• Minggu, November 29th, 2015

ESAI

Mendongkrak Minat Baca Siswa

Melalui Perpustakaan Sekolah

Oleh : Ratna Aprilia

Pendahuluan

“Jantung Peradaban Dunia!”. Tidak berlebihan jika kita memberikan julukan ini untuk perpustakaan. Tempat yang di dalamnya tersimpan banyak pengetahuan dalam bentuk buku, koran, majalah, hingga digital. Dengan adanya perpustakaan, kita dapat mengetahui banyak pengetahuan.

Perpustakaan sangat penting bagi suatu peradaban karena keberadaan perpustakaan dapat menunjang berbagai ilmu dan perkembangan teknologi. Mari kita ingat kembali pada kejayaan Islam masa kepemimpinan Harun Ar-Rasyid. Pada masanya, peradaban menjadi sangat maju. Mengapa? Hal ini tidak lepas dari perhatian mereka terhadap pengetahuan. Mereka gemar membaca dan menulis sehingga pada saat itu juga dibangun perpustakaan besar yang membuat banyak ilmuwan dari penjuru dunia datang untuk belajar di sana.

Begitu juga dengan perpustakaan sekolah yang akan memudahkan para siswa untuk menambah materi serta kegiatan lainnya. Majunya perpustakaan sekolah sangat bergantung pada kesadaran sekolah akan pentingnya perpustakaan dan majunya perpustakaan akan mendukung majunya sekolah tersebut.

Keberadaan perpustakaan tidak dapat terlepas dari kegiatan membaca dan menulis -keduanya sangat didukung dengan adanya perpustakaan. Kegiatan membaca merupakan kebutuhan setiap orang terutama para siswa dalam memenuhi dan menyiapkan masa depan yang lebih baik sehingga sangat tepat jika perpustakaan mendukungnya dengan aneka buku bacaan. Begitu juga dengan kegiatan menulis. Seorang penulis tidak akan dapat menciptakan karya yang bagus tanpa rajin membaca. Dengan demikian keterkaitan baca tulis dengan perpustakaan sangat erat (Anonim, 2015). Bagaimana perpustakaan akan ramai pengunjung jika kita enggan membaca dan menulis?

Sangat disayangkan, banyak di antara kita yang kurang menyadari akan pentingnya buku dan perpustakaan. Dengan alasan yang hampir sama, banyak siswa yang mengaku sungkan untuk mengunjungi perpustakaan karena menurut mereka membaca buku di perpustakaan adalah hal yang membosankan. Padahal jika kita rajin mengunjungi dan membaca di perpustakaan, akan banyak pengetahuan yang kita dapat.

Terkadang keadaan perpustakaan yang kurang strategis dan kurang tertata juga dapat mempengaruhi minat baca di perpustakaan sehingga perlu adanya rekontruksi pada perpustakaan sekolah. Permasalahannya adalah bagaimana cara efektif untuk meningkatkan minat baca para siswa sebagai upaya menjaga dan memelihara perpustakaan sekolah?

Definisi Perpustakaan

Menurut UU Perpustakaan bab 1 pasal 1, perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. Secara sederhana perpustakaan dapat kita artikan sebagai tempat untuk mengakses informasi baik berupa media cetak ataupun elektronik.

Kebanyakan sekolah kini telah menyediakan perpustakaan di lingkungan sekolah. Hal ini disebabkan sekolah telah menyadari pentingnya perpustakaan untuk menunjang proses pembelajaran. Sedangkan dalam paradigma baru, perpustakaan dapat diartikan sebagai sesuatu yang hidup, dinamis, memberikan inovasi dan kreativitas sehingga perpustakaan menjadi sesuatu yang atraktif, interaktif, mendidik, dan sarana rekreasi bagi para pengunjung (Hermawan dan Zen, 2010).

Realita Perpustakaan Saat Ini

Pada saat ini, kesadaran akan pentingnya perpustakaan sekolah bagi para siswa masih rendah. Banyak siswa yang mengunjungi perpustakaan hanya saat mereka mendapatkan tugas yang berkaitan dengan perpustakaan. Selain itu, semangat baca yang rendah dari para siswa juga berpengaruh terhadap kehadiran mereka di perpustakaan.

Anggapan bahwa perpustakaan hanya berisi buku menyebabkan siswa jenuh berlama-lama di perpustakaan. Akan tetapi, perpustakaan yang sudah dilengkapi dengan benda elektronik dan jaringan internet pun belum dinilai ideal. Banyak pula siswa datang ke perpustakaan yang ber-wifi hanya untuk mengakses media sosial seperti facebook, twitter, dan hal lain yang kurang bermanfaat. Ini juga menjadi realita yang sering terjadi walaupun tidak dipungkiri realita siswa yang menggunakan perpustakaan sebagaimana mestinya.

Penyebab Rendahnya Minat Baca Siswa

Sepinya pengunjung perpustakaan merupakan realita yang harus diidentifikasi penyebabnya sebab dengan mengetahui penyebab masalah kita akan dapat mencari jalan keluarnya. Salah satu faktor penghambatnya yaitu minat baca siswa yang rendah. Banyak siswa berpendapat bahwa belajar dengan membaca di perpustakaan adalah hal membosankan karena membutuhkan waktu lama dan konsentrasi yang tinggi. Kebanyakan dari mereka menganggap bahwa belajar di kelas dengan mendengarkan guru mereka mengajar sudah cukup, padahal dengan membaca buku secara langsung dapat membuat mereka lebih mengetahui detil suatu hal atau materi.

Selain itu ada anggapan bahwa perpustakaan hanyalah tempat penyimpanan buku. Pandangan semacam ini sudah umum berkembang di masyarakat sehingga perlu adanya tindakan yang lebih kreatif dari pustakawan sekolah. Sayangnya, kreativitas pustakawan tersebut juga dirasa masih kurang menarik minat baca siswa sehingga perpustakaan masih saja terlihat sepi.

Faktor lainnya yaitu lokasi perpustakaan yang terkadang kurang strategis, jauh dari jangkauan para siswa. Selain itu, tidak setiap perpustakaan dilengkapi dengan sarana pendukung seperti masjid dan kamar mandi. Kurangnya promosi baik dari pihak sekolah maupun pustakawan menyebabkan siswa kurang mengerti akan manfaat perpustakaan sekolah. Koleksi buku yang kurang menarik dan kurangnya kegiatan di perpustakaan. Kurangnya fasilitas di perpustakaan seperti belum adanya jaringan internet, komputer di perpustakaan, AC dan perangkat pendukung lainnya akan menimbulkan siswa enggan mengunjungi perpustakaan dengan alasan ‘di sana hanya ada buku’ (Fauzihmi, 2015).

Pernyataan serupa juga dituturkan Bapak Setyo Budi Pramono, selaku staf di perpustakaan daerah kabupaten Purbalingga. Menurutnya hal yang memungkinkan menjadi penyebab rendahnya minat baca dan kunjungan ke perpustakaan sekolah bisa jadi karena koleksi buku yang masih kurang, banyak didominasi dengan buku pelajaran, dan fasilitas yang kurang mendukung. Memang pada kenyataannya banyak perpustakaan sekolah yang hanya menyediakan buku pelajaran saja. Hal ini membuat para siswa malas mengunjungi perpustakaan. Di samping hal tersebut, para siswa lebih tertarik terhadap informasi yang dikemas dengan kemasan yang unik dan canggih sedangkan di perpustakaan sekolah masih banyak informasi berbentuk media cetak.

Solusi untuk menarik minat baca siswa

Untuk mengatasi rendahnya minat baca siswa, perlu diadakan berbagai upaya solutif. Solusi pertama, membangun budaya membaca. Dengan membiasakan siswa membaca maka siswa akan merasa semakin membutuhkan banyak buku untuk dibaca sehingga mereka akan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana pemenuhan kebutuhan membaca yang disediakan secara gratis oleh sekolah. Untuk meningkatkan semangat membaca para siswa, perlu juga diadakan kerjasama dengan para guru. Ada baiknya jika dalam 1 bulan tiap guru memberikan materi pembelajaran di ruang perpustakaan, dan tentunya ini menggunakan jadwal agar suasana di perpustakaan tetap dalam keadaan kondusif. Bisa juga dengan mewajibkan para siswa untuk membaca beberapa buku dalam tiap semester.

Kedua, menerapkan prinsip kenyamanan dalam penataan ruang perpustakaan. Secara umum penataan ruang perpustakaan harus menarik dan menyenangkan serta mendukung proses pembelajaran di kelas. Selain itu, melengkapi sarana internet untuk memudahkan siswa dalam mencari informasi tertentu.

Ketiga, menjadikan perpustakaan sekolah sebagai pusat kegiatan siswa, artinya, mengupayakan setiap mata pelajaran menggunakan sumber yang ada di perpustakaan sebagai salah satu rujukan. Dengan demikian, perpustakaan bisa menarik siswa untuk datang dan belajar di perpustakaan.

Keempat, pihak pustakawan bisa mengadakan kerjasama dengan sekolah untuk mengadakan lomba-lomba yang berkaitan dengan literasi, seperti yang pernah dilakukan oleh perpustakaan MAN Purbalingga dengan mengadakan lomba meringkas buku nonfiksi. Hal ini merupakan salah satu langkah yang ampuh, karena dengan adanya lomba tersebut para siswa menjadi rajin mengunjungi dan mencari buku yang ingin mereka baca.

Kelima, melengkapi perpustakaan dengan perangkat teknologi. Perlengkapan komputer, jaringan internet, AC atau kipas angin, proyektor dan ruang membaca yang nyaman menjadi sangat urgen. Teknologi yang telah disediakan di perpustakaan akan sangat membantu siswa untuk mencari informasi bukan hanya dari buku.

Keenam, pelayanan yang ramah dan apresiatif. Dengan pelayanan ramah, siswa akan senang mengunjungi perpustakaan. Pustakawan yang telah terampil dalam pengelolaan perpustakaan baik pada penataan buku, kebersihan dan kenyamanan perpustakaan akan dapat menciptakan perpustakaan yang harmonis. Bahkan jika perlu, pustakawan memberikan apresiasi pada siswa yang rajin mengunjungi dan membaca di perpustakaan. Ini bisa menjadi batu loncatan agar para siswa rajin mengunjungi perpustakaan (Atmodiwiryo dan Yatmo, 2012).

Semua upaya di atas diharapkan bisa menumbuhkan minat baca yang tinggi dalam diri siswa. Apabila siswa menyadari bahwa buku merupakan bagian penting dari pembelajaran secara sadar mereka akan memanfaatkan buku-buku yang telah disediakan gratis melalui perpustakaan.

Kita sebagai generasi masa depan juga perlu mengetahui berbagai perkembangan melalui membaca. Bagaimana bangsa kita akan maju kalau para pemuda masih asing dengan membaca dan menulis. Coba perhatikan, pergerakan para pahlawan tidak hanya melalui peperangan, tapi juga dengan kegiatan membaca dan menulis.

Kesadaran membaca di perpustakaan akan semakin meningkat ketika kita sudah mulai ‘kecanduan’ akan pengetahuan. Ini merupakan kabar baik untuk semakin berkualitasnya sumber daya manusia Indonesia. Lantas akan diamkah kita? Jantung Peradaban Dunia! Ayo kita pelihara!!

            Kesimpulan

            Kegiatan membaca dan menulis merupakan hal yang sangat penting untuk kemajuan suatu peradaban. Adanya perpustakaan akan sangat mendukung kegiatan baca tulis. Perpustakaan sekolah juga merupakan bagian vital di lingkungan sekolah. Perpustakaan bukan hanya dapat kita manfaatkan untuk membaca saja, namun juga kegiatan mencari informasi dalam bentuk nonbuku. Sayangnya, semangat baca di perpustakaan masih tergolong rendah.

Rendahnya minat membaca dapat dipicu oleh beberapa hal. Seperti, minat baca siswa yang rendah; adanya anggapan bahwa perpustakaan hanya tempat penyimpanan buku; lokasi perpustakaan yang kurang strategis; kurangnya sarana pendukung perpustakaan; kurangnya sosialisasi dan koleksi buku sehingga perlu adanya tindakan untuk menanggulangi masalah ini. Upaya apapun tidak akan memberikan pengaruh yang besar, kecuali dengan mulai sadarnya para siswa akan pentingnya membaca dan menjaga perpustakaan. Jika siswa sudah menyadari hal tersebut, dengan sendirinya mereka menjadi ‘kecanduan’ membaca dan mengunjungi perpustakaan. Oleh karena itu, Jantung Dunia! Ayo kita pelihara!

Daftar Pustaka

Sumber Buku:

Anonim. 2015. Pedoman Lomba Penulisan Artikel Populer Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. Tidak dipublikasikan

Atmodiwiryo, Paramita dan Yandri, Yatmo. 2012. Pedoman Tata Ruang Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Bee Media Indonesia

Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. 2010. Etika Kepustakawanan. Jakarta: Sagung Seto

Sumber Wawancara:

Bapak Setyo Budi Pramono, selaku staf di perpustakaan daerah kabupaten Purbalingga

Sumber Internet

Fauzihmi, Fajar. 2015. Faktor Perpustakaan Sepi Pengunjung. Diakses dari https://googleweblight.com/?lite_url=https://fajargumilarrizqifauzihmi.blogspot.com/2015/02/7-faktor-perpustakaan-sepi-pengunjung.html?m%3D1&ei=sgYevG91&lc=id-ID&s=1&m=234&ts=1435148149&sig=AG8UculX1bk_SCB52K6F_fdQ1QFkyIsokQ (Diakses pada 21 April 2015 pukul 22.03)

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

 

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply