Ardhi Prabowo
Catatan Kegiatan dan Aktifitas Saya di dunia pendidikan, kemahasiswaan, jurnal ilmiah, pelatihan, dan kegiatan profesional lainnya
Memperlihatkan Pembelajaran Aktif di Perguruang Tinggi
Categories: Roadmap Kegiatan

IMG-20160615-WA0010Banyak sekali definisi pembelajaran aktif di dunia (Hidayat dan Rahmawati, 2014). Pembelajaran aktif suatu kegiatan pembelajaran dimana terdapat keterlibatan pelajar dalam melakukan kegiatan dan memikirkan apa yang sedang dilakukan. Pembelajaran aktif secara tidak langsung menganjurkan untuk menciptakan inovasi dalam proses pembelajaran supaya lebih menyenangkan dan mudah diterima. Hal ini harus diperhatikan mengingat cara belajar dan memahami setiap orang berbeda, namun dalam belajar siswa didik harus aktif untuk menggali pengetahuan (Soegeng, 2012).

Dalam pelaksanaan di kampus, ada dua tujuan dalam memahamkan mahasiswa mengenai pembelajaran aktif, yaitu di sampaikan melalui mata kuliah atau diperlihatkan agar mahasiswa mengalami pembelajaran aktif tersebut.

USAID Prioritas telah mengembangkan 3 modul pelatihan yang outputnya adalah guru dapat mengajar dengan cara aktif. Lazimnya, setelah guru dilatih dan telah terbiasa dengan pembelajaran aktif di dalam kelas, ‘pabrik’nya guru harus lebih canggih lagi dalam mempersiapkan calon guru. Oleh sebab itu, perlu ada pengembangan modul pelatihan tersebut untuk tingkat LPTK. Proses pengembangan yang dilakukan USAID Prioritas telah mengedepankan proses pengembangan bahan dengan metode 4D (Yanuriza, 2012). Bahkan yang dilakukan telah melewati tahapaan 4D tersebut, sebab telah diimplementasikan setidaknya 3 bulan di sekolah.

Dalam rangka finalisasi modul adaptasi untuk LPTK, beberapa dosen dari antara lain: Unnes, UIN Walisongo, Untirta, UPI, Unsyiah Aceh, UNY, dan UM berkumpul untuk mengerjakan hal tersebut. Hasil finalisasi ini adalah modul pelatihan adaptasi untuk LPTK yang harapannya berdampak pada ketrampilan dosen untuk memperlihatkan, mengimplementasikan perkuliahan aktif di LPTK.

Modul tersebut dikembangkan dalam dua versi, yaitu versi PGSD dan PGSM. Versi PGSD digunakan untuk pelatihan dengan peserta dari dosen PGSD sedangkan versi PGSM digunakan untuk pelatihan dengan peserta dari dosen PGSM. Modul tersebut terdiri dari 7 unit, yaitu:

  1. Unit 1. Kajiulang
  2. Unit 2. Penilaian Autentik
  3. Unit 3a. Matematika dalam kehidupan. 3b. Ketrampilan Informasi
  4. Unit 4. Persiapan Mengajar
  5. Unit 5. Praktik Mengajar
  6. Unit 6. Portofolio
  7. Unit 7. Rencana tindak lanjut

Semoga pengembangan ini akan menghasilkan pendidikan yang lebih baik untuk Indonesia

#Siang ini saya memperoleh informasi bahwa peringkat Literasi Indonesia adalah 60 dari 61 negara anggota OECD (Masya Alloh)

Referensi:

Hidayat, N., & Rahmawati, Y. (2014). Upaya peningkatan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran aktif tipe Learning Tournament pada mata pelajaran matematika. Al Bidayah, 4(1).

Soegeng, A.Y. (2012). IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS SEKOLAH DI PERGURUAN TINGGI. Jurnal Manajemen Pendidikan, 1(1).

Yanurizna, M. (2012). Pengembangan Media Interaktif dengan Tema Sistem Pencernaan Manusia Untuk SMP Kelas VIII. Pensa E–Jurnal, 1(1), 115-123.

Comments are closed.