BUDAYA KEKERASAN DALAM PERSPEKTIF NILAI-NILAI DAN ETIKA MASYARAKAT JAWA

November 13, 2015 in Kebudayaan | Comments (2)

Budaya di dalam masyarakat merupakan sebuah panutan bagi masyarakat dalam berperilaku sesuai dengan budaya yang memang diyakininya karena kebudayaan mengandung nilai-nilai dan etika tertentu. Nilai dan etika masyarakat jawa menurut Franz Magnis (1993) terintegrasi dalam 3 prinsip: Hormat,di maksudkan bahwa kita harus menyegani atau hormat kepada seseorang yang lebih tua. Rukun, didalam masyarakat kita harus hidup dengan tentram tanpa adanya ketegangan, Isin, dimaksudkan bahwa kita harus mempunyai rasa malu apabila melakukan sesuatu tidak pada tempatnya atau semestinya. Dalam masyarakat jawa juga dikenal kebudayaan yang bersifat halus, adiluhung.

Penyebab utama terjadinya peperangan pada masa kerajaan jawa adalah adanya campur tangan dari pihak kolonial Belanda yang berusaha menguasai kerajaan jawa tersebut dengan melakukan adu domba dan berpura pura memberikan bantuan dengan imbalan yaitu kekuasaan kerajaan jawa tersebut harus dibagi dua kepada pihak Belanda. Salah satu perang yang terkenal yaitu Perang diponegoro ( 1825-1830). Sedangkan pada masa Reformasi, Kekerasan yang terjadi yaitu dimana para masyarakat sangat menginginkan penururan Presiden Soeharto. Disini Sultan Hamengkubuwono X juga menyuarakan reformasi dengan diadakannya pisowanan ageng 20 mei 1998 di Yogyakarta dengan maksud lain untuk mencegah amok massa di Yogyakarta.

Pada pisowanan ageng tidak terjadi amok massa karena masyarakat Yogyakarta sangat menghormati Sultan HB X yang notabene adalah pemimpin mereka. Sultan HB X memiliki budaya alus ( mampu mengendalikan diri dan memimpin rakyatnya). Disini yang mempunyai budaya alus adalah orang-orang yang memiliki kekuasaan. Dan juga karena masyarakat Yogyakarta mematuhi sultan untuk menyediakan makanan di sepanjang jalan menuju Kraton sebagai pengganti gunungan yang biasanya ada pada pisowanan ageng. Bayangkan saja massa yang sebanyak itu jika dalam kondisi yang lapar tentunya akan menimbulkan emosi yang bisa mengakibatkan kericuhan dan kekerasan. Tapi nyatanya itu semua dapat teratasi.


2 Responses to “BUDAYA KEKERASAN DALAM PERSPEKTIF NILAI-NILAI DAN ETIKA MASYARAKAT JAWA”

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL

  1. Comment by Siti FatimahNovember 23, 2015 pukul 12:26 am   Reply

    semangat mbak betha

  2. Comment by Betha Handini PradanaNovember 23, 2015 pukul 3:18 am   Reply

    Terimakasih Mbak patmaaa :malu

Leave a Reply