Mendidik Diri Jadi Indonesia : Memanusiakan Lian di Depan Kita

Tulisan ini merupakan tugas kuliah pada mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia. Mata kuliah ini diperoleh pada semester 3. Dalam mata kuliah ini wajib diambil oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNNES. Dalam tulisan memaparkan pentingnya memanusiakan manusia.

Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki jiwa, fisik, pikiran dan roh. Sehingga manusia memiliki derajat yang paling tinggi diantara makhluk hidup yang lainnya. Secara objektif, manusia memiliki dua sifat kodrati, yaitu disatu sisi manusia mempunyai sifat sebagai zoon politicon atau makhluk sosial, sedangkan disisi lain mempunyai sifat sebagai needy creatures atau makhluk individu. Kedua sifat tersebut tidak dapat dipisahkan dalam diri manusia. Dalam memenuhi kebutuhannya manusia akan membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Sehingga dalam kehidupannya manusia dapat menghargai manusia lainnya.

  1. Membantu menjadi penerima tamu

Pada tanggal 6 November 2016, merupakan hari pernikahan saudara saya yaitu anak dari budhe yang bernama Erlin. Acara tersebut dilaksanakan di desa Tlogorjo tempat mempelai wanita. Saya dan kakak saya tidak satu desa sehingga saya tidak dapat membantu banyak, dan pada bulan tersebut saya juga sedang kuliah sehingga tidak dapat membantu persiapan dari awal. Pada hari kamisnya saya di telepon oleh kakak saya untuk membantu menjadi penerima tamu. Kemudian saya menyanggupinya karena acaranya hari minggu sehingga dapat pulang dan membantu. Minggu pagi saya dan ibu saya sudah smapai di rumah kakak saya, lalu saya dipanggil oleh kakak saya untuk menata sovenir dan snack dimeja tamu.

Setelah hari mulai siang saya berada didepan pintu masuk tamu untuk menunggu tamu yang datang. Tugas saya di meja penerima tamu tersebut yaitu memberikan snack, minum, dan souvenir kepada para tamu yang datang. Dengan memberikan sedikit senyuman dan keramahan kepada para tamu agar terkesan para tamu tersebut disambut dengan baik. Karena acara tersebut dilakukan di desa jadi tidak di batasi untuk tamu yang datang. Semakin sore semakin banyak tamu yang datang. Menjelang magrib sudah tidak ada lagi tamu yang datang, jadi tugas saya menjadi penerima tamu sudah selesai.

Saat saya sedang duduk dengan keluarga yang lain, kakak saya menghampiri saya dan mengucapkan terimakasih karena sudah membantu menjdai penerima tamu. Alasan saya membantu menjadi penerima tamu yaitu karena sudah sewajarnya saya membantu dan teringgat juga akan tugas mata kuliah studi masyarakat indonesia untuk memanusiakan lian. Konsep yang saya terapkan dalam uraian diatas yaitu manusia merupakan makhluk sosial, yang berati dalam menjalani hidupnya tidak bisa hidup sendiri pasti membutuhkan bantuan dari orang lain.

  1. Menolong Anak Kecil yang Jatuh Saat Main Sepeda

Sabtu, 10 Desember 2016, saya sedang duduk di depan teras rumah nenek saya bersama kakak,ibu, dan bulik. Rumah nenek saya berada di dekat jalan utama kampung sehingga dapat melihat aktivitas orang yang hendak pergi atau pulang atau bermain. Pada saat saya sedang berbincang-bincang, tiba-tiba ada anak kecil yang jatuh saat bersepeda. Dia bernama Vino dan baru kelas 1 sd.

Melihat peristiwa tersebut saya menjadi kaget dan bergegas menolongnya. Kejadiannya adalah, di dekat rumah nenek saya ada polisi tidur namun Vino tidak tahu jika ada polisi tidur. Sehingga dia tidak mengerem atau persiapan. Lukanya tidak begitu parah hanya saja dii bagian dekat mulut terluka akibat kebentur stang sepeda. Namanya juga anak kecil jatuh pasti menangis dan saya kemudia masuk kerumah untuk mencari obat merah agar tidak infeksi. Setelah itu saya memberikan obat merahnya kepada ibu saya untuk mengobatinya karena saya tidak tega melihat anak kecil menangis dan ibu saya bisa telaten mengobatinya.

Setelah di obati saya mengantarkan Vino pulang kerumahnya dan menceritakan peristiwa yang baru terjadi kepada ibu Vino. Kemudian ibunya Vino berterimakasih kepasa saya karena telah menolong anaknya yang jatuh dan mengantarnya pulang sampai rumah. Alasan saya menolong Vino, karena sebagai seorang manusia yang merupakan makhluk sosial haruslah saling tolong menolong dan bekerjasama. Melihat hal tersebut hati saya merasa terpanggil untuk menolongnya karena saya tidak tega melihat seorang anak kecil menangis kesakitan.

  1. Mengasuh Anak Tetangga

Hari minggu (11/12/2016) adalah hari bebas menurut saya, karena bebas dari rutinitas perkuliahan sehingga dapat pulang ke rumah. Biasanya di hari minggu tersebut saya hanya bersantai dan menonton televisi dirumah. Kemudian tetangga belakang rumah saya berkunjung kerumah saya untuk menitipkan sebentar anaknya yang baru berusia sekitar 5 bulan bernama Brian kepada saya, karena sang ibu bernama Winda hendak mencuci baju.

Namun tidak ada satu orangpun dirumahnya sehingga dia menitipkannya kepada saya. Saya mengiyakan permintaan mbak Winda untuk mengurus anaknya sebentar. Dalam kehidupan bermasyarakat haruslah kita saling bekerja sama dan saling membantu agar dalam hubungan bermasyarakat dapat terjalin harmonis. Dalam konsep Raplh Linton, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama, sehingga mereka dapat mengorganisasi diri dan sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang jelas.

Unsur penting dari definisi ini adalah kelompok manusia, bekerja sama dalam waktu lama dan hidup dalam wilayah dengan batas-batas yang jelas. Sehingga kita perlu menjaga keselarasan di lingkungan masyarakat. Alasan saya melakukan hal tersebut adalah sebagai tetangga dan masih ada hubungan saudara dengan mbak Winda maka saya menyanggupinya karena saya juga sedang bebas tidak melakukan sesuatu hal.

  1. Membantu Nenek-Nenek Pecahkan Batu

Di desa saya Yaitu desaTegaljoho terdapat beberapa sungai. Sungai tersebut dijadikan masyarakat sekitar sungai sebagai mata pencahariannya, yaitu dengan mencari batu dan pasir di sungai untuk di jual. Hasil dari penjualan tersebut juga lumayan karena sekarang harga pasir itu mahal. Sungai tersebut namanya Sungai galeh atau lebih di kenal dengan Kali Galeh.

Baik laki-laki maupun perempuan yang hidup di sekitar sungai itu setiap harinya selalu mencari pasir dan batu di sungai tersebut. Hal tersebut karena jika mengandalakan peran laki-laki saja yang mencari nafkah pasti tidak akan cukup. Hal tersebut terjadi pada sebagain besar keluarga yang hidup di sekitar sungai. Tangga 12 Desember 2016 hari senin yang merupakan hari libur nasional. Saya berkunjung kerumah teman saya untuk mengajaknya main yang rumahnya sekitar sungai yang bernama Laras. Di depan rumahnya banyak terdapat batu yang sudah dipecahkan atua yang sering disebut batu split. Batu tersebut dipecakan oleh nenek laras yang kemudian di jual.

Pagi hari neneknya pergi ke sungai untuk mencari batu dan pulangnya siang hari dengan membawa batu satu tenggok. Kemudian neneknya yang sering saya panggil mbah Makni, beristirahat sebentar, lalu setelah shalat dzuhur baru melakukan memecahkan batu yang di carinya tadi. Kemudian saya menawarkan diri untuk membantu memecahkan batu tersebut. Lalu diizinkan oleh mbah makni.

Karena di situ telah ada dua tempat untuk memecahkan, jadinya satu untuk saya dan satunya untuk mbah makni. Baru beberapa batu yang saya pecahkan, saya sudah lelah bagaimana dengan mbah makni yang mencari dan memecahkannya sendiri tak terbayang seberapa lelahnya. Alasan saya membantu memcahkan batu adalah adanya perasaan tidak tega dalam hati melihat seorang nenek yang bekerja memecahkan batu sendiri, dan juga sambil menunggu Laras bersiap-siap.

Karena pasir dan batu sering diambil oleh masyarakat sehingga memunculkan konflik dimana sungai tersebut semakin dalam dan material yang di cari semakin sedikit. Konflik menurut Coser, adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan yang berkenaan dengan status, kuasa, dan sumber-sumber kekayaan yang persediaannya tidak mencukupi, dimana pihak-pihak yang berselisih tidak hanya bermaksud memperoleh barang yang diinginkan, melainkan juga menonjolkan, merugikan atau menghancurkan lawan mereka.

Kegiatan mencari batu dan pasir tersebut mengakibatkan konflik antar pencari batu dan pasir, dimana yang muda dan berfisik kuat pasti akan mencari batu dan pasir sebanyak-banyaknya karena mereka fisiknya masih bagus, sedangkan orang yang tua seperti mbah makni mencarinya sedikit sesuai dengan kekuatan yang dimilikinya. Sehingga hal tersebut tidak sesuai dan dapat merugikan orang-orang yang sudah tua.

  1. Mengantar Tetangga Ke Dokter, 28 desember

Tanggal 28 Desember 2016, Saya bersama ibu saya sedang bersantai sambil menonton sinetron Anugerah Cinta, yang merupakan sinetron favorit ibu saya. Sedang asyik-asyiknya menonton sinetron, tiba-tiba tetangga saya yang bernama Ririn masuk kedalam rumah saya. Saya dan ibu terkejut, mengapa malam-malam datang kerumah yang saat itu pukul 20.30. Ibu saya menanyakan perihal kedatangan Ririn kerumah, kemudian Ririn menceritakan keperluannya samabil menangis.

Ternyata dia tadi sedang bermain dengan adiknya yang bernama Nizam baru berumur empat tahun, lalu karena dia menggoda Nizam dengan tidak sengaja Nizam menampar telinga Ririn. Tampannya pelan namun di telinga Ririn terdengar suara nging. Dengan keadaan tersebut Ririn menjadi takut bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Apalagi ibu saya juga menceritakan pengalamannya saat telinganya bergemuruh, karena tidak merasa tidak enak ibu saya pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi telingnya dan ternyata saat di periksa ada binatang kecil yang masuk dalam telinga.

Mendengar cerita ibu saya seperti itu, Ririn menjadi takut bila terjadi hal yang sama. Dengan melihat kondisi Ririn yang ketakutan saya memutusakan untuk mengantarkannya periksa ke dokter yang kebetulan di desa saya ada dokter. Di sepanjang jalan menuju rumah dokter dia menangis khawatir jika terjadi hal yang tidak diinginkan, lalu saya mencoba menenangkannya dan meyakinkannya jika tidak akan terjadi hal yang buruk. Sampai di rumah dokter telinganya di periksa oleh dokter dan hanya diberikan obat. Kata dokternya itu tidak bahaya cukup minum obatnya sampai habis pasti sembuh.

Alasan saya mengantarkan tetangga saya ke dokter adalah sebagai seorang tetangga yang baik dan memiliki jiwa sosial, saat dimintai tolong oleh tetangga saya yang datang dengan kondisi menangis pasti tidak akan tega untuk menolaknya. Apalagi dirumahnya tidak ada kendaraan dan saya tidak tega jika membiarkannya pergi ke dokter sendirian. Dalam konsep Raplh Linton, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama, sehingga mereka dapat mengorganisasi diri dan sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang jelas. Unsur penting dari definisi ini adalah kelompok manusia, bekerja sama dalam waktu lama dan hidup dalam wilayah dengan batas-batas yang jelas. Karena saya dan Ririn bermasyarakat dalam wilayah yang sama maka harus saling bekerja sama jika terjadi suatu masalah.

Sumber referensi:

Eko Handoyo, dkk.2015.Studi Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Ombak.

Tulisan ini dipublikasikan di Artikel Kuliah Sosant. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: