• BSMJ (Bakti Sosial Mahasiswa Jurusan Sosiologi) Minggu ke 3

    Hai hai para blogger yang sedang berbahagia. Ketemu lagi nih sama saya. Kali ini saya akan menceritakan beberapa aktivitas saya dalam satu minggu kemarin dan juga cerita mengenai kegiatan BSMJ yang saya ikuti di UNP. Penasaran kan pastinya yuk langsung saja check it out

    Senin, 6 November saya dan Nurul memulai aktivitas kuliah pukul 07.30 wib. Hari ini rencananya kami akan melakukan tutor mata kuliah kajian gender bersama bu Erda untuk yang pertama kalinya.

    tepat pukul 07.30 wib kami melihat di ruang dosen namun tidak ada satu dosen pun di dalam termasuk bu Erda kemudian kami memutuskan untuk menunggu di perpustakaan yang kebetulan berada persis di sebelah ruang dosen tersebut. Saya sempat membaca salah satu skripsi yang membahas tentang pengobatan tradisional sebagai referensi untuk penelitian saya nanti mengenai sistem pengobatan tradisional di Minang. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya ada ka Wezy yang merupakan staff di jurusan sosiologi memberikan kabar bahwa bu Erda berhalangan untuk hadir ke kampus hari ini sehingga untuk pertemuan kali ini dibatalkan terlebih dahulu. Sebenarnya kami ada kuliah kembali pukul 10.00 wib. Untuk menunggu waktu akhirnya kami memutuskan untuk tetap di perpustakaan dan menghabiskan waktu dengan membaca skripsi.

    Hari ini selasa, 7 november 2017 hujan deras dan angin kencang sejak malam tadi baru saja berhenti beberapa saat. Semua ini membuat fikiran menjadi tidak karuan. Apalagi jika mengingat bahwa tanah yang sedang ku pijak saat ini adalah bagian dari zona merah tsunami. Entah lah kami hanya bisa pasrah dan berdoa agar hari ini, besok, lusa dan seterusnya tidak terjadi apa-apa di Minang kota tercinta. Hari ini kebetulan saya hanya kuliah jam 15.00 wib. Awan hitam masih menyelimuti langit disini pertanda hujan akan turun kembali. Saat kami sampai dikelas ternyata dosen belum datang. Hingga akhirnya saya habiskan waktu untuk bercengkrama dengan mahasiswa lain. Setelah beberapa lama menunggu akhirnya bu Liza dan pak Junaidi datang juga ke kelas. Mata kuliah strategi pembelajaran sosiologi dan antropologi pun dimulai. Kali ini sistem belajarnya masih sama dengan minggu lalu yaitu diskusi. Ada beberapa mahasiswa yang sudah ditunjuk untuk melakukan presentasi di depan kelas. Materi yang dibahas dalam diskusi kali ini adalah mengenai project based learning. Disaat sesi tanya jawab saya sempat melontarkan beberapa pertanyaan kepada moderator yang kemudian dijawab oleh penyaji. Setelah perkuliahan berakhir pukul 16.00 wib saya dan Nurul memutuskan untuk langsung pulang ke kos karena awan sudah mulai terlihat mendung dan tidak bersahabat pertanda hujan disertai angin kencang akan kembali turun. Ternayata dugaan saya benar malam ini hujan turun lagi tak lupa dengan angin kencang yang menyertainya.

    Rabu, 8 Oktober 2017 saya berkuliah seperti biasanya. Hari ini pukul 10.40 wib mata kuliahnya adalah sosiologi politik yang diampu oleh pak Eka. Pada proses pembelajaran dikelas pak Eka berceramah mengenai materi konflik yang dihubungkan dengan politik. Bahwa akar utama sebuah konflik terbagi menjadi dua yaitu konflik horizontal dan konflik vertical. Hal ini dikatakan penting bahwa konflik dapat digunakan untuk mencapai suatu kesepakatan di dalam masyarakat. Kemudian pada pukul 15.00 wib saya kuliah pendidikan kewirausahaan yang diampu oleh pak Ikhwan. Agenda pertemuan hari ini adalah presentasi setiap kelompok untuk memaparkan mengenai bisnis plan yang sudah mulai dirancang oleh masing-masing kelompok. Kelompok yang melakukan presentasi ada 2. Kedua kelompok tersebut samasama membahas mengenai makanan beserta inovasi yang mereka buat dengan makanan tersebut. Lalu ada proses diskusi kelompok dan saya adalah satu-satunya mahasiswa yang bertanya. Perkuliahan diakhiri pukul 15.30 wib. Kemudian saya dan Nurul kembali ke kos.

    Kamis, 9 Oktober 2017 saya ada janji untuk melakukan tutor dengan bu Erda pada mata kuliah kajian gender pada pukul 11.00 wib. Kali ini bu Erda membahas mengenai konsep nature dan nurture dalam gender. Pada tutor kali ini lebih ke arah diskusi antara saya, Nurul dan bu Erda. Bu Erda menanyakan beberapa konsep secara bergantian kepada saya dan Nurul. Setelah itu pada akhir perkuliahan bu Erda memberikan penguatan atas konsep-konsep yang sudah ditanyakan kepada saya dan Nurul. Lalu pada pukul 14.00 wib kami melakukan tutor kembali tetapi dengan dosen dan mata kuliah yang berbeda. Sosiologi keluarga yang diampu oleh bu Mira berlangsung santai dan juga mengasyikan. Pada diskusi kali ini kami membahas mengenai bentuk-bentuk hubungan dalam keluarga. Hubungan di dalam keluarga dibagi menjadi empat yaitu:
    1. Ownership
    2. Complementary
    3. Hierarki
    4. Partnership
    Dimana pada setiap bentuk-bentuk tersebut memiliki penjelasan yang berbeda dan partnership merupakan bentuk yang paling ideal untuk diterapkan di dalam keluarga karena hubungan yang terjadi antara suami dan istri terjalin dengan baik.

    Jumat, 10 november 2017 tepat pukul 15.15 wib saya bersama rombongan mahasiswa sosiologi dan antropologi angkatan 2015-2017 beserta para dosen berangkat mengikuti serangkaian acara BSMJ (bakti sosial mahasiswa jurusan sosiologi) dengan tema “nan jauh di padakek yang dakek di paarek” yang berarti yang jauh di dekatkan dan yang dekat semakin dipererat lagi. berlokasi disalah satu desa di Pariaman. Sebenarnya acara ini dikhususkan untuk mahasiswa baru tetapi karena kami juga baru disini jadi kami diberikan kesempatan untuk mengikuti serangkaian kegiatan ini. Jam 17.00 wib kami tiba di pariaman. Di tanah lapangan yang sangat luas itu sudah berdiri tenda-tenda kecil untuk peserta hingga tenda besar untuk panitia dan dosen.

    kegiatan BSMJ di Pariaman

    mahasiswa baru tiba di lokasi BSMJ

    Dibelakang tenda-tenda ini terdapat sungai yang jernih dan dikelilingi oleh lembah dan gunung. Perpaduan alam yang indah ini cocok sekali untuk melakukan pengakraban antara mahasiswa, senior dan juga dosen. Banyak rangkaian acara yang ada di dalamnya. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa baru dengan lingkungan luar dan juga masyarakat. Saat semua peserta sudah tiba di lapangan kemudian panitia membariskan mereka per kelompok masig-masing yang sudah dibagi sebelumnya. Lalu panitia mulai memeriksa dan menggeledah isi dari tas yang dibawa oleh peserta. Sebelumnya panitia memang sudah memberitahukan bahwa selama kegiatan berlangsung peserta tidak diperbolehkan untuk membawa perlengkapan make up bagi perempuan dan juga laki-laki (pomade, parfum dan lain sebagainya). Setelah penggeledahan dan juga penyitaan barang-barang yang dianggap tidak dibolehkan untuk digunakan selama kegiatan, mahasiswa kemudian dipersilahkan untuk masuk ke dalam tendanya masing-masing sesuai dengan kelompoknya. Tenda anatara laki-laki dan perempuan tidak dijadikan satu melainkan dipisah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pada malam harinya peserta diminta berkumpul di tengah lapangan untuk pembukaan acara BSMJ ini oleh dosen sekaligus melakukan perkenalan dengan semua panitia. Saya dan Nurul juga sempat memperkenalkan diri sebagai mahasiswa Unnes yang sedang melakukan pertukaran disini. Dan saya sempat sedikit memaparkan tentang Unnes kepada semua peserta. Lalu ada pensi yang hanya dilakukan sebentar. Kemudian semua peserta dan juga panitia masuk ke dalam tenda karena hujan mulai turun.

    Sabtu, 11 Oktober 2017. Pagi-pagi sekali tepatnya pukul 04.30 wib kami semua sudah dibangunkan oleh panitia dengan menggunakan pengeras suara. Kemudian kami disuruh untuk mengambil wudhu di sungai karena akan dilaksanakan sholat subuh berjamaah di tengah lapangan. Lalu pada pukul 08.00 wib kami melakukan senam di tengah lapangan yang dipimpin oleh panitia. Setelah selesai senam, peserta diminta untuk kembali ke tenda masing-masing dan memasak makanan untuk sarapan. Disini saya melihat ada sesuatu yang unik, jika biasanya saya mengikuti kegiatan kemah sebagai peserta di Unnes makanan selalu disediakan oleh panitia namun disini berbeda karena makanan dimasak sendiri oleh masing-masing kelompok. Pagi hingga menjelang siang hari aktivitas kami ditemani dengan rintik hujan. Kemudian saya dan beberapa panitia laki-laki dan perempuan berdiskusi di tenda panitia untuk bertukar pengalaman dan juga bertukar cerita mengenai Jawa dan Minang. Menggunakan gitar, panitia mulai menyanyikan lagu perpisahan yang membuat saya terharu dan tidak terasa bahwa air mata sudah mengalir di pipi saya. Kemudian setelah diberikan waktu cukup lama untuk memasak, semua peserta diminta untuk menghidangkan makanannya di tengah lapangan dan dimakan bersama-sama dengan peserta lain. Setelah itu lalu peserta diminta untuk melakukan bakti sosial dengan cara membersihkan daerah disekitar lapangan yaitu masjid, warung, sekitar sungai dan lain sebagainya. Pada malam harinya diadakan kegiatan jurid malam. Terdapat 5 pos yang harus dilalui oleh masing-masing kelompok. Dimana setiap pos memiliki makna yang berbeda. Setelah semua peserta melakukan jurid malam, pada pukul 03.00 wib mereka kembali dikumpulkan di tengah lapangan untuk mengikuti acara selanjutnya yaitu api unggun. Semua panitia dan juga peserta membaur menjadi satu saat api unggun.

    Minggu, 12 Oktober 2017. Semua peserta dikumpulkan di lapangan untuk bertemu dengan para senior. Disini sempat ada drama yang dibuat oleh panitia dan juga senior yaitu dengan cara senior memarahi panitia karena dianggap tidak bisa mendidik peserta dengan baik kemudian senior memberikan hukuman kepada semua panitia baik laki-laki maupun perempuan untuk berendam di lumpur selama beberapa saat untuk menebus kesalahan mereka. Hal ini dilakukan untuk memancing agar peserta memiliki rasa solidaritas. Kemudian drama berlangsung semakin riuh saat panitia laki-laki dan senior laki-laki adu mulut dan saling dorong. Para peserta perempuan yang menyaksikan sampai menangis karena ketakutan namun mereka bingung harus berbuat apa. Beberapa peserta memiliki inisiatif untuk ikut menceburkan diri ke lumpur bersama dengan panitia namun panitia melarangnya disisi lain senior memarahi peserta karena mereka dianggap tidak memiliki rasa kashian terhadap panitia yang sudah membelanya. Drama ini memang selalu dilakukan saat kegaiatan ospek seperti ini karena bertujuan untuk membentuk rasa solidaritas kelompok. Setelah drama berakhir panitia dan para senior menjelaskan maksud dari drama tersebut. Kemudian setelah peserta mengetahui bahwa adegan tadi itu hanya drama saja mereka melakukan aksi jail untuk membalas panitia dengan cara menggendong beberapa panitia kemudian diceburkan ke sungai bersama-sama.

    Pada pukul 14.00 wib acara ditutup oleh dosen.

    foto bersama dengan dosen

    Setelah penutupan peserta diminta untuk melakukan gotong royong bersih-bersih lapangan kembali.

    gotong royong membersihkan lapangan

    Kemudian setelah membersihkan sampah semua peserta dan juga panitia berkemas untuk pulang. Kami sampai di kampus pukul 16.00 wib. Lalu kami pulang ke kos masing-masing.

    masih ada beberapa kegiatan yang bakal terus saya upload nih guys jadi tetap stay tune in my blog 🙂

    Categories: Singgah Di Tanah Minang

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    * Kode Akses Komentar:

    * Tuliskan kode akses komentar diatas: