Gunung bromo adalah salah satu gunung yang berada di Jawa Timur. Gunung bromo tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia saja melainkan juga sudah menjadi agenda kunjungan wisata bagi masyarakat dunia. Gunung bromo tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara karena pemandangannya yang begitu menakjubkan nan eksotis. Bahkan wisatawan sengaja tinggal untuk beberapa hari disana karena merasa betah akan keelokan alamnya dan keramahan serta budaya masyarakatnya.

Letak dan lokasi gunung bromo berada di provinsi Jawa Timur, tepatnya dikelilingi oleh empat wilayah pemerintahan kabupaten karena memang gunung bromo terletak diperbatasan Kabupaten Probolinggo, Kabupatan Pasuruan, Kabupaten Malang, dan yang terakhir adalah Kabupaten Lumajang. Gunung bromo berada dikawasan daerah konservasi dan pelestarian alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan merupakan Taman Nasional yang paling spektakuler serta paling mudah dikunjungi diantara Taman Nasional lain yang ada di Indonesia. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terletak pada ketinggian antara 1000-3675 meter diatas permukaan air laut dan merupakan rangkaian pegunungan berapi yang merupakan salah satu dari rangkaian besar pegunungan yang terbentang sepanjang pulau Jawa. Gunung bromo sendiri adalah gunung yang masih aktif dan telah meletus beberapa kali, yang terakhir gunung bromo meletus pada bulan November tahun 2010 sampai bulan januari tahun 2011.

Di bagian utara pegunungan tengger terdapat kaldera tengger yang indah dan menarik, garis tengahnya mencapai 8-10 km, sedang dindingnya yang terjal mencapai ketinggian antara 200-700 meter. Dasar kaldera tengger berupa laut pasir seluas 5290 ha, terdapat gunung bromo (2392 meter), gunung batok (2420 meter), gunung kursi (3392), gunung watangan (2601 meter), dan gunung widodaren (2600 meter). Selain untuk tujuan pariwisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga berfungsi untuk kegiatan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, konservasi dan pembinaan cinta alam. Ada empat jalur untuk memasuki wisata gunung bromo, yakni :
1. Kabupaten Probolinggo – Desa Cemorolawang – Gunung Bromo
2. Kabupaten Pasuruan – Desa Wonokitri-Gunung Bramo
3. Kabupaten Malang –Desa Ngadas – Gunung Bromo
4. Kabupaten Lumajang – Desa Burno – Gunung Bromo

Meskipun gunung bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan bisa meletus kapan saja, namun daerah gunung bromo merupakan salah satu obyek wisata yang tidak pernah sepi dari pengunjungnya. Hal ini disebabkan karena selain jalurnya yang dapat dijangkau dari beberapa rute dan mudah untuk didaki sampai kepuncaknya juga tak lain karena pemandangan alamnya yang begitu indah. Berikut adalah beberapa pemandangan alam yang dapat dinikmati oleh para pengunjung di gunung bromo :

Menikmati Keindahan Matahari Terbit.
Hal yang paling diminati oleh kebanyakan wisatawan yang naik ke puncak gunung bromo yaitu, keindahan matahari terbitnya. Untuk melihat proses matahari pagi dari ufuk timur, biasanya wisatawan melakukan pendakian mulai tengah malam dimana keramaian sudah tampak sekitar pukul 3 pagi. Dari puncak gunung yang sering disebut pananjakan wisatawan dapat menikmati matahari pagi terbit (sunrise), yang mula-mula terlihat hanyalah sebuah bulatan yang ukurannya sangat kecil, menyerupai besar telur cicak saja. Namun tak lama kemudian bulatan kecil itu kian membesar dan membentuk sebuah bulatan yang utuh dan mengeluarka sinar yang membuat para wisatawan dapat menikmati pemandanga gunung-gunung lain disekitar wilayah itu, yaitu gunung bromo, gunung batok, dan gunung semeru yang merupakan gunung paling tinggi di pulau Jawa bisa dilihat dengan jelas serta hamparan lautan pasir. Ketika sampai di puncak pananjakan gunung bromo rasa lelah dan kantuk pun jadi hilang, terbayar dengan pemandangan yang menakjubkan ketika matahari pagi terbit dari ufuk timur tadi. Dan dengan ditemani minuman teh atau kopi serta jajanan ringan yang dijual diwarung-warung sekitar pananjakan. Maka tak heran jika moment terbitnya matahari pagi ini menjadi maskot utama dari pesona wisata di gunung bromo.
Menikmati Keindahan Lautan Pasir
Setelah puas menikmati keindahan bromo sunrise,pengunjung bisa melanjutkan perjalan ke lautan pasir sekitar setengah jam dari puncak pananjakan dengan mengendarai jeep yang biasanya disewakan satu paket dengan puncak pananjakan. Pintu gerbang menuju kelaut pasir dan gunung bromo yaitu melalui Cemorolawang. Kawasan ini merupak daerah wisata yang paling ramai terutama pada hari libur. Beberapa aktivitas dapat dilakukan di daerah ini antara lain berkemah, berkuda maupun berjalan kaki menikmati keindahan alam. Lautan pasir ini diperkirakan memiliki luas yang mencapai 10 km persegi, lautan pasir ini tampak gersang dan hanya terlihat rumput-rumput kering. Menurut salah satu pengemudi jeep,saking luasnya lautan pasir ini sering kali dia tersesat bila akan naik kepuncak meskipun dia talah berpuluh tahun bekerja sebagai pengemudi jeep mengantarkan para wisatawan. Di lautan pasir ini terdapat satu pura yaitu tempat peribadahan dan acara ritual masyarakat suku tengger.
Menikmati Keindahan Kawah Gunung Bromo
Dengan melewati lautan pasir yang membentang sangat luas tentu saja perjlan ke kaki gunung bromo sangat menyenangkan. Masih melanjutkan perjalanan sekitar 2km bisa dengan jalan kaki atau pun berkuda yang disewakan dengan harga antara 20.000-150.000 rupiah wisatawan dapat menuju ke kawah bromo. Sebelum mencapai bibir kawah wisatawan harus melewati sekitar 250 anak tangga yang sudah di bangun disisi gunung. Begitu sampai di bibir kawah wisatawan dapat melihat bagian tengah gunung bromo yang selalu berasap putih nan tebal dan tentu saja ini adalah peristiwa yang fenomenal karena jarang ada di Indonesia bahkan di dunia.
Menikmati Keindahan Tradisi Budaya Bromo
Setelah tadi diatas telah memaparkan keindahan alamnyanya gunung bromo, selanjutnya adalah tentang keunikan budayanya. Selain keindahan alam, obyek wisata gunung bromo juga punya daya tarik lain yaitu sebuah atraksi budaya atau tradisi yang dilakukan oleh suku tengger yang merupakan penduduk asli kawasan gunung bromo. Pada hari tertentu masyarakat suku tengger mengadakan upacara adat yang terkenal dengan upacara kasodo. Menyaksikan budaya lokal pada hari keempat belas tiap bulan purnama yang biasanya jatuh pada bulan november dimana penduduk asli tengger berkumpul ditepi kawah aktif gunung bromo. Upacara kasodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit dan bisa memberikan berkah serta kesejahteraan masyarakat suku tengger. Bentuk upacara tradisi ini adalah dengan membuat berbagai macam sesaji dan persembahan yang akan dipersembahkan kepada arwah-arwah penunggu gunung bromo seperti mempersembahkan beras, buah-buahan, sayur-sayuran, bunga, ternak dan hasil bumi lainnya. Sambil berjalan membawa sesaji mereka melantunkan doa, sampai dibibir kawah dan ketika doa telah selesai dibacakan maka sesaji tersebut dilemparkan ke dalam kawah.Sementara itu masyarakat bromo yang lain akan berhamburan untuk merebut sesaji yang di lempar tadi, dan perebutan sesaji ini menjadi suatu atraksi yang menarik selain iringan pembawa sesaji sebelumnya. Upacara ini dilakukan oleh penduduk asli tengger yaitu yang menganut agama yang memadukan unsure-unsur hindu dengan budha Mahayana untuk meminta berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Widi Wasa.