Demi membangun akademi pertamanya di Indonesia, Apple tak segan-segan untuk menggelontorkan uang ratusan miliar rupiah.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa Apple berinvestasi cukup besar untuk membangun akademinya di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa perusahaan yang berbasis di Cupertino tersebut telah menyiapkan dana sebesar USD 44 juta (Rp 617 miliar) untuk itu.
Airlangga juga menyebutkan bahwa investasi tersebut akan menghadirkan akademi di tiga tempat sekaligus di Indonesia. Bumi Serpong Damai (BSD) menjadi lokasi yang dipilih pertama.
“Dua di Jawa, satu di luar Jawa. Nah salah satunya di sini (BSD). Rencananya begitu,” ucapnya.
Untuk tahun ini, Institusi bernama Apple Developer Academy tersebut ditargetkan dapat menjaring 200 orang yang ingin belajar mengembangkan aplikasi di sana. Dalam mencapai target tersebut, pihak Apple memberlakukan dua gelombang untuk menjaring calon murid di akademi tersebut.
Pada gelombang pertama, perusahaan yang menciptakan iPhone ini mendapat 75 murid hasil kerja samanya dengan Universitas Binus. Sedangkan gelombang kedua, yang pendaftarannya dibuka untuk umum pada Juni nanti, memberlakukan kuota sebanyak 125 orang.
Airlangga, mewakili pemerintah, mengapresiasi usaha Apple merilis salah satu produknya ini di Indonesia. Terlebih, ia memuji salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh akademi tersebut seperti Belajar Seo Gratis.
“Bagusnya dengan sistem yang dilakukan oleh Apple Academy, pemegang hak paten dari aplikasi yang dibuat itu adalah individunya itu sendiri, murid-muridnya itu,” ujarnya.
Di samping itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa kehadiran Apple Developer Academy tidak akan mematikan startup.
bahwa kehadiran Apple Developer Academy tidak akan mematikan startup lokal. Hal tersebut dikarenakan akademi tersebut hanya mengembangkan aplikasi untuk perangkat iOS saja. Ucapannya pun diamini oleh Airlangga.
“Kalau startup itu kan mereka berkelompok membuat startup. Kalau ini kan proses membuat aplikasi berbasis iOS. Perkara saat mereka nanti masuk ke market untuk membuat startup sendiri-sendiri itu diserahkan ke mereka,” pungkasnya.