Jenis Kesenian di Indonesia (Materi Antropologi SMA Kelas XII)

  1. Seni Rupa

Seni rupa adalah hasil seni yang berupa visual diciptakan oleh manusia dalam berbagai media. Di Negara Indonesia bentuk seni rupa sangat beragam. Secara umum bentuk seni rupa yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Seni Lukis Seni lukis adalah suatu hasil seni rupa dua dimensi yang dilakukan dengan menciptakan suatu keadaan atau khayalan ke bidang datar melalui garis-garis dan warna. Perkembangan seni lukis sejalan dengan tingkat peradaban umat manusia. Semakin maju tingkat peradaban manusia maka semakin maju atau baik pula tingkat (kualitas) lukis.

Seni lukis telah mengalami evolusi secara terus menerus, dari bentuk sederhana ke bentuk yang semakin baik dari waktu ke waktu. Dari kualitas seni lukis yang rendah ke kualitas yang tinggi. Dan akhirnya, seni lukis sampai pada bentuk dan kualitas yang sangat sempurna (maju) seperti karya-karya lukis yang dihasilkan oleh seniman-seniman pada abad modern ini. Tema seni lukis pun bergerak seiring dengan kemajuan peradaban manusia yang pada akhirnya menyebabkan perubahan tema maupun obyek-obyek lukisan. Pada tipe masyarakat berburu dan meramu, tematema lukisan didominasi oleh masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan berburu dan meramu. Contohnya, lukisan mengenai binatang buruan, lukisan mengenai orang yang sedang berburu, dan sebagainya.

  1. Seni Patung

Menurut William A. Haviland (1999), dalam arti yang seluas-luasnya seni patung adalah seni berdimensi tiga. Setiap produk imajinasi kreatif yang tiga dimensi dapat disebut sebuah patung. Sebuah pisau upacara, belanga yang berhias, kecapi buatan tangan, gapura hias, monument kuburan, atau bangunan umum mengandung pokok-pokok artistik yang sama dengan patung. Indonesia memiliki contoh patung yang beragam. Sumber sebagian besar patung-patung itu diperkirakan berasal dari masa dan tradisi Megalitik. Pada umumnya patung diwujudkan dalam relief lembut, tangan yang melengkung ke daerah perut seperti untuk melindungi sesuatu. Wajah hanya terdiri dari atas hidung dan mata, dengan mulut yang dihilangkan. Contoh patung seperti itu ditemukan di Lembah Bada Sulawesi Selatan,Kalimantan dan Nias. Sampai saat ini belum diketahui apa tujuan semula pembuatan patung ini, diperkirakan dibuat pada akhir abad ke –14.

  1. Seni Arsitektur

Seperti halnya dengan seni lainnya, seni arsitektur atau bangunan juga berkembang sejalan dengan tingkat perkembangan peradaban umat manusia. Pada zaman batu, seni arsitektur yang berkembang pada umumnya adalah seni arsitektur yang terbuat (berasal) dari batu. Pada zaman Megalithikum Tua, berkembang seni arsitektur bangunan tua-tua besar, dengan sifat khas kasar dan masif. Contoh seni arsitektur dari zaman Megalithikum diantaranya adalah menhir, dolmen, serta punden berundak. Bergerak menuju masa Megalitikum Muda, perkembangan seni arsitektur bersifat lebih halus, contohnya, adalah bangunan-bangunan sarchovagus (keranda jenasah), kubur batu, serta sejumlah arca-arca megalitik.

  1. Seni Sastra
  2. Prosa

Karya prosa pada awalnya bersifat informatif dan menjadi buku pegangan dalam mempelajari agama. Karya prosa tradisional berisi ungkapan-ungkapan suci, tata cara keagamaan, silsilah kitab undangundang, peraturan desa, perbintangan, penanggalan, ilmu gaib, adu ayam, serta cara memelihara kuda dan merpati. Karya sastra tradisional ditulis pada naskah daun tar, dengan maksud peruntukan dibaca oleh kelompok tertentu, tidak untuk kaum awam. Bahasa yang digunakan pun berbeda. Karya sastra tentang agama dan tata cara keagamaan ditulis dalam bahasa Jawa Kuna yang sukar dengan bahasa sangsekerta yang hanya dimengerti oleh sekelompok kecil anggota masyarakat.

  1. Puisi

Pada masa sastra Melayu, puisi Indonesia berawal mula dari usahausaha untuk menerjemahkan syair-syair India ke dalam Bahasa Jawa dan Bali atas permintaan Raja, Pangeran dan anggota kerajaan lainnya yang hidup pada masa itu. Pokok bahasan puisi berkisar pada tema kepahlawanan India. Seiring dengan pergerakan waktu, orang Jawa dan Bali mulai menciptakan puisinya sendiri. Kisahnya bercerita mengenai tema cinta, dongeng binatang, dan cerita yang mengisahkan kehidupan istana kerajaan.

  1. Seni Pertunjukan

Menurut Edi Sedyawati (2006), jejak-jejak seni pertunjukan Indonesia mulai ditemukan pada zaman prasejarah akhir, terutama pada zaman Perunggu – Besi. Buktinya adalah ditemukannya beberapa logam hasil zaman itu berisi sejumlah penggambaran mengenai orang-orang menari dengan mengenakan hiasan kepala dengan bulu-bulu panjang serta topeng.

.a. Seni Musik

Studi tentang seni musik dalam kerangka kebudayaan telah dilakukan manusia sejak abad ke –19 dengan cara mengumpulkan nyanyian-nyanyian rakyat. Studi ini melahirkan etnomusikologi, yakni ilmu tentang music dihubungkan dengan kebudayaan masyarakat pemiliknya (William A. Haviland, 1999).

  1. Seni Tari

Indonesia memiliki banyak jenis tarian. Tari-tarian tersebut sudah dikenal sejak dulu baik yang berkembang dalam masyarakat ataupun di Istana. Bebarapa tari yang berakar dari tari adat meliputi pendet dan gabor di Bali dan jathilan di Jawa Tengah. Tamu-tamu di Bali disambut dengan tari pendet dan gabo

  1. Seni Teater (Drama)

Seni teater tradisional ditemukan hampir pada semua masyarakat suku bangsa Indonesia. Seni teater tradisional pada masyarakat tradisional, selain sebagai sarana hiburan juga berfungsi sebagai sarana pewarisan nilainilai masyarakat dari suatu generasi ke generasi berikutnya, serta memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan sistem religi yang hidup pada masyarakat suku bangsa yang bersangkutan. Banyak upacara religi yang diwarnai oleh drama sebagai sarana penyalur kekuatan adi kodrati dan bakti kepada Tuhan.

Investigasi Budaya:

“Coba kembangkan rasa keingintahuan dan wawasan kebhinekaan serta orientasi kecakapan pada diri kalian!”

setelah membaca sedikit ulasan di atas, menurutmu apa yang dimaksud dengan seni rupa, seni music dan seni sastra ?

Sumber : Suprianto. 2009. Antropologi Kontekstual : Untuk SMA dan MA Program Bahasa Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

baca juga di :https://pdflegend.com/download/macam-jenis-kesenian-tradisional-indonesia-_59f9d8fed64ab23ff0785edd_pdf

Tentang Darma yunita

Darma yunita, lahir di Embacang,palembang 11 maret. mahasiswa UNNES
Tulisan ini dipublikasikan di Antropologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan