan rasa kesetiakawanan mereka melakukan tindakan tersebut.

Kemudian dari informan ke dua adalah alasan mengapa para pelajar menggunakan tindakan kekerasan untuk meluapkan emosinya, menurut pendapat dari informan karena mereka memiliki rasa tanggung jawab untuk menjunjung tinggi nama sekolahnya agar tidak ada yang mencela almamternya. Jadi, kemungkinan siswa untuk melakukan aksi tawuran adalah alasannya seperti itu. Salah satu contohyang memungkinkan terjadi nya tindakan tawuran adalah karena rasa tidak suka ataupun rasa tidak sreg dengan sekolahan lain saat pengumuman kelulusan mengadakan konvoi dan lewat di depan sekolahna tersebut dengan maksud untuk mengejek sekolahan tersebut. Apalagi bila sekolahan tersebut memilki prestasi yang kurang baik di bandingkan dengan yang ada di sekolahan tersebut.

Selain dapat merugikan diri mereka sendiri mereka juga dapat mencoreng nama baik dari sekolah mereka sendiri. Menganggu lingkungan sekitar seperti masyarakat luas juga akan merasa terganggu dengan adanya aksi tersebut. Menurut nforman tindakan tersebut seharusnya memiliki sanksi yang serius dari pihak sekolah dan dapat memberikan arahan atau sosialisasi kepada para pelajar untuk menghindari sikap-sikap yang seperi itu.

Dari jawaban informan tersebut dapat kita analisi bahwa setiap tindakan dari para pelajar tersebut bukan murni dari dalam diri pelajar tersebut mereka melakukan hanya atas dasar karena itu yang menjadi pilihan rasioanl mereka. Mereka menganggap apa yang mereka lakukan benar menurut pikira mreka sendiri tanpa memikirkan akibat nya yang akan terjadi. Di dalam teori pilihan Rasional ini setiap individu   dapat melakukan sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada.

Seperti pengertian teori pilahn Rasional menurut Coleman tampak jelas dalam gagasan dasarnyabahwa tindakan perseorangan mengarah pada suatu tujuan itu di tentukan oleh nilai atau pilihan tetapi selain Coleman menyatakan bahwa untuk maksud yang sangat teoritis, ia memerlukan konsep yang lebih tepat mengenai aktor raisonal yang berasal dari ilmu ekonomi di mana memilih tindakan yang dapat memaksimalkan kegunaan atau yang adapat memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Ritzer ( 2004: 394). Dengan melihat pengertian pilihan Rasioanl dari Coleman ini dapat kita analisis bahwa para pelajar tersebut yang melakukan tindakan tersebut karena mereka dapat mumuaskan keinginan mereka dapal arti mereka dapat meluapkan rasa eemosi mereka lewat aksi tersebut dan mampu mengalahkan musuh yang tidak mereka senangi.

Jadi, para pelajar tersebut melakukan tindakan tersebut semata mata atas dasar sesuai dengan kondisi tertentu mereka melakukan tindakan tersebut karena itu yang harus mereka lakukan. Demi menunjukkan rasa loyalitas mereka kepada sekolah ataupun teman mereka rela melakukan tindakan tersebut. Namun, tindakan tersebut sangat di sayangkan mengapa hal seperti ini dapat terjadi kepada para pelajar. Seharusnya mereka sebagai kaum terdidik mampu memberikan kepada masyarakat luas untuk mampu saling menghargai dan mampu untuk dapat menerima apa yang menjaci milik mereka. Bukan dengan cara tawuran ataupun saling ejek antar sekolah untuk menunjukkan rasa loyalitas dan solidaritas kepada sekolah namun, dengan memperbanyak mendapat prestas menurut saya sudah lebih dari cukup untuk di berikan kepada sekolah.

3 comments

  1. Analisisnya dalam sekali mbak, nambah wawasan bgt nih

    1. terimaksih rani…

  2. ada sumbernya ngga nis?

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: