Nama Lengkap : Daula Mega Safitri
Contact Persons :
Instagram : @daulamega Twitter : @daulamega Facebook : Daula Mega Safitri Line : damesaa Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
SD NEGERI 4 JAMBU (LULUS TAHUN 2007) SMP NEGERI 2 JEPARA (LULUS TAHUN 2010) SMA NEGERI 1 JEPRA (LULUS TAHUN 2013) SEMESTER 5 JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI UNNES
Nama Pemilik : Daula Mega Safitri
Alamat Blog : http://blog.unnes.ac.id/damesa/
Kelebihan : blog sudah bagus dan tema menarik
Kekurangan : kurang adanya gambar di setiap artikelnya dan penulisan masih kurang rapi, serta belum ada profil nya.
Saran dan masukan : akan lebih baik jika merapikan isi artikel dan mengkonsepnya dengan bagus
Read the rest of this entry »
Berikut adalah revisi ulasan akhir 10 blog sejawat tahab II dengan tujuan memperbaiki tugas ulangan akhir semester praktek laboratorium dosen pengampu Kuncoro Bayu Prasetyo, S.Ant.,M.A.
Blog No.1
Nama Pemilik Blog : Frieda Nur Hapsari
Alamat Blog/http : http://blog.unnes.ac.id/frieda03/
Kelebihan / keunggulan : Artikel yang sudah di posting banyak dan menambah wawasan, serta identitas sudah terpasang dengan baik, backgrounnya juga sudah menarik pembaca.
Kekurangan/kelemahan : Font masih standart, isi blog juga penuh menjadikan pembaca bosan karena tulisannya penuh.
Saran dan Usulan tambahan / perbaikan : Akan lebih baik jika slide barnya seimbang antara kanan dan kiri, kemudian font di ganti agar lebih menarik.
BLOG 1
Nama pemilik blog : Fajar Subehi
Alamat blog : http://blog.unnes.ac.id/fajarsubehi/
Kelebihan atau keunggulan :
Blognya menarik, materi yang diposting juga sudah jelas dan mudah diakses pembaca.
Kekurangan atau kelemahanya : Temanya masih sederhana belum diubah secara signifikan sehingga masih seperti tema asli, pengkategorian juga sudah dibagi-bagi hanya saja masih kurang jelas. Judul blognya kurang jelas karena tulisannya kurang besar dan warnanya kurang tebal. Background blog gambarnya pecah.
Saran dan usulan tambahan atau perbaikan : Temanya dibuat menarik lagi, gambar backgroundnya mungkin bisa diganti gambar lain yang sesuai karena resolusi gambarnya terlalu besar sehingga gambarnya pecah. Pengkategoriannya bisa diperjelas lagi.
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. (1995:11).
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
Relativitas budaya artinya kebiasaan-kebiasaan dan pemikiran dalam suatu masyarakat harus dipandang dalam konteks masyarakat tersebut. Dengan demikian, jika kita ingin menilai kebudayaaan dari masyarakat lain, maka harus memahami kebudayaan masyarakat tersebut terlebih dahulu, sehingga baik dan buruknya penilaian terhadap masyarakat tersebut tidak tergantung pada ukuran-ukuran yang ada pada kebudayaan kita sendiri, melainkan berdasarkan ukuran-ukuran yang ada pada masyarakat tersebut. Gagasan, nilai, norma, maupun pola perilaku tertentu yang dilakukan oleh orang-orang dengan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan kita, yang mungkin terlihat aneh atau dapat dikatakan tidak masuk akal sebenarnya diaggap wajar saja pada lingkungan masyarakatnya. Begitupun juga sebaliknya.
Relativitas budaya adalah hal yang sangat penting bagi antropolog, hal ini terjadi karena dalam kehidupan sehari-hari seseorang selalu memiliki kecenderungan untuk menganggap rendah kebudayaan yang berbedaatau bertentangan denga kebudayaan orang tersebut. Hal tersebut dianggap biasa saja dan wajar dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi kebiasaan tersebut dapat berujung pada sikap etnosentrisme. Etnosentrisme sendiri adalah sikap seseorang yang menilai kebudayaan-kebudayaan lain menurut standar atau ukuran yang berlaku dalam kebudayaannya sendiri. Sikap yang seperti itu adalah salah satu penghambat untuk mewujudkan suatu relativisme budaya. Read the rest of this entry »
Pengertian Globalisasi Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
A.Kesetaraan Kesetaraan dalam masyarakat diperlukan untuk mencapai sebuah kondisi sosial yang harmonis. Kesetaraan menghasilkan keadaan yang adil. Pada dasarnya kesetaraan sama halnya dengan kesederajatan. Kesetaraan sendiri berasal dari kata setara atau sederajat. Sehingga segala sesuatu yang sederajat tidak menunjukkan adanya tingkatan yang lebih rendah atau yang lebih tinggi. Kesetaraan dapat dilihat dari dua aspek, yaitu manusia dan sosialnya. Kesetaraan manusia merupakan kesetaraan yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Manusia diciptakan dengan kondisi yang sempurna dan mendapatkan keadilan yang sangat sempurna dari yang maha pencipta.
Manusia diciptakan dengan tingkat atau kedudukan yang sama. Hal ini dikarenakan manusia merupakan makhluk yang mulia dan tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk yang lain. Sedangkan kesetaran sosial merupakan kesetaraan yang bersifat personal. Di dalam masyarakat seseorang memiliki status yang sama, baik dalam mengajukan pendapat, kebebasan berbicara, memperoleh hak suara, mendapatkan perlindungan hukum yang sama, mendapatkan keamanan, dan lain sebagainya. Kesetaraan atau kesederajatan mempunyai prinsip yang mensyaratkan dalam menjamin persamaan derajat, hak, dan kewajiban. Beberapa hal yang menjadi indikator kesederajatan adalah : 1. Adanya persamaan derajat yang dilihat dari aspek agama, suku bangsa, ras, gender, dan golongan. 2. Adanya persamaan hak yang dilihat dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak. 3. Membangun suatu pola komunikasi untuk menciptakan interaksi antar umat beragama, media masa, dan harmonisasi dunia. Read the rest of this entry »
Istilah etnografi berasal dari kata ethnos yang berarti bangsa dan graphy yang berarti tulisan. Jadi, pengertian etnografi adalah deskripsi tentang bangsa-bangsa. Beberapa pendapat ahli antropologi mengenai pengertian etnografi sebagai berikut.
Bangsa Indonesia terkenal dengan kebudayaannya yang beraneka ragam. Pada setiap daerah masyarakat kita mengembangkan budayanya masing-masing. Kebudayaan yang dikembangkan di daerah-daerah dinamakan kebudayaan lokal. Kebudayaan dan masyarakat ialah satu hal yang tidak dapat dipisahkan karena masyarakat pasti memiliki budaya.
Setiap masyarakat pasti akan mengalami perubahan. Perubahan budaya menekankan pada perubahan system nilai yang mengatur tingkah laku suatu masyarakat. Dalam hidupnya, manusia memiliki naluri untuk mengembangkan daerah kekuasaannya dengan melakukan migrasi atau perpindahan. Perpindahan tersebut berawal dari upaya manusia memenuhi kebutuhannya yang berkaitan dengan mata pencahariannya. Proses migrasi ini membawa dampak terhadap proses penyebaran kebudayaan dari satu daerah ke daerah lain. Dengan adanya migrasi (perpindahan manusia dari daerah satu ke daerah lain), maka terjadilah proses difusi, akulturasi, asimilasi, dan penetrasi budaya. Read the rest of this entry »
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Keistimewaan yang dimiliki lainnya adalah sebagai makhluk sosial, dimana selalu berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Dalam kehidupannya manusia menggunakan suatu bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Hampir disetiap daerah memiliki bahasa masing-masing. Setiap daerah di Indonesia tentunya memiliki cirri khas bahasa, dan dialeknya. Bahkan untuk masyarakat juga memiliki tradisi lisan. Tradisi lisan digunakan untuk dapat melanggengkan kebudayaannya. Dengan adanya perbedaan bahasa, dialek, dan tradisi lisan yang bisa dijadikan sarana belajar dan menghargai antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya di Indonesia. Dengan adanya bahasa kita juga dapat mengetahui perbedaan kondisi sosial budaya di suatu masyarakat.
Dialek dapat diartikan sebagai karagaman cara pengucapan atau gaya penggunaan bahasa. Setiap orang mempunyai cara pengucapan yang berbeda walaupun dari daerah yang sama. Walaupun artinya sama, tapi kemungkinan besar ada yang pengucapannya berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa dialek setiap daerah berbeda-beda dengan daerah lainnya.