Pernahkan Anda mendengar kata Pramusiwi? Pranala? Gawai? Kata-kata tersebut adalah kata-kata baru dalam Bahasa Indonesia, yang muncul bersamaan dengan era teknologi saat ini. Kata-kata tersebut digunakan untuk menggantikan kebiasaan kita menggunakan kata dalam Bahasa Inggris, sebagaimana dilansir di blogs Kissparry sebelah (https://kissparry.blogspot.com).

Kata seperti “Unduh” yang menggantikan Download, “Unggah” menggantikan Upload, “Simpan” yang menggantikan Save, dan “Potong” yang menggantikan Cut, sudah sering kita gunakan dalam penggunaan teknologi. Apalagi Anda menggunakan layanan tayang (browser) bahasa Indonesia, mungkin akan lebih banyak kenal kata baru disana.

Ternyata masih ada beberapa kata yang terlalu baru dan unik bermunculan dalam KBBI. Berikut penulis paparkan beberapa kata baru yang masih begitu jarang digunakan.

Gawai

Gawai adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata Gadget. Jangan terkejut, karena gawai juga memiliki arti sebagai perkakas atau alat.

Ponsel, laptop, tab, komputer dan sebagainya secara tidak langsung juga berupa alat atau perkakas. Kata Gadget, atau sering dieja gejed, sudah terlalu terbiasa diucapkan oleh masyarakat Indonesia. Saat ini, media cetak dan daring nasional sudah mulai menggunakan kata Gawai untuk menggantikan Gadget.

Pramusiwi

Masih terbiasa menyebut kata baby sitter untuk penjaga dan pengasuh bayi? Tenang. Dalam Bahasa Indonesia, babysitter berarti Pramusiwi. Biasakan, yah.

Tetikus

Ehm, silakan arahkan kursor tetikus Anda ke sudut kiri situs ini. Kalian tahu apa arti tetikus, kan? Ya… tetikus adalah mouse yang anda kenal saat ini.

Warganet

Warganet muncul untuk menggantikan kata Netizen. Sebelumnya, kata Netizen juga muncul sebagai plesetan dari kata Citizendi internet. Jadi, siap-siap mendirikan RW (Rukun Warganet) di grup Facebook Anda.

Pranala

Kata Pranala muncul untuk menggantikan kata Hyperlink atau Link, yang sudah terbiasa disebut dalam bahasa IT.

Daring dan Luring

Daring muncul untuk menggantikan online. Daring juga akronim dari dalam jaringan. Sedangkan Luring adalah akronim dari luar jaringan muncul untuk menggantikan kata offline.

Swafoto

Swafoto berarti foto sendiri, atau mengambil foto dengan usaha sendiri. Kata ini muncul untuk menggantikan kata selfie.

Peladen

Mirip profesi seseorang yang bertugas untuk meladeni. Tapi, faktanya kata peladen muncul untuk menggantikan kata server.

Komedi Tunggal

Frase ini muncul untuk menggantikan frasestand up comedy yang sebenarnya kalau dialihbahasakan menjadi komedi berdiri.

Saltik

Seperti daring dan luring, kata Saltik juga merupakan akronim, yang berarti Salah Ketik. Langsung tahu kan, kata ini untuk menggantikan kata apa?

Derau

Noise yang sebenarnya berarti ribut, sering pula digunakan untuk suara yang tidak diperlukan dalam satu rekaman suara atau video. Kata noise itu digantikan oleh kata Derau.

Pratayang

Anda masih sering menggunakan kata Preview? Silakan gantikan dengan kata Pratayang.

Hektare

Ini sebenarnya kata lama, hektar, tapi perbedaannya adalah huruf ‘e’, untuk kata ini tetap ditulis dan tetap dibaca.

Portofon

Kata ini muncul untuk menyebut Handy Talkie (atau HT) dalam bahasa Indonesia.

Mangkus dan Sangkil

Kalian tahu, mangkus berarti efektif, sangkil berarti efisien. Begitu saja singkatnya.

Narahubung

Kata ini digunakan untuk menggantikan frasa contact person.

Pelantang

Kata ini digunakan untuk menggantikan kata Microphone.

Masih banyak kata lainnya, yang masih belum dikenal luas, dan digunakan warga Indonesia seluruhnya. Beberapa ahli bahasa, media, penulis, wartawan, dan pengguna bahasa lainnya sudah menggunakannya.

Kita kapan? Mari cintai Bahasa Indonesia, seperti janji pemuda kita tahun 1928.
(SNnW/LK)

Sumber Hasprabu
WA Pokja Pendidikan PATRI
(31/03/2017)