Kelompok Sosial (Materi Sosiologi SMA Kelas XI)

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun mengapa harus hidup bermasyarakat? Seperti yang sudah kita ketahui manusia memang dilahirkan seorang diri, namun manusia juga tidak dapat hidup sendiri tanpa manusia lainnya. Karena itulah manusia selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Didalam hubungan antara manusia dengan manusia lain terdapat reaksi yang timbul sebagai akibat hubungan-hubungan tadi. Reaksi tersebutlah yang menyebabkan tindakan seseorang menjadi bertambah luas. Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginn pokok, yaitu :

Continue Reading…

keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya
keinginan untuk menjadi satu dengan alam

Semua itu, menimbulkan kelompok-kelompok sosial didalam kehidupan manusia ini. Menurut Robert K. Merton, kelompok sosial sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan. Sementara Mac Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antar manusia dalam himpunan itu bersifat saling memengaruhi dan dengan kesadaran untuk saling menolong.

Syarat Terjadinya Kelompok Sosial

Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan
Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnnya
Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antar mereka bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain. Tentunya faktor mempunyai musuh bersama, misalnya dapat pula menjadi faktor pengikat/pemersatu
Berstruktur, berkaidah dan mempunyaipola perilaku. Bersistem dan berproses

Klasifikasi Kelompok Sosial

Berdasarkan Besar Kecilnya Anggota Kelompok

George Simmel menganalisis bentuk kelompok sosial mulai dari yang terkecil yang terdiri atas satu orang sebagai fokus hubungan sosial yang disebut Monad. Dalam perkembangannya, kelompok sosial terdiri dari dua atau tiga orang yaitu Dyad dan Triad, serta kelompok-kelompok sosial lainnya.

Berdasarkan Kesadaran terhadap Jenis yang Sama

Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama, kelompok sosial terbagi atas dua bentuk, yaitu in-group dan out-group. In-group (kelompok dalam) merupakan kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya sendiri. terdapat identitas yang membedakan antara individu-individu didalam kelompok dan individu-individu yang ada di luar kelompok. Sedangkan out-group (kelompok luar) adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya. Identitas yang dimiliki bersama di dalam kelompok menjadi “kami” atau “milik kami”. Sedangkan identitas yang berasal dari luar kelompok disebut “mereka” atau “milik mereka”. Perasaan in-group atau out-group didasari dengan suatu sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya anggapan bahwa kebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang terbaik dibandingkan dengan kelompok yang lainnya.

Berdasarkan Hubungan Sosial dan Tujuan

Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan, kelompok sosial dibedakan menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder.

Kelompok Primer (Primary Group) merupakan kelompok sosial yang paling sederhana, dimana anggotanya saling mengenal dan ada kerjasama yang erat. Contohnya yaitu keluarga, kelompok sepermainan, dan sebagainya. Dalam kelompok primer, individu dapat mengenal individu lain secara pribadi dan akrab. Hal ini dilakukan dengan melalui hubungan yang bersifat informal, akrab, eksklusif, intim, personal, sentimental, dan spontan. Syarat kelompok primer sendiri adalah anggota kelompok secara fisik saling berdekatan dan interaksinya intensif; kelompok tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga setiap individu relatif mudah untuk berinteraksi secara langsung; dan terdapat suatu hubungan yang langgeng antaranggota yang bersangkutan.
Kelompok Sekunder (Secondary Group) merupakan kelompok yang terdiri dari banyak orang yang sifat dan hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan tidak langgeng. Contohnya yaitu kontrak jual-beli. Ini merupakan kelompok sosial yang besar dan terdiri dari banyak individu yang kurang akrab dan tidak saling mengenal secara pribadi. Hubungan ini rentan terhadap adanya konflik.

Berdasarkan Ikatannya

Berdasarkan ikatannya, kelompok sosial terbagi atas paguyuban dan patembayan. Berikut penjelasannya :

Paguyuban (gemeinschaft) merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan persatuan batin yang telah dikodratkan. Hubungan seperti ini dapat dijumpai dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan lain-lain. Ferdinand Tonnies mengatakan bahwa suatu paguyuban memiliki beberapa ciri pokok, yaitu intim (hubungan menyeluruh yang mesra); privat (hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa individu saja); dan eksklusif (hubungan itu hanya untuk “kita” saja, tidak untuk individu lain diluar “kita”.
Patembayan (gesellschaft) merupakan ikatanlahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contohnya yaitu ikatan antara pedagang, organisasi buruh pabrik, dan lain-lain.

Formal Grup dan Informal Grup

Formal Group adalah kelompok sosial yang memiliki peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antarsesama. Contohnya yaitu organisasi, negara.
Informal-group adalah kelompok sosial yang tidak memiliki struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok ini biasanya terbentuk karena pertemuan berulangkali yang didasari oleh kepentingan dan kesamaan pengalaman. Contohnya yaitu klik (clique) atau kelompok teman dekat.

Membership Group dan Reference Group

Membership Group merupakan suatu kelompok sosial dimana setiap individu secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
Reference Group merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.

Kelompok Okupasional dan Volunter

Kelompok Okupasional merupakan kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok sosial ini muncul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya kelompok profesi, seperti ikatan dokter Indonesia.
Kelompok Volunter merupakan sekelompok individu yang memiliki kepentingan yang sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat. Melalui kelompok ini diharapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.

Kelompok Sosial yang Tidak Teratur

Kerumunan (Crowd) merupakan individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat pada waktu yang bersamaan. Bentuk dari kerumunan sendiri yaitu formal dan ekspresif (direncanakan), sifatnya sementara (tidak menyenangkan, keadaan panik, kerumunan penonton), serta berlawanan dengan norma hukum (emosional da immoral).
Publik merupakan kelompok individu yang bukan merupakan suatu kesatuan. Interaksi disini terjadi secara tidak langsung melalui alat komunikasi seperti misalnya pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, radio, televisi, dan sebagainya .

Untuk semakin menambah pengetahuan kita, maka saya berikan link berita yang berkaitan dengan materi kelompok sosial. Silahkan klik link berikut ini https://regional.liputan6.com/read/3144967/hukuman-ini-bikin-puluhan-anak-geng-motor-di-garut-insaf?

tugas :

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel berita tersebut?
Analisislah dan berikan solusinya!

SUMBER

Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
kutipan dari blog :EFVI NUR HIDAYAH

Tentang Darma yunita

Darma yunita, lahir di Embacang,palembang 11 maret. mahasiswa UNNES
Tulisan ini dipublikasikan di Sosiologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan