• Penggabungan Model dan Strategi Pembelajaran

    Hai hai hai ketemu lagi nih. Kali ini saya akan membagikan cerita tentang bagaimana proses perkuliahan selama di Universitas Negeri Padang selama satu minggu ini. Jadi disini, fokus utama cerita saya adalah ke mata kuliahnya nih. Oh iya sebelumnya, di UNP saya hanya mengambil 18 sks. Mata kuliah yang saya ambil yaitu:
    1. Sosiologi pendidikan
    2. Strategi pembelajaran sosiologi antropologi
    3. Sosiologi politik
    4. Pendidikan kewirausahaan
    5. Teori belajar
    6. Sosiologi keluarga
    7. Kajian gender

    Selasa, 21 November 2017. Pada pertemuan ke 4 Strategi Pembelajaran Sosiologi dan Antropologi ini saya berkuliah seperti biasa pukul 15.00 wib. Dari pagi tadi selepas sholat subuh saya masih sibuk mengerjakan tugas di depan laptop. Tugas yang dari semalam belum rampung dikerjakan adalah tugas mingguan dari Unnes berupa upload kegiatan setiap minggu di blog. Setelah tugas dari Unnes sudah saya selesaikan, selanjutnya saya mengerjakan tugas strategi pembelajaran yang akan dikumpulkan nanti pada saat pembelajaran di kelas. Tugas tersebut mengenai penggabungan model pembelajaran student facilitator and explaining dengan strategi pembelajaran problem based learning. Setelah beberapa kali masuk dalam kelas ini yang didalamnya berisi mahasiswa angkatan 2016 ini saya menjadi tertarik untuk mempelajarinya lebih jauh mengenai apa saja strategi yang digunakan untuk pembelajaran di kelas. Pertemuan kali ini kuliah dimulai pukul 15.15 wib. Kegiatan yang dilakukan dikelas masih sama seperti minggu-minggu sebelumnya yaitu presentasi kelompok. Setelah meminta kami dari setiap perwakilan kelompok untuk mengambil sebuah gulungan kertas yang berada di tangan bu Liza. Sesuai nomer urut yang kami dapatkan tersebut masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kelompok 1 sampai 8 mendapatkan giliran maju hari ini.

    Presentasi kelompok 1 mencoba menggabungkan model pembelajaran role playing dengan strategi pembelajaran kooperatif dimana menurut kelompok 1 model dan strategi tersebut cocok untuk disandingkan bersama. Mengingat langkah-langkah yang ada di dalam strategi pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam model pembelajaran role playing. Tidak ada proses tanya jawab dengan audiens karena memang waktunya yang terbatas. Sehingga hanya bu Liza saja yang memberikan komentar dan masukan kepada kelompok penyaji.

    Setelah itu kelompok 2 mempresentasikan hasil diskusinya yaitu mengenai penggabungan model pembelajaran problem based in production dengan pendekatan saintifik. Bu Liza memberikan komentar bahwa kelompok 2 kurang tepat dalam melakukan penggabungan tersebut, seharusnya model problem based in production lebih tepat digabungkan dengan strategi proyek based learning.

    Lalu presentasi kelompok 3 menjelaskan tentang penggabungan model pembelajaran debat dengan strategi pembelajaran kooperatif. Kelompok 3 ini mendapatkan komentar yang lumayan banyak dari bu Liza. Yang pertama bu Liza mengatakan bahwa penyajian langkah-langkah dalam strategi salah. Yang kedua kurang adanya analis yang mendalam terhadap model dan strategi tersebut. Yang ketiga cara mempertahankan argumen harus dilandasi dengan pemikiran yang logis.

    Kemudian presentasi kelompok 4 mengenai penggabungan model pembelajaran talking stick dan strategi pembelajaran problem based learning. Pada kelompok 4 penjelasan yang diberikan sudah bagus tetapi penyaji kurang begitu memahami dengan kedua model dan strategi yang diggabungkan tersebut. Sehingga melihat hal tersebut bu Liza pun langsung menyuruh duduk kelompok 4 dan menjelaskan secara garis besar inti dari 3 strategi pembelajaran yang sudah dipelajari yaitu:
    1. Discovery learning. Pada strategi pembelajaran discovery learning ini memiliki karakteristik yaitu adanya suatu masalah yang bersifat tertutup dan abstrak.
    2. Inkuiri. Pada startegi pembelajaran inkuiri masalah yang diberikan oleh guru kepada peserta didik merupakan masalah yang belum ada jawabannya namun masalah bersifat nyata atau real.
    3. Problem based learning. Pada strategi pembelajaran PBL masalah yang disajikan merupakan masalah yang benar-benar terjadi di lingkungan masyarakat atau bersifat nyata sehingga peserta didik diharapkan mampu memberikan rekomendasi atau solusi untuk pemecahan masalah tersebut.
    4. Project based learning. Pada strategi pembelajaran PJBL ini sama seperti yang lain yaitu bermula dari suatu masalah yang ada di dalam lingkungan masyarakat. Kemudian peserta didik diminta untuk meneliti suatu proyek yang dianggap sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan di dalam kelas.
    Setelah memberikan penjelasan bu Liza akhirnya menutup kelas karena memang waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 wib sedangkan semua mahasiswa belum melaksanakan sholat ashar. Bu Liza pun mengatakan bahwa minggu depan presentasi kelompok selanjutnya diharapkan mempersiapkan diri. Kemudian hasil kerja kelompok kami dikumpulkan untuk dimasukkan ke dalam nilai harian. Setelah bu Liza meninggalkan kelas, saya dan Nurul langsung bergegas menuju musholla FIS untuk sholat ashar. Setelah sholat kami pulang ke kos.

    Buat yang masih penasaran sama cerita tentang kuliah disini tetap stay tune in my blog yaps karna mimin bakal tetep upload kegiatan selama kuliah dan aktivitas lain selama di Padang ini 🙂

    Categories: Aktivitas Kuliah UNP

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    * Kode Akses Komentar:

    * Tuliskan kode akses komentar diatas: