• Demam Dangdut di Tanah Minang

    hai hai para bloggers yang sedang berbahagia kali ini saya akan menceritakan tentang salah satu teman saya yang baru saya kenal di Padang nih. check it out...

    Namanya Milla, Padang adalah kota kelahirannya. Dia adalah salah satu mahasiswa perempuan pendidikan fisika angkatan 2015 yang sangat aktif dan tinggal satu kos dengan saya. Sejak pertama saya datang di kos ini saya sedikit terkejut saat mendengar ada yang memutar musik dangdut beraliran jawa. Lagu itu berjudul “sayang” yang dinyanyikan oleh artis pantura (pantai utara) Via Vallen. Yang saya tahu mereka semua memang berasal dari Sumatra Barat dan tidak memiliki keturunan Jawa.

    Pagi ini dari ruang tengah terdengar kembali nyanyian lagu “sayang” Via Vallen. Saya pun mencoba untuk menghampirinya dan mencoba menawarkan beberapa lagu dangdut Jawa yang ada di playlist musik di handphone saya. Dengan senyum sumringah dia langsung dengan sigap mengatakan “ wah iya ka aku mau”. Setelah semua lagu dangdut yang ada di playlist saya terkirim ke handphone Milla, kemudian dia memutar lagu tersebut satu-persatu dan menanyakan apa maksud dari masing-masing lagu itu. Lalu dia pun mengatakan meskipun dia tidak mengerti makna dari liriknya tetapi irama lagu dangdutlah yang membuat dia tertarik untuk mendengarkannya.
    Setelah saya mencoba mendekati Milla langkah selanjutnya yaitu saya mencoba mengintrogasinya dengan penuh kehati-hatian agar dia tidak merasa bahwa dia sedang saya introgasi.

    Pertama saya ingin mengetahui apakah dia mempunyai keturunan orang Jawa atau tidak. Kemudian saya menanyakan hal tersebut kepadanya ternyata jawabannya adalah “tidak”. Dari obrolan awal itu saya semakin dibuatnya penasaran hingga saya terus mengarah ke obrolan-obrolan lainnya seputar lagu dangdut Jawa tersebut. Saya juga sempat menanyakan apakah dia mengerti maksud dari lagu itu karena sebagian besar lirik dalam lagu “sayang” menggunakan bahasa Jawa. Dia pun menjawab seperti ini “awal-awal ambo ndak mengerti tapi karna penasaran jadi ambo cari liriknya”. Rasa penasaran yang begitu besar terhadap lirik tersebut menggambarkan bahwa dangdut Jawa memang mampu menghipnotis para pendegarnya. Lalu pertanyaan ketiga yang saya lontarkan untuknya yaitu mengenai dari mana asal mula dia mengetahui lagu ini. Dan jawabannya cukup mengejutkan bagi saya “lagu itu memang lagi booming disini, waktu itu ambo dengar pertama kali itu pas lagi di dalam angkot jadi abang angkotnya tu memutar lagu ini dan setelah di dengarkan ternyata asik juga lagunya”. Setelah mendengarkan lagu tersebut di angkot barulah Milla mulai mencari dan mendownload lagu tersebut.

    Penikmat aliran musik dangdut memang semakin banyak di masa sekarang ini khususnya di Jawa namun untuk penikmat di tanah minang ini memang menjadi sebuah pengetahuan baru bagi saya. Dengan boomingnya lagu Via Vallen yang diputar di dalam angkutan kota Padang. Hal tersebut membuktikan bahwa ternyata dangdut memang dapat memberikan hiburan tersendiri bagi orang tersebut dari semua kalangan baik yang berasal dari Jawa dan di luar pulau Jawa sekalipun. Sampai tulisan ini saya selesaikan, masih terdengar dikamar Milla yang berada di samping kamar saya sedang memutar lagu Via Vallen berulang kali sejak tadi.

    Dangdut merupakan salah satu musik khas dari Indonesia. Saya berharap semoga aliran musik dangdut masih tetap bisa bertahan dan eksis di zaman modern seperti ini dimana realita yang ada saat ini kebanyakan anak muda gengsi jika mendengarkan lagu dangdut dan lebih suka mendengarkan lagu Barat atau lagu-lagu yang berasal dari Korea. Karena jika bukan kita sebagai generasi muda yang melestarikannya, siapa lagi yang akan melakukannya?. Salam satu bangsa, salam cinta musik dangdut Indonesia 🙂

    Categories: Singgah Di Tanah Minang

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    * Kode Akses Komentar:

    * Tuliskan kode akses komentar diatas: