Cerdas itu bukan khayalan tapi sebuah visi, cerdas itu tak perlu uang tapi Prestasi  

download

image by www.bidikmisi.unnes.ac.id

Berawal dari mimpi dan inspirasi

Menjadi seorang mahasiswa merupakan prioritas utama bagi pelajar sekolah menengah atas. sebagian besar dari mereka telah menyusun rencana yang indah untuk beberapa tahun ke depan. Mereka sibuk mempersiapkan segala bentuk pelatihan dan bimbingan belajar untuk bisa masuk ke kampus impian. Semua upaya mereka lakukan demi masa depan. Namun, sebagian kecil lainnya hanya menerima dengan pasrah apapun yang dikehendaki Tuhan Yang Maha Esa, mereka sibuk berdoa agar diberikan jalan keluar setelah lulus Sekolah Menengah Atas, mendapat pekerjaan yang layak meski jauh dari kata sejahtera.

Namun, seiring perkembangan zaman. Pemerintah mulai peka terhadap keadaan yang tengah membuat kualitas sumber daya manusia tidak mengalami peningkaan. Pemerinah mulai mengadakan sebuah rpogram beasiswa bagi anak-anak kurang mampu namun berkecukupan prestasinya. Program yang dilakukan pemerintah ini adalah beasiswa bidik misi bagi seluruh warga Indonesia untuk bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri.

Bidik Misi

Bidikmisi atau Beasiswa Pendidikan Mahasiswa adalah salah satu program DIKTI untuk memberikan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 meluncurkan program Bidik Misi untuk memberikan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada 20.000 mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi di 104 perguruan tinggi penyelenggara.

Program ini merupakan program seratus hari kerja Menteri Pendidikan Nasional yang dicanangkan pada tahun 2010 yang pada tahun 2011 ini dilanjutkan dengan kembali menerima 20.000 calon mahasiswa yang diselenggarakan di 117 perguruan tinggi penyelenggara selain melanjutkan angkatan 2010.

Agar program Bidik Misi dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip 3T, yaitu: Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, dan Tepat Waktu, maka diharapkan para pimpinan dan atau pengelola perguruan tinggi dalam melakukan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi mengacu pada pedoman ini. Selain itu pedoman ini diharapkan juga dapat mempermudahcalon mahasiswa atau mahasiswa penerima terkait dengan implementasi program Bidik Misi.

Buku pedoman Tahun 2011 ini merupakan penyempurnaan dari buku pedoman Bidik Misi 2010 yang memuat hal-hal baru terkait ketentuan, mekanisme, pengelolaan yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan penyelenggaraan program terutama proses seleksi, penyaluran bantuan biaya hidup kepada mahasiswa akan berjalan dengan lebih baik, dan mahasiswa dapat menyelesaikan studinya dengan lancar, berprestasitepat waktu yang akhirnya dapat ikut andil dalam meneruskan perjuangan bangsa menuju pembangunan Indonesia sejahtera.

Tujuan Bidikmisi

  1. Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi calon mahasiswa, khususnya mereka yang menghadapi kendala ekonomi.
  2. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang berpotensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.
  3. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai dan tepat waktu.
  4. Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler.
  5. Menimbulkan dampak iring bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk selalu meningkatkan prestasi.
  6. Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya pemutusan mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. ( www.bidikmisi.unnes.ac.id )

Bidik Misi Unnes

Universitas Negeri Semarang merupakan universitas penerima beasiswa bisik misi terbanyak se-Indonesia dengan total 7.375. Sejak tahun 2010 sampai 2014 ini Unnes dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerima banyak mahasiswa bidik misi total 7.375 mahasiswa.

Dari tahun ke tahun mahasiswa Unnes penerima bidik misi selalu meningkat terbukti, pada 2010 Unnes hanya mendapat kuota 400 mahasiswa, pada 2011 naik menjadi 1.450 mahasiswa, tahun 2012 naik lagi jadi 1.750 mahasiswa, pada 2013 menjadi 1.850 mahasiswa, dan tahun 2014 ini Unnes menerima 1.925 mahasiswa bidik misi (terbesar se Indonesia).

Hal itu diungkapkan Rektor Prof Fathur Rokhman MHum saat pertemuan dan diskusi kepada 500 mahasiswa penerima Bidik Misi Unnes dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof M Nuh DEA dalam kegiatan bertema “Lebih Dekat dengan Prof M Nuh” Sabtu (20/12) sore di ruang B6 Fakultas Bahasa dan Seni kampus Sekaran Gunungpati.

Mantan Mendikbud Prof M Nuh DEA menyampaikan apresiasi kepada Unnes yang telah mengelola beasiswa bidik misi ini dengan baik.

“Unnes sebagai perguruan tinggi penerima beasiswa bidik misi terbesar se Indonesia membantu akses pemerintah untuk masyarakat kurang mampu secara ekonomi namun punya kemampuan akademik sangat baik seperti anak yatim atau yatim piatu,” kata M Nuh.

“Jadi tidak ada alasan keluarga tidak mampu secara ekonomi tidak kuliah karena pemerintah membantu lewat beasiswa bidik misi yang menggratiskan semua biaya kuliah sampai lulus serta tiap bulannya memperoleh biaya hidup,” jelas M Nuh.

Oleh karena itu, mahasiswa bidik misi Unnes patut bangga dengan predikat ini, dan diharapkan mampu melaksanakan amanah yang telah diberikan. Dengan adanya beasiswa bidik misi ini, calon mahasiswa yang sebagian kecil lagi tidak perlu memikirkan nasib maa depan mereka, karena kesuksesan dan kecerdasan seseorang bukan karena ia punya banyak uang. Melainkan punya segudang prestasi. Program beasiswa bidik misi Unnes tidak semata-mata membiayai segala bentuk administrasi saja, namun program beasiswa bidik misi Unnes mempunyai berbagai macam kegiatan guna untuk menambah wawasan, pengalaman, dan softskill bagi mahasiswa penerima beasiswa bidik misi ini. Program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena melatih keproduktifan para mahasiswa dan meninkatkan kecerdasan mahasiswa.

Semua program yang telah dilakukan Universitas Negeri Semarang sangat membuahkan hasil yang memuaskan. Dapat dilihat dari luaran mahasiswa bidik misi Unnes yang membuktikan kemampuannya dan banyak menghasilkan prestasi-prestasi gemilang. Seperti mbak Raeni yang merupakan mahasiswa lulusan terbaik Unnes yang juga penerima beasiswa bidik misi. Mbak Raeni sebagai lulusan terbaik berkesempatan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, hari ini. Raeni dan ayahnya, Mugiyono (55) sempat menemui presiden sebelum SBY bertolak ke Bali melakukan kunjungan kerja.

“Ini membuktikan putra-putri Indonesia hebat. Siapapun bisa berprestasi dari kalangan yang punya ataupun yang kurang punya. Pak SBY juga dulu dari keluarga yang tidak kaya, pas-pasan, tapi bisa berprestasi,” kata Presiden SBY kepada Raeni di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Atas kegigihan Raeni, mahasiswa yang lulus dengan IPK 3,96 dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi tersebut diberikan beasiswa oleh presiden. Selain itu Raeni akan dibiayai kursus bahasa intensif, sebelum berangkat menempuh pendidikan di salah satu kampus terbaik di luar negeri.

“Ada sekarang beasiswa presiden, tidak banyak yang bisa masuk situ, karena pilihan yang berprestasi kemudian punya semangat untuk maju,” katanya. SBY sudah meminta agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) M Nuh memasukkan nama Raeni dalam daftar penerima beasiswa presiden.

Atas pertemuan tersebut, Raeni dan ayahnya mengucapkan terimakasih atas perhatian presiden. Raeni merupakan mahasiswa terbaik di Unnes, yang berasal dari keluarga kurang mampu. Pada saat upacara wisudanya, Raeni hadir menumpang becak sang ayah, yang biasa digunakan untuk mencari nafkah sehari-hari. Kisah Raeni awalnya dimuat di situs resmi Unnes, sebelum kemudian disebarkan ke jejaring sosial dan disorot media. “Saya pesan dengan keberhasilan Raeni, bapak juga bisa mendapatkan kesejahteraan lebih baik,” pesan SBY kepada Mugiyono yang mendampingi putrinya hari ini. ( https://www.beritasatu.com ).

Kisah tadi mengajarkan kita bahwa “cerdas itu bukan khayalan tapi sebuah visi, cerdas itu tak perlu uang tapi prestasi”.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: