Ketika kamu kehilangan semangat

Ketika kamu berjalan tak tentu arah, semangat tak lagi ada, seolah-olah ingin menyerah, putus asa, patah semangat, hilang arah, tak  punya motivasi untuk kuliah. Ingatlah tujuan awalmu, ingatlah mimpi-mimpimu, ingatlah perrjuanganmu, ingatlah bayanganmu dulu, ingatlah ketika kamu berjuang untuk dapat lolos seleksi masuk perguruan tinggi. Tidak sadarkah kamu, bahwa kamu telah berjalan sejauh ini, tidak sadarkah kamu sesungguhnya kamu sudah berjuang bahkan kamu mampu melewati semua ujian itu, hingga sadarkah kamu sesungguhnya kamu sangat-sangat dekat dengan keberhasilan. Bayangkan dulu, bayangkan dulu mimpimu seperti apa, bayangkan seolah-olah kamu kembali ke masa lalumu. Masa dimana kamu bingung menentukan pergururuan tinggi manakah yang akan kammu pilih, bayangkan dulu kamu bingung memilih program studi apa yang akan kamu pilih. Bayangkan dulu kamu ingin lolos seleksi tanpa tes, bayangkan kamu ingin sekali lolos beasiswa bidikmisi, dan bayangkan dulu kamu membayangkan segala kemungkinan yang akan terjadi. Bagaimana jika nanti aku tak lolos seleksi tanpa tes, lagi-lagi akau harus menurunkan grade perguruan tinggi dan program studi yang akan kupilih. Bayangkan ketika kamu tak lolos beasiswa bidikmisi, haruskah kamu melanjutkan studi dengan biaa orang tua, yang kamu tahu perjuangan mereka sudah sangat berat menyekolahkan kamu sampai SMA, membiayai hidup kamu, berkorban jiwa dan raga. Bahkan ayahmu rela meninggalkanmu berbulan-bulan jauh dari keluarga demi menafkahi keluarga, demi mencarikanmu biaya untuk sekolah, untuk biaya hidupmu. Tidak sadarkah kamu, ia bekerja keras demi kamu, lalu apa balasan yang bisa kamu berikan untuknya ? hingga saat ini, sudahkah kamu membuat mereka bangga, sudahkah kamu membuat orang tuamu terseenyum atas apa yang telah mereka korbankan, mereka perjuangkan demi kamu. Semua orang tua pasti berharap kehidupan anaknya akan jauh lebih baik daripadanya, bahkan maling sekalipun pasti tidak ingin anaknya menjadi maling, perampok, penjahat, pencopet tidak ingin anaknya kelak menjadi seperti mereka. Pastilah mereka berharap kehidupan anaknya akan jauh lebih baik. Karena harapan orang tua hanyalah pada masa depan anak-anaknya.

Lalu bayangkan saat ini. Apa yang kau peroleh ? Lolos masuk perguruan tinggi ? Lolos beasiswa bidikmisi ? Kuliah di perguruan tinggi ternama ? Lolos masuk prodi pilihan ? Mulai menjalankan aktivitas sebagai seorang mahasiswa ? Ingat “MAHASISWA”. Kamu sekarang sudah mahasiswa, sudah dianggap dewasa, hidup mandiri, tidak lagi bergantung kepada orang tua, yang ketika bangun tidak lagi dibangunkan orang tua, ketika makan tidak lagi dimasakin ibu, semua itu sudah kamu jalani, semua itu sudah kamu dapatkan, semua itu sudah kamu lalui dengan perjuangan, kamu sudah berjuang sejauh ini, kamu sudah melalui prosesnya, kamu sudah melalui tahap demi tahap, lalu apakah sekarang kamu menyerah ? Tak punya semangat ? Ingin pulang ? Ingin kembali ke masa dulu ? Sekarang kamu sudah memiliki semuanya, sesuatu yang dulu kamu inginkan, kamu harapakan, kamu dambakan, kamu bayangkan, sadar sekarang kamu sudah memiliki semua itu, kamu sudah melaui perjuangan. Apakah kamu ingin menyerah di tengah jalan ? Tidakakh kamu tahu kamu hanya perlu melangkah beberapa langkah lagi ? Iya beberapa langkah lagi. Karena kamu sudah sangat dekat dengan keberhasilan, sudah sangat dekat. Beberapa tahun lagi, sebentar lagi, yakinlah kamu akan mencapai apa yang dulu kamu cita-cita kan. Membahagiakan orang tua. Dengan penuh perjuangan kamu telah melaluinya. Dan ingatlah kamu punya Tuhan, kamu punya Allah, yang semua itu berjalan atas kehendaknya, semua itu berjalan atas takdirnya, maka dekatkanlah diri kepada Allah, mintalah hanya kepada-Nya, berdoalah hanya kepada-Nya, karena semua berjalan atas kuasanya. Jangan bersedih karena Allah selalu bersamamu. Jangan merasa kesepian, karena sesungguhnya Allah selau bersamamu. Yakinlah kamu bisa melewati semua.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.