Mengontrol Gula Darah

Mengontrol Gula Darah

Diabetes adalah suatu kondisi yang rumit karena ada begitu banyak faktor yang bisa mempengaruhi gula darah di tubuh anda.
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menunjukkan jenis makanan terbaik bagi penderita diabetes. Dan ketika anda mengerti seberapa besar faktor makanan dapat mempengaruhi seseorang terhadap diabetes, atau mempengaruhi perkembangan seseorang dari penyakit, maka anda akan mudah memahaminya. Sementara makanan merupakan kunci utamanya, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon. Hormon adalah zat kimia di dalam badan yang mengirimkan tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas. Ketika makan, pankreas membuat insulin untuk mengirimkan pesan pada sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel untuk mengambil glukosa dari darah. Glukosa digunakan oleh sel-sel untuk pembuatan energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel memecah glikogen menjadi glukosa untuk menciptakan energi.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes melitus, antara lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down,penyakit Huntington, kelainan mitokondria, distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom Wolfram, leukoaraiosis, demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan lain-lain.

Beberapa Tips Mengontrol Gula Darah
Berikut ini adalah pilihan atau rekomendasi terbaik yang bisa anda lakukan untuk mempertahankan atau mengontrol kadar glukosa darah dan insulin yang sehat, seperti yang diberitakan oleh Reader’s Diggest’s Best Health.
1. Tertawa
Ilmuwan Jepang menunjukkan bahwa tertawa bisa menjadi obat yang murah untuk mengontrol kadar gula darah pada level yang baik. Penderita diabetes yang menonton film komedi setelah makan malam diketahui mengalami kadar gula darah yang lebih rendah dibandingkan mereka yang menyaksikan berita-berita membosankan. Jangan biarkan diri anda stres berkepanjangan saat mengalami diabetes. Tertawa sekali-kali tentunya bukanlah hal yang buruk.
2. Konsumsi Produk Susu
Sebuah studi yang melibatkan 3000 orang menemukan bahwa orang kelebihan berat badan yang mengonsumsi susu atau produk susu lainnya, 70% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan resistensi insulin dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya. Hal ini karena laktosa, protein, dan lemak dalam produk susu dapat memperbaiki gula darah dengan dan memperlambat konversi gula makanan ke gula darah.
3. Penuhi Kebutuhan Magnesium
Sebuah studi yang melibatkan wanita menemukan bahwa asupan tinggi magnesium dapat mengurangi risiko diabetes sebesar 10% secara keseluruhan, dan sekitar 20% pada wanita kelebihan berat badan. Anda bisa memenuhi kebutuhan magnesium dengan mengonsumsi alpukat, bayam, sayuran hijau, kacang kacangan, dan ikan.
4. Konsumsi Kayu Manis
Dalam sebuah penelitian di Pakistan, orang dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi 1 g/ 3 g/ 6 g kayu manis diketahui mengalami penurunan kadar gula darah mereka antara 18-29% tergantung dari jumlah yang dikonsumsi. Tentunya bukanlah hal yang sulit untuk mencari kayu manis. Anda bisa menambahkan kayu manis dalam kopi, teh, ataupun yogurt.
5. Cukup Tidur
Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur memiliki efek yang serius terhadap gula darah dan tingkat insulin dalam tubuh anda. Maka dari itu penuhi kebutuhan tidur yang cukup yakni sekitar 6-8 jam.
6. Pangkas Lemak Jenuh
Hasil dari sebuah studi di Amerika yang melibatkan 3000 orang menunjukkan bahwa anda memiliki kesempatan yang jauh lebih tinggi untuk terkena diabetes jika anda memiliki tingkat lemak jenuh dalam tubuh anda. Oleh sebab itu, hindari atau setidaknya kurangi makanan-makanan yang tinggi akan lemak jenuh.
7. Jalan Kaki
Sebuah studi skala besar di Amerika menunjukkan bahwa berjalan 2 km sehari akan mengurangi risiko kematian akibat diabetes. Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa berjalan 10 km dalam seminggu juga akan mengurangi kesempatan kematian akibat penyakit jantung sebesar 34% pada penderita diabetes.
8. Konsumsi Grapefruit
Orang Indonesia mungkin masih asing dengan buah ini. Namun grapefruit termasuk dalam golongan buah jeruk. Buah ini mungkin mirip seperti jeruk Bali, namun grapefruit mempunyai daging berwarna merah keunguan dan kulit berwarna oranye. Kembali ke topik gula darah, peneliti Amerika melakukan penelitian terhadap 50 pasien obesitas yang diminta untuk mengonsumsi setengah buah grapefruit sehabis waktu makan selama 12 minggu dan membandingkannya dengan kelompok yang tidak mengonsumsinya. Pasien yang makan grapefruit rata-rata mengalami penurunan berat badan sebesar 1,6 kg. Mereka juga memiliki level insulin dan glukosa yang lebih rendah setelah makan, menunjukkan metabolisme gula yang lebih efisien.
9. Konsumsi Legume
Legume termasuk dalam keluarga kacang-kacangan. Contoh legume atau kacang-kacangan yang populer adalah kacang tanah, kacang lentil, buncis, kacang hijau, kacang merah, kacang polong, kacang kedelai, dan lain sebagainya. Penelitian menunjukkan bahwa makan 75 g kacang-kacangan sehari bisa menstabilkan gula darah dan insulin anda.
10. Rilekskan otot tubuh
Sebuah penelitian menemukan bahwa setelah menegangkan otot tubuh selama 10 menit setiap hari, kemudian merilekskannya, secara signifikan dapat memperbaiki kadar gula darah terutama pada orang yang gula darahnya tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: