Gerakan One Man One Tree dalam Mewujudkan UNNES Konservasi#2

Pohon sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah dapat menyerap CO2 untuk menghasilkan  O2 yang sangat dibutuhkan manusia untuk bernapas. Pohon juga dapat mencegah bumi dari masalah pemanasan global dengan kemampuan pohon dalam menyerap emisi karbon yang yang merupakan penyebab pemanasan global. Universitas Negeri Semarang mempunyai sebuah program mendidik sebagai bentuk kepedulian nyata bagi mahasiswa dalam mengembangkan universitas Konservasi dengan gerakan One Man One Tree. Dalam hal ini setiap mahasiswa diwajibkan untuk menanam pohon 1 orang 1 pohon dengan memelihara dan merawat pohon  yang mereka tanam nantinya. Penanaman pohon ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian  terhadap lingkungan sekitar, mengingat bahwa upaya penghijauan perlu dilakukan untuk menata dan memelihara kelestarian lingkungan. Dengan adanya program ini dapat  menciptakan mahasiswa yang mempunyai Budaya dan kesadaran lingkungan yang tinggi. Upaya penghijauan yang dilakukan UNNES ini menjadi alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian hidup di lingkungan kampus untuk mewujudkan UNNES sebagai kampus konservasi.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan”

Kader Konservasi yang Unggul dan Berwawasan Ilmu Pengetahuan#1

UNNES adalah Universitas konservasi, Unnes mewujudkan kampus konservasi yang bertaraf internasional yang sehat, unggul dan sejahtera. Dalam mewujudkan Visi dan Misi Unnes konservasi, Unnes mengadakan program kaderisasi konservasi . Program ini merupakan upaya untuk meningkatkan kader konservasi yang baik dilingkungan Unnes. Kegiatan yang dilakukan adalah menjaring kader dengan pelatihan kader melalui Pendidikan Konservasi. Pendidikan konservasi merupakan matakuliah yang wajib ada pada setiap mahasiswa dan mahasiswi Unnes. Dengan pendidikan konservasi diharapkan mahasiswa dan mahasiswi menjadi kader konservasi yang unggul dan berwawasan ilmu pengetahuan yang luas. Dalam pendidikan konservasi mahasiswa maupun mahasiswi diajarkan untuk bersikap dan berperilaku sesuai yang tercermin dalam nilai-nilai konservasi.  Pindidikan konservasi juga mengajarkan cara melestarikan  dan mengelola lingkungan hidup untuk menjadi kaderisasi generasi bijak. Pilar kaderisasi bijak akan melahirkan kembali manusia-manusia dengan kesadaran baru. Mahasiswa dan mahasiswi diajarkan untuk menjadi generasi yang berani menjadikan alam sebagai bagian dari dirinya dan merubah pandangan memperlakukan alam dengan sesuka hatinya. Disini mahasiswa dan mahasiswi di didik  menjadi generasi yang dapat merubah kondisi kerusakan lingkungan menjadi lingkungan yang lebih baik lagi. Pendidikan konservasi mendorong mahasiswa dan mahasiswi untuk cinta terhadap lingkungan. Upaya cinta lingkungan dapat ditempuh dengan cara menggadakan pelatihan  mendirikan sebuah Sekolah Cinta Bumi untuk mendorong mahasiswa peduli dan bisa mengamati apa yang terjadi dilingkungan sekitar. Pendirian cinta sekolah bumi diharapkan menjadi solusi dalam mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran bagi mahasiswa dan mahasiswi. Cara lain yang diajarkan dalam pendidikan konservasi adalah mahasiswa dan mahasiswi dituntut untuk melakukan Observasi dari berbagai tempat, baik dari kota semarang sendiri, lingkungan kos, dan lingkungan tempat tinggal kota asal. Selain itu Mahasiswa dan mahasiswi dituntut melakukan sebuah kunjungan ke Rumah Kupu-kupu dan Rumah Kompos yang berada di Unnes. Semua kegiatan Observasi yang telah dilakukan akan menyadarkan mahasiswa dan mahasiswi bahwa dalam lingkungan sekitar kita masih banyak terdapat masalah lingkungan yang perlu dibenahi, mulai dari masalah sampah bahkan disemarang sendiri  sering terjadi banjir dan rob. Rob(air pasang laut) sering muncul pada sebagian wilayah semarang yang terjadi akibat saluran drainase yang seharusnya menjadi  saluran pembuangan air kelaut sekarang tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Pada kunjungan kerumah kupu-kupu mahasiswa dan mahasiswi akan diajarkan untuk mengelola dan menjaga flora dan fauna yang ada disekitar kita, baik dari yang langka hingga yang dilindungi. dirumah Kompospun mahasiswa dan mahasiswi akan dibekali bagaiman cara mengolah kompos yang baik dan benar. program dan kegiatan ini semua merupakan bukti nyata bahwa Pendidikan Konservasi sangatlah penting untuk mendorong mahasiswa dan mahasiswi menjad kaderisasi generasi bijak, kaderisasi yang unggul serta berwawasan ilmu pengetahuan yang luas.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan”