Masalah Sosial (Materi Sosiologi SMA Kelas XI)

Sosiologi menelaah berbagai macam gejala-gejala yang ada di masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses sosial, perubahan sosial, dan kebudayaan. Namun tidak semua gejala tersebut berlangsung secar normal seperti yang dikehendaki masyarakat.

Continue Reading…Gejala-gejala yang tidak dikehendaki merupakan gejala abnormal (masalah sosial) ataupun gejala-gejala patologis. Hal itu disebabkan karena unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan kekecewaan-kekecewaan dan penderitaan. Masalah-masalah sosial tersebut berbeda dengan problema-problema lainnya didalam masyarakat karena masalah-masalah sosial tersebut berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah tersebut bersifat sosial karena bersangkut paut dengan hubungan antarmanusia dan didalam kerangka bagian-bagian kebudayaan yang normatif.

               Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Sementara Lesli berpendapat bahwa, masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Soetomo yang mengatakan bahwa masalah sosial adalah sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.

                  Dari pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa masalah sosial adalah suatu kondisi dimana terjadi ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang menyangkut nilai-nilai sosial dan moral didalam masyarakat itu sendiri.

Faktor Penyebab Masalah Sosial

  1. Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tindakan sosial.
  2. Sumber dari permasalahan sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial di masyarakat.
  3. Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik masyarakatnya.
  4. Perasalahan sosial yang nyata (manifest social problem) dan masalah sosial tersembunyi (latent social problem).
  5. Perhatian masyarakat dan masalah sosial.
  6. Sistem nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial.

Klasifikasi Masalah Sosial

Masalah sosial timbul dari adanya kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada berbagai macam faktor, antara lain:

  1. Faktor ekonomis, problem-problem yang berasal dari faktor ekonomis antara lain kemiskinan, penganggguran, kriminalitas, dan lain sebagainya
  2. Faktor biologis, masalah yang dapat timbul dari adanya faktor biologis seperti penyakit.
  3. Faktor psikologis, timbulnya persoalan seperti penyakit syaraf (neurosis), bunuh diri, disorganisasi jiwa, dan lain sebagainya.
  4. Faktor kebudayaan, persoalan yang menyangkut perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik rasial, dan keagamaan.

Beberapa Masalah Sosial yang Penting

  • Kemiskinan

Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

Tingkat kemiskinan di masyarakat dapat diukur melalui berbagai pendekatan, yaitu:

  1. Faktor Biologis, Psikologis, dan Kultural : Kondisi individu yang memiliki kelemahan biologis, psikologis, dan kultural dapat dilihat dari munculnya sifat pemalas, kemampuan intelektual dan pengetahuan yang rendah, kelemahan fisik, kurangnya keterampilan, dan rendahnya kemampuan untuk menanggapi persoalan di sekitarnya.
  2. Faktor Struktural : Kemiskinan struktural biasanya terjadi dalam masyarakat yang terdapat perbedaan antara orang yang hidup di bawah garis kehidupan dengan orang yang hidup dalam kemewahan.
  • Kejahatan

Kejahatan disebabkan karena kondiisi-kondisi dan proses-proses sosial yang sama yang mengahsilkan perilaku-perilaku sosial lainnya. Analisis terhadap kondisi dan proses-proses tersebut menghasilkan dua kesimpulan. Pertama, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dengan variasi organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi. Kedua, menentukan proses-proses yang menyebabkan seseorang menjadi penjahat

  • Disorganisasi Keluarga

Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yanng sesuai dengan peranan sosialnya. Disorganisasi keluarga mungkin terjadi pada masyarakat-masyarakat sederhana karena suami sebagai kepala keluarga gagal memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer keluarganya atau mungkin karena dia menikah lagi.

  • Masalah Generasi Muda dalam Masyarakat Modern

Masalah generasi muda pada umumnya ditandai oleh dua ciri yang berlawanan, yakni keinginan untuk melawan (misalnya dalam bentuk radikalisme, delinkuensi, dan sebagainya) dan sikap yang apatis (misalnya penyesuaian yang membabi buta terhadap ukuran moral generasi tua). Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya karena pada periode itu, seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak untuk menuju ke tahap selanjutnya, yaitu tahap kedewasaan.

  • Peperangan

Peperangan mengakibatkan disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan, baik bagi negara yang keluar sebagai pemenang, apalagi bagi negara yang takluk sebagai si kalah. Apallagi peperangan pada dewasa ini biasanya merupakan perang total, ayitu di mana tidak hanya angkatan bersenjata yang tersangkut, tetapi seluruh lapisan masyarakat.

  • Pelanggaran terhadap Norma-norma Masyarakat
  1. Pelacuran
    Pelacuran dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapatkan upah.
  2. Delinkuensi Anak-anak
    Dlikuensi anak-anak meliputi pencurian, perampokan, pencopetan, penganiayaan, pelanggaran susila, penggunaan obat-obatan perangsang, dan mengendarai mobil (atau kendaraan bermototor lainnya) tanpa mengindahkan norma-norma lalu lintas.
  3. Alkoholisme
    Masalah alkoholisme dan pemabuk pada kebanyakan masyarakat pada umumnya tidak berkisar pada apakah alkohol boleh atau dilarang dipergunakan. Persoalan pokoknya adalah siapa yang boleh menggunakannya, di mana, kapan, dan dalam kondisi yang bagaimana. Umumnya orang awam berpendapat bahwa alkohol merupakan stimulan, padahal sesungguhnya alkohol merupakan racun protoplasmik yang mempunyai efek depresan pada sistem saraf.
  4. Homoseksualitas
    Secara sosiologis, homoseksual adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang yang sejenis kelaminnya sebagai mitra seksual. Homoseksual merupakan sikap tindak atau pola perilaku para homoseksual.
  5. Masalah Kependudukan
    Penduduk suatu negara, pada hakikatnya meruupakan sumber yang sangat penting bagi pembangunan sebab penduduk merupakan subjek pembangunan.
  6. Masalah Lingkungan Hidup
    Lingkungan fisik, biologis, maupun sosial senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Agar dapat mempertahankan hidup, mannusia melakukan penyesuaian-penyesuaian atau adaptasi
  7. Birokrasi
    Pengertian birokrasi menunjuk pada suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mengerahkan tenaga dengan teratur dan terus menerus untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Untuk menambah wawasan kita semua, saya menambahkan link berita, silahkan klik link berikut ini https://citizen6.liputan6.com/read/2420458/hukuman-hukuman-sadis-bagi-kaum-homoseksual-pada-zaman-dulu?

tugas :

  1. Bagaimana pendapat anda mengenai berita tersebut?
  2. Menurut anda, upaya apakah yang dapat dilakukan  pemerintah  Indonesia dalam menanggulangi  permasalahan sosial tersebut?

SUMBER

Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

kutipan dari blog :EFVI NUR HIDAYAH

Tentang Darma yunita

Darma yunita, lahir di Embacang,palembang 11 maret. mahasiswa UNNES
Tulisan ini dipublikasikan di Sosiologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan