Di tengah isu soal ketahanan energi dan semakin menipisnya cadangan minyak dunia, kita tidak boleh mengeluh sembari hanya duduk-duduk saja. Kita harus memikirkan cara-cara kreatif guna menemukan energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Salah satunya adalah Minyak Sawit.

132455_solarsubsidi
Solar subsidi

Akhir-akhir ini diberlakukan peraturan baru, yaitu bahan bakar solar, wajib dicampur dengan 20% minyak sawit, guna mengurangi penggunaan solar dan menyerap produksi minyak sawit. Perlu diketahui, Indonesia merupakan negara penghasil Crude Palm Oil (Minyak Sawit Mentah) terbesar di dunia. Dengan begitu, apabila kita mengganti sebagian bahan bakar solar tersebut dengan minyak sawit, itu akan menghemat pengeluaran dan menambah pemasukan negara.

minyak-kelapa-sawit
Minyak sawit

Seperti kata Pak Menteri Pertanian yang dilansir dari detik.com,

Mengenai biodiesel kami sudah diskusi dengan menteri ESDM, Insya Allah kita realisasikan tahun depan B20 senilai lebih kurang 6,8 juta ton. Menteri ESDM katakan, bisa dimaksimalkan kurang lebih 7 juta ton. Mudah-mudahan rencana ini bisa menjadi kenyataan.

B20 atau Biodiesel 20% saja bisa menyerap 7 juta ton minyak sawit. Itu merupakan sebuah penghematan anggaran dan juga energi yang cukup besar.

Kami sudah diskusi dengan Pak Sudirman Said, kami sampaikan bahwa komoditas sawit ini adalah komoditas strategis. Ini penopang pertanian. Ini menyumbang nilai devisa kurang lebih Rp 250 triliun. Ini harus kita jaga, kita kawal bersama. Ke depan kita mungkin akan intensifikasi dan tetap menjaga lingkungan.

Nah, guys, apakah kalian setuju atau tidak dengan peraturan ini? Apakah ada bahan pengganti lain yang lebih efektif dari minyak sawit?

‘Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan’