
Manusia dibekali dengan hasrat ingin tahu. Dari rasa ingin tahu itu kemudian berbagai pertanyaan muncul dari dalam pikiran manusia. Akibatnya, manusia akan mencari jawaban atas pertanyaan yang muncul tersebut.
Rasa ingin tahu atas permasalahan-permasalahan yang ditemui mendorong manusia untuk mau berpikir dengan sungguh-sungguh. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang muncul itulah kemudian yang menjadi buktinya. Kemajuan akal pikirannya manusia dapat mengungkapkan atau menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam kehidupan. Dengan berpikir pula manusia dapat menentukan langkah dan mengambil berbagai macam kebijakan.
Pola pikir manusia secara umum bisa dibagai menjadi tiga, yaitu:
1. Berpikir Deduktif
Artinya berpikir dari pola yang umum menuju yang khusus. Bisa juga dikatakan menarik kesimpulan berdasarkan pernyataan-pernyataan tertentu.
2. Berpikir Induktif
Adalah pola pikir yang berangkat dari hal-hal yang khusus untuk menentukan atau mengambil kesimpulan.
3. Gabungan Berpikir Deduktif dan Induktif
Berpikiran gabungan dilaksanakan dalam penalaran penelitian secara berurutan.
Untuk menjadi seorang peneliti yang baik dan mendapatkan keberhasilan, diperlukan cara-cara berpikir sebagai berikut:
a. Berpikir skeptis
Seorang peneliti harus senantiasa menanyakan bukti dan fakta yang mendukung pertanyaan.
b. Berpikir analitis
Peneliti harus selalu menganalisis setiap petanyaan dan persoalan yang dihadapi. Peneliti yidak dibenarkan berbicara atau mengemukakan tentang suatu hal tanpa menganalisis terlebih dulu
c. Berpikir kritis
Artinya peneliti harus mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika. Dan menimbangkan berbagai hal atau masalah secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.
Selain berpikir ilmiah, peneliti juga harus mempunyai sikap-sikap sebagai berikut:
a. Bersikap objektif
Seorang peneliti harus bisa memisahkan pendapat pribadi dengan kebenaran yang ada.
b. Kompeten
Seorang peneliti harus memiliki kemampuan untuk mengadakan atau menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu.
c. Faktual
Peneliti harus bekerja sesuai dengan fakta-fakta yang ada, bukan berdasarkan kepentingan pribadi atau orang lain.
d. Jujur
Seorang peneliti tidak boleh memaksakan keinginannya snediri ke dalam data. Peneliti harus melaporkan hasil penelitian apa adanya.
e. Terbuka
Peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya.
Fungsi Penelitian
a. Penjajakan (eksploratif)
Suatu penelitian berfungsi untuk menemukan sesuatu yang baru. Hasil-hasil penelitian ini dapat mengisi kekosongan atau kekurangan ilmu.
b. Pengujian (verifikatif)
Suatu penelitian berfungsi untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada
c. Pengembangan (developmenta)
Suatu penelitian berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
Jenis-jenis Penelitian
1.Dilihat dari tujuan
a. Basic Research/penelitian dasar
Yaitu penelitian murni untuk mengembangkan dan memperdalam suatu ilmu pengetahuan
b. Applied Research/penelitian terapan
Dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan membantu memecahkan suatu persoalan dalam kehidupan sehari-hari dan diarahkan untuk penggunaan secara praktis dalam kehidupan
2. Berdasarkan metode yang digunakan
a. Penelitian Historik
Yaitu penelitian yang berusaha mengkaji peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Mengkaji peristiwa-peristiwa bersejarah
b. Penelitian Survei
Yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari berbagai individu/kelompok dengan cara angket, wawancara, atau mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data.
c. Penelitian eksperimen
Adalah penelitian yang memanipulasi (mengatur, merekayasa) situasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tjuan penelitian
3. Ditinjau dari Bidang Ilmu
a. Penelitian Bidang Alam (eksakta)
Misalnya penelitian mengenai biologi (manfaat tanaman obat, penemuan bibit tanaman unggul), pemenfaatan energy matahari, dan lain-lain.
b. Penelitian Bidang sosial dan humaniora
Misalnya penelitian mengenai pendidikan, ekonomi, sosial budaya, politik, etnografi, dan sebagainya.
4. Ditinjau dari Pendekatan
a. Pendekatan bujur (Longitudinal)
Yaitu pendekatan penelitian dengan waktu lama terhadap subyek yang sama
b. Pendekatan silang (Cross-section)
Yaitu pendekatan dengan waktu pendek terhadap sub
yek yang bereda
5. Ditinjau dari Tempat
a. Penelitian Laboraturium
Dilakukan di tempat khusus, menggunakan alat untuk melakukan percobaan.
Contoh. Penelitian mengenai suatu penyakit
b. Penelitian Lapangan
Dilakukan pada kehidupan yang sebenarnya.
Contoh. Penelitian mengenai tawuran pelajar, kehidupan seorang buruh pabrik.
c. Penelitian Perpustakaan
Penelitian bertujuan mengumpulkan data dari informasi dengan bantuan berbagai meteri yang ada di pustaka
Contoh. Majalah, buku, Koran, naskah, dokumen, kisah sejarah
6. Dilihat dari wujud data
a. Berdasarkan cara perolehannya
- Data primer (didapat dari sumber pertama, misal dari wawancara)
- Data sekunder (dari sumber kedua, misal data monografi desa)
b. Berdasarkan sifatnya
- Data kuantitatif (data dinyatakan dalam angka)
- Data kualitatif (data yang dinyatakan dalam bentuk deskripsi)
c. Berdasarkan sumber yang diperoleh
- Data intern (dikumpulkan oleh dan untuk keperluan sendiri)
- Data ekstern (data dikumpulkan oleh orang lain)
7. Ditinjau dari cara pembahasannya
a. Penelitian deskriptif
Yaitu melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan mela
porkan suatu keadaan, objek atau peristiwa secara apa adanya
b. Penelitian inferensial/eksplanasi
Yaitu melukisakan peristiwa dan menarik kesimpulan umum dari masalah
Sumber bacaan:
Suyatno, Bagong & Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup
Triyono, Hermanto & Hermanto. 2014. Sosiologi Untuk SMA/MA kelas X Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: PT. Srikandi Empat Widya Utama (SEWU)
Arsal, Thriwaty. 2012. Sosiologi untuk SMA/MA kela XII. Jakartta: Erlangga.