• Fungsi-Fungsi Dalam Keluarga

    Hai hai hai ketemu lagi nih. Kali ini saya akan membagikan cerita tentang bagaimana proses perkuliahan selama di Universitas Negeri Padang selama satu minggu ini. Jadi disini, fokus utama cerita saya adalah ke mata kuliahnya nih. Oh iya sebelumnya, di UNP saya hanya mengambil 16 sks sesuai peraturan dari program PERMATA ini. Mata kuliah yang saya ambil yaitu:
    1. Sosiologi pendidikan
    2. Strategi pembelajaran sosiologi antropologi
    3. Sosiologi politik
    4. Pendidikan kewirausahaan
    5. Teori belajar
    6. Sosiologi keluarga
    7. Kajian gender
    Nah dari ketujuh mata kuliah diatas ada beberapa mata kuliah yang menurut saya cukup menarik yaitu mata kuliah pendidikan kewirausahaan dan sosiologi keluarga. Sebelum saya memberikan penjelasan panjang lebar mengenai alasan mengapa saya lebih tertarik pada mata kuliah tersebut sebelumnya saya akan memberikan sedikit gambaran secara umum tentang proses pembelajarannya.

    Mata kuliah yang menarik bagi saya selanjutnya setelah pendidikan kewirausahaan adalah mata kuliah sosiologi keluarga.

    Setiap pertemuan dalam mata sosiologi keluarga ini tidak sama seperti mata kuliah pada umumnya yang dilakukan di dalam kelas dengan mahasiswa lain. Karena sosiologi keluarga merupakan mata kuliah pilihan di UNP jadi tidak banyak yang tertarik mengambil mata kuliah ini. Disini sosiologi keluarga diberikan pada mahasiswa semester genap (4) sedangkan di UNNES diajarkan pada semester ganjil (5). Karena ketidaksamaan kurikulum antara UNP dengan UNNES maka sesuai perintah dari bidang kemahasiswaan agar saya dan Nurul tidak rugi dalam mengikuti pertukaran mahasiswa disini maka ketua jurusan sosiologi yaitu bu Nora dianjurkan untuk membuka kelas tutor khusus untuk kami berdua dengan dosen mata kuliah yang bersangkutan. Sebenarnya terdapat dua mata kuliah untuk kelas tutor ini yaitu sosiologi keluarga dan kajian gender.

    Tetapi kali ini saya akan membahas mengenai sosiologi keluarga terlebih dahulu. Untuk tutor sosiologi keluarga biasanya dilaksanakan setiap hari jumat yang bertempat di ruang dosen yang diampu oleh bu Mira Hasti Hasmira. Saat tutor kami lebih banyak membahas tentang fenomena keluarga yang sedang marak terjadi di sekitar kita dengan berdiskusi. Untuk pertemuan kemarin bu Mira membahas tentang fungsi-fungsi yang ada di dalam sebuah keluarga. Secara garis besar fungsi tersebut ada 2 yaitu fungsi pokok dan fungsi sosial. fungsi pokok merupakan suatu fungsi yang vital bagi keluarga dan sulitt dirubah serta digantikan oleh orang lain. Sedangkan fungsi sosial adalah fungsi yang relatif mudah berubah dikarenakan kondisi lingkungan sekitar.

    Selain itu saya juga bertanya mengenai contoh kasus Awkarin yang berasal dari Riau dan dahulu merupakan seorang anak yang rajin, taat kepada aturan agama serta tidak melakukan penyimpangan sedangkan saat orangtuanya yang berprofesi sebagai dokter memutuskan untuk pindah dinas ke Jakarta kehidupan Karin menjadi berbeda. Sejak saat itu Karin menjadi sosok anak remaja yang berubah secara drastis dimana dia mulai melakukan penyimpangan dalam pergaulannya yang di unggah dalam akun instagram dan vlognya di youtube yang sempat membuat viral social media saat itu. Dalam vlog nya tersebut juga terlihat gaya hidup yang tidak sehat dimana dia memamerkan kemesraan dengan pacarnya yang tidak semestinya dipertontonkan kepada semua orang. Dari kasus tersebut yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah fungsi di dalam keluarga Karin sudah berjalan sebagaimana mestinya? Dan apakah faktor lingkungan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perubahan sikap seseorang sehingga keluarga tidak bisa mencegah perilaku menyimpang anaknya tersebut?. Dari pertanyaan saya tersebut bu Mira mengatakan bahwa seharusnya fungsi di dalam keluarga Karin sudah berjalan sebagaimana mestinya hanya saja ada beberapa fungsi yang tidak terpenuhi yaitu fungsi afeksi yang mengakibatkan seorang anak merasa kurang diperhatikan karena kesibukkan kedua orang tuanya kemudian ia mencoba mencari perhatian itu kepada lingkungan pergaulannya sehingga terjadi ketidaksempurnaan dalam proses sosialisasi yang seharusnya terjadi di dalam keluarganya. Tentu saja faktor lingkungan memiliki pengaruh bagi pembentukan kepribadian seorang remaja tetapi tetap saja keluarga memiliki peran yang lebih besar dalam pembentukan kepribadian anak melalui proses interaksi dalam keluarga. Dari kasus tersebut, terdapat ketidaksempurnaan dalam fungsi sosialisasi di dalam keluarganya sehingga anak cenderung melakukan perilaku menyimpang.

    Dalam perkuliahan mata kuliah ini tidak terasa terlalu berat dan terkesan menyenangkan karena fokus dari dosen hanya untuk kami sehingga jika kami punya banyak pertanyaan tentang apa yang belum kami pahami bisa langsung terjawab dan terselesaikan saat itu juga. Bagi saya sosiologi keluarga menjadi menarik saat saya bisa mengetahui bagaimana cara untuk melakukan sosialisasi yang baik dan benar di dalam keluarga dan banyak hal lain yang menyangkut keluarga. Bagi saya pengetahuan tersebut bisa menjadi bekal saya nanti jika sudah memiliki keluarga agar bisa menjalin sebuah keluarga yang harmonis.

    Categories: Aktivitas Kuliah UNP

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    * Kode Akses Komentar:

    * Tuliskan kode akses komentar diatas: