About Eva Oktafikasari

October 30th, 2015 No comments

Eva Oktafikasari adalah nama yang dipilih oleh pasangan Rachno Dartono dan Sumarni untuk diberikan kepada putri kedua mereka, meskipun mereka tidak tahu pasti arti dari nama tersebut, namun mereka hanya ingin memberikan nama yang terbaik bagi sang buah hati yang telah ditunggu kehadirannya berbulan – bulan lamanya. Tepat tanggal 25 Oktober 1994, ibu Sumarni melahirkan seorang putri yang manis dan mungil di kediamannya desa Karangduren Rt01/Rw03, Bobotsari, Purbalingga dengan selamat.

Eva menamatkan sekolah dasarnya pada tahun 2007 di SD Negeri 1 Karangduren, kemudian ia melanjutkan sekolahnya di salah satu sekolah menengah pertama favorit di kotanya, yaitu SMP Negeri 1 Bobotsari. Tahun 2010 namanya tercatat sebagai salah satu siswi SMK Negeri 1 Purbalingga jurusan Akuntansi, kemudian berkat dana Bidikmisi yang dikucurkan oleh Pemerintah ia berhasil masuk sebagai seorang mahasiswa di Universitas Negeri Semarang jurusan Pendidikan Ekonomi (Akuntansi).

Gadis kelahiran 21 tahun silam ini, memiliki hobi yang umum dimiliki oleh kebanyakan orang, yaitu membaca dan menulis. Ketika SMK, Eva sering meluangkan waktunya untuk membaca novel, komik atau buku – buku yang ia anggap menarik. Conan adalah salah satu tokoh komik yang ia favoritkan, kemudian ada tokoh novel yang begitu menarik hatinya dikarenakan analisis dan teorinya yang luar biasa tokoh tersebut adalah Sherlock Holmes, detektif fiksi karangan Sir Arthur Conan Doyle.
Suatu ketika ia menemukan sebuah buku tentang kumpulan cerita – cerita orang sukses di dunia, dari situ ia berharap semoga suatu saat nanti namanya dan kisah hidupnya akan ada di buku itu dan dibaca oleh jutaan orang di dunia.

Eva juga tertarik pada dunia tulis menulis, terbukti pada saat masih duduk di bangku SMK ia bergabung dalam tim mading YUKIMOS di sekolahnya dari sana ia mulai menekuni dunia tulis menulis, baik sastra maupun liputan jurnalistik. Ia berharap untuk tetap bisa mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya di kampus Konservasi, kampus yang ia pilih sebagai kawan untuk meraih bintang tertinggi.

Kini Eva masih tetap bertahan dan mencintai dunia kepenulisan, meskipun saat ini ia lebih condong ke dunia keilmiahan. Sudah lebih dari 2 tahun ia bergabung bersama salah satu organisasi kepenulisan andalan Fakultas Ekonomi, KIME (Komunitas Ilmiah Mahasiswa Ekonomi). Alasannya tetap berkecimpung dalam dunia kepenulisan ialah bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian, sebuah kata bijak dari Pramoedya Ananta Toer yang akan selalu terpatri dalam memorinya.

Categories: Uncategorized Tags:
Skip to toolbar