Penelitian sosial adalah istilah yang digunakan terhadap penyelidikan-penyeldikan yang dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik sosial. Istilah sosial ini menunujuk pada hubungan-hubungan antara, dan di antara, orang-orang, kelompok-kelompok seperti keluarga, institusi (sekolah, komunitas, organisasi, dan sebagainya), dan lingkungan yang lebih besar. Penelitian atau riset pada dasarnya merupakan suatu penyelidikan yang sistematis dan metodis atas suatu masalah untuk menemukan solusi atas masalah tersebut dan menambah khazanah pengetahuan.

Untuk mempelajari objek yang menjadi kajiannya, sosiologi memiliki cara kerja atau metode yang terbagi atas dua jenis yaitu metode kualitatf dan metode kuantitatif.

A. Metode Kualitatif

Mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka atau ukuran yang matematis meskipun kejadian itu nyata dalam masyarakat. Beberapa metode yang termasuk dalam metode kualitatif adalah sebagai berikut :

  • Metode Historis, yaitu metode pengamatan menganalisis peristiwa-peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip-prisip umum.
  • Metode komparatif, yaitu metode pengamatan dengan membandingkan bermacam-macam masyarakat serta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaaan sebagai petunjuk tentang perilaku suatu masyarakat pada masa lalu dan masa mendatang.
  • Metode Studi Kasus, yaitu suatu metode pengamatan tentang keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga ataupun individu-individu. Alat-alat yang digunakan dalam studi kasus adalah wawancara, kuesioner, daftar pertanyaan, dan teknik keterlibatan peneliti dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok sosial yang diamati.

B. Metode Kuantitatif

Adalah metode statisyik yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan antar manusia dalam masyarakat secar kuantitatif. Pengolahan data secra statistik banyak dilakukan oleh para ahli ilmu sosial untuk data yang bersifat angka (data kuantitatif). Pengolahan data dengan menggunakan statistik tidak berarti menuntut seseorang menjadi ahli statistik. Penggunaaan statistik dalam sosiologi tidak harus menggunakna teknik statistik tinggi. Pengolahan data statistik dapat dilakukan secara sederhana. Kemampuan untuk mencari nilai rata-rata , (mean, mode, median) atau dengan menggunakan tabel Distribusi frekuensi, telah dapat dan biasa dilakukan .

Disamping kedua metode diatas, masih ada beberapa metode lan, diantaranya adalah:

  • Metode deduktif
  • Metode induktif
  • Metode empiris
  • Metode rasional
  • Metode fungsional

C. Sebagai kegiatan ilmiah, penelitian sosial juga memiliki ciri-ciri sebagaimana dijelaskan oleh Soedjono Dirdjosisworo sebagai berikut:

  • Sistematis artinya bahasan tersusun secara teratur, berurutan menurut sistem.
  • Logis artinya sesuai dengan logika, masuk akal, benar menurut penanalaran.
  • Empiris artinya diperoleh dari pengalaman, penemuan, pengamatan.
  • Metodis artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui oleh penalaran.
  • Umum artinya menggeneralisasi, meliputi keseluruhan tidak menyangkut yang khusus saja.
  • Akumulatif artinya bertambah terus, makin berkembang, dinamis.

Sumber:

Waluya,Bagja.2007.Menyelami Fenomena Sosial dimasyarakat Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.Bandung: PT Setia Purna Inves.

https://blog.unnes.ac.id/putrinovitasari/2