Teori Sosiologi Klasik “Tindakan Sosial”

hallo teman-teman…

Kali ini penulis akan membahas mengenai review Teori Sosiologi Klasik “Tindakan Sosial”. Dimana materi tersebut berada di dalam mata kuliah Teori Sosiologi Klasik  yang penulis tempuh ketika Semester 2. Tugas Teori Sosiologi Klasik “Tindakan Sosial” tersebut bertujuan untuk menambah pemahaman mengenai mata kuliah Teori Sosiologi Klasik yang penulis tempuh. Semoga bermanfaat….

Banyak sekali hal – hal yang dapat kita amati dari lingkungan sekitar kita. Terkadang kita tidak sadar bahwa hal – hal tersebut merupakan hal yang penting atau bahkan bisa memberi kita pelajaran baru. Disini saya akan membahas tentang hal apa aja yang ada di sekitar saya yang bisa dijadikan sebagai contoh dalam Teori Sosiologi Klasik. Salah satu hal kecil yang menjelaskan tentang salah Teori Sosiologi Klasik adalah Tindakan Sosial . Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan oleh individu yang diarahkan kepada orang lain dan memiliki arti , baik itu bagi si pelaku maupun orang lain. Namun, tindakan sosial yang dimaksud disini adalah tindakan sosial yang penuh makna. Teori tindakan sosial merupakan salah satu ide penting yang dilontarkan oleh Max Weber. Menurutnya, tidak semua tindakan sosial harus diteliti dan layak dijadikan bahan kajian . karena , hanya tindakan sosial bermakna ( meaningful action ) yang dianggap penting oleh Weber. Tindakan sosial yang penuh makna melewati serangkaian proses berpikir dan dilakukan secara sadar , bukan hanya sekedar respons dari stimulus. Bagaimana cara menentukan suatu tindakan itu penuh makna atau tidak ? setiap perilaku atau tindakan yang lahir secara otomatis karena disebabkan oleh suatu stimulus bukanlah tindakan sosial. Sedangkan , perilaku yang disebabkan oleh stimulus namun tetap membutuhkan proses berpikir disebut tindakan sosial yang penuh makna.

Banyak sekali contoh – contoh tindakan sosial penuh makna yang ada di sekitar kita. Semuanya tergantung bagaimana kita jeli dalam mengamati sekitar dan mau berpikir secara luas. Salah satu contoh nya adalah ketika ada seorang mahasiswa yang hidup jauh dari orang tua nya untuk pertama kalinya. Mahasiswa tersebut masih belum bisa mengerti bagaimana cara mengatur keuangan dengan baik. Namun, sebagai mahasiswa yang hidup jauh dari orangtua dia dituntut untuk bisa mengatur keuanganya sendiri dengan baik. Hal ini mengakibatkan mahasiswa tersebut mulai belajar bagaimana cara mengatur keuangan nya , berhemat , dan tidak berfoya – foya atau menggunakan uang dengan seenaknya . hal yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut disebut tindakan sosial penuh makna , karena tindakan tersebut tidak dilakukan secara otomatis namun melalui proses berpikir yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk tindakan nyata. Namun, pada dasarnya teori tindakan sosial di atas dibedakan menjadi 4 , yaitu :

  1. Tindakan Rasionalitas Instrumental

Tindakan sosial ini dilakukan seseorang berdasarkan pertimbangan dan pilihan secara sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan tersebut sertab ketersediaan alat yang digunakan untuk mencapainya. Contoh nya, seorang mahasiswa yang biasanya pergi ke kampus dengan berjalan kaki , namun karena dia sering terlambat akhirnya mahasiswa tersebut memutuskan untuk pergi ke kampus menggunakan angkot , karena itu akan lebif sedikit memakan waktu dan mahasiswa tersebut tidak akan terlambat lagi. Tentu saja tindakan tersebut sudah dipertimbangkan dengan matang oleh mahasiswa tersebut meskipun ia harus kehilangan ongkos lebih , namun itu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya .

  1. Tindakan Rasional Nilai

tindakan rasional nilai memiliki sifat bahwa alat – alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan secara sadar. Sedangkan , tujuan – tujuanya sudah ada di dalam hubungan nya dengan nilai – nilai individu yang bersifat mutlak. Contoh nya, ada dua remaja perempuan yang sedang naik kereta. Dia sudah duduk di kursi yang sesuai dengan tiketnya . namun , di tengah perjalanan ada seorang ibu hamil dan kakek – kakek yang mempunyai tiket yang ternyata tidak mendapatkan tempat duduk. Kedua remaja perempuan tadi langsung memberikan kursinya kepada ibu hamil dan kakek – kakek tersebut. Tentu saja tindakan yang dilakukan remaja tersebut sudah dipikirkan secara matang karena mereka mendahulukan nilai – nilai sosial dan agama .

  1. Tindakan Afektif

Tindakan ini lebih dipengaruhi atau didominasi oleh perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual serta perencanaan secara sadar. Tindakan afektif bersifat spontan , tidak rasional , serta tegolong dalam ekspresi emosional dari individu. Salah satu contoh nya adalah , dua orang  yang sedang jatuh cinta . Pada umumnya dua orang ini akan melakukan tindakan – tindakan yang spontan dan tidak rasional. Seperti mengabaikan kekurangan yang ada satu sama lain atau bersikap bodoh seperti ada individu yang rela bunuh diri hanya karena ditinggalkan oleh kekasih nya. Bagi sebagian orang mungkin hal tersebut bisa disebut tidak rasional sama sekali dan pemikiran yang sangat dangkal . Namun, bagi orang yang sedang jatuuh cinta tersebut dia tidak merasakan rasa “tidak rasional” karena dipengaruhi oleh perasaaan . jadi dengan kata lain tindakan yang dilakukan dipengaruhi atau tergantung dengan perasaan atau emosi yang dirasakan individu tersebut. Namun , tindakan ini mendapat perhatian paling sedikit dari Max Weber.

  1. Tindakan Tradisional

Di dalam tindakan ini , seseorang menunjukkan perilaku atau tindakan tertentu yang disebabkan oleh kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang. Tindakan ini tidak diiringi refleksi secara sadar atau perencanaan. Salah satu contoh nya adalah , tindakan yang dilakukan oleh orang – orang Jawa dalam memilih hari yang baik untuk setiap acara , kegiatan atau urusan. Hal ini sudah dilakukan secara turun – temurun dari nenek moyang orang Jawa . bagi yang masih mempercayainya sampai sekarang dalam setiap urusan harus menentukan tanggal dan hari baik. Dalam setiap tanggal memiliki makna sendiri – sendiri juga termasuk pantangan – pantangan yang ada dalam bulan – bulan tertentu atau hari – hari tertentu. Seperti larangan melaksanakan pernikahan pada bulan Suro bagi orang Jawa. Jika ini dilarang maka nasib pernikahan tersebut bisa tragis atau perceraian. Tindakan tersebut dilakukan secara sadar dan terenana dan dilakukan secara turun – temurun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: