Materi Antropologi kelas XI:Metode Etnografi Dan Manfaatnya Dalam Mencari Solusi Berbagai Permasalahan Sosial-Budaya

buku-tamu-wordpress

Etnografi berasal dari bahasa Yunani ethnos = rakyat dan graphia = tulisan, adalah strategi penelitian ilmiah yang sering digunakan dalam ilmu sosial, terutama dalam antropologi dan beberapa cabang sosiologi. Etnografi merupakan pelukisan dan analisis tentang kebudayaan suatu masyarakat atau suatu suku bangsa. Etnografi biasanya terdiri atas uraian terperinci mengenai aspek cara berperilaku dan cara berpikir yang sudah membaku pada orang yang dipelajari, berupa tulisan, foto, gambar, atau film yang berisi laporan atau deskripasi tersebut yang dipelaajari oleh ahli etnografi adalah unsur kebudayaan suatu masyarakat seperti bahasa, mata pencaharian, sistem teknologi, organisasi sosial, kesenian, sistem pengetahuan, dan religi
Ethnographic fieldwork is the hallmark of cultural anthropology” adalah sebuah pernyataan dari James Spradley, yang maksudnya kajian lapangan etnografi adalah tonggak dari antropologi kultural. Belajar tentang etnografi berarti belajar tentang jantung dari ilmu antropologi, khususnya antropologi sosial. Adapun ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi adalah sifatnya yang holistik-integratif, thick description dan analisis kualitatif dalam mendapatkan native’s point if view. Teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi partisipasi dan wawancara terbuka dan mendalam yang dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama bukan hanya sekedar kunjungan singkat dengan daftar pertanyaan yang terstruktur seperti pada penelitian survei. Etnografi merupakan produk dari Antropologi dan merupakan suatu metode penelitian yang digunakan dalam ilmu Antropologi. Metode penelitian etnografi dianggap mampu menggali informasi secara mendalam dengan sumber-sumber yang luas. Dalam hal etnografi sebagai produk dari Antropologi biasanya dalam karya etnograi tersebut hanya membahas tentang satu suku bangsa, komunitas, atau bahkan suatu fenomena di daerah tertentu (daerah yang terbatas), dan hasil etnografi tersebut biasanya kemudian digunakan untuk menggeneralisasikan pada kejadian atau fenomena yang sama pada daerah atau suku bangsa lain.
Etnografi klasik/awal adalah etnografi yang muncul dan dikaitkan dengan asal-usul antroplogi. Para ahli antroplogi masa itu menerapkan teori evolusi biologi terhadap bahan-bahan tulisan tentang suku bangsa di dunia, bersumber dari tulisan yang dikumpulkan oleh para musafir, penyebar agama Kristen, pegawai pemerintah kolonial dan penjelajah alam. Tulisan tersebut mereka gunakan untuk melihat perkembangan budaya manusia dari pertama muncul sampai saat ini. ilmuwan antropologi pada waktu itu melakukan kajian etnografi melalui tulisan-tulisan dan referensi dari perpustakaan yang telah ada, ilmuan antropologi pada masa itu tidak pernah terjun langsung ke lapangan, sehingga penelitian yang dilakukan kurang lengkap. Etnografi awal bersifat Eropa sentris dalam melihat kebudayaan masyarakat di luar Eropa jika dilihat dari penerapan teori evolusi.
Etnografi modern hanya mendeskripsikan dan membangun struktur sosial dan budaya suatu masyarakat. Peneliti harus melakukan observasi sambil berpartisipasi langsung dalam masyarakat yang di teliti. Struktur sosial dan budaya masyarakat menurut interpretasi peneliti. Ciri etnografi pada masa ini adalah hanya mempelajari kehidupan masa kini yang sedang dijalani oleh anggota masyarakat dan bersifat holistik . Etnografi modern dibedakan dengan etnografi mula-mula berdasarkan ciri penting, yakni mereka tidak terlalu mamandang hal-ikhwal yang berhubungan dengan sejarah kebudayaan suatu kelompok masyarakat (Spradley, 1997).
Etnografi baru, struktur sosial dan budaya masyarakat bukan menurut interpretasi peneliti, melainkan ada dalam pikiran masyarakat dan itulah yang harus dikorek keluar oleh peneliti. Tipe etnografi ini memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dan kemudian di pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etnografi baru ini bertolak dari definisi budaya dari Ward Goodenough. Menurutnya budaya masyarakat adalah terdiri atas segala sesuatu yang harus diketahui agar seseorang dapat berperilaku yang dapat diterima masyarakat. Salah satu hal penting dalam penelitian adalah bahasa. Alat bantu bahasa dipergunakan untuk memasuki kehidupan masyarakat yang akan diteliti. Ethnografi Baru Generasi Pertama kurang lebih 1960-an. Berakar dari ranah antropologi kognitif, “etnografi baru” memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan. Karena tujuannya adalah untuk menemukan dan menggambarkan organisasi pikiran dari suatu masyarakat, maka pemahaman peneliti akan studi bahasa menjadi sangat penting dalam metode penelitian ini. Pengumpulan riwayat hidup atau suatu strategi campuran, bahasa akan muncul dalam setiap fase dalam proses penelitian ini. James P. Spradley, Metode Etnografi (1997:xvii-xviii). Manfaat Etnografi dalam mencari solusi permasalahan social budaya yaitu memberikan sumbangan secara langsung dalam deskripsi dan penjelasan keteraturan serta evaluasi dalam tingkah laku sosial manusia. Dalam studi tingkah laku manapun, etnografi mempunyai peranan penting. Kita dapat mengidentifikasikan beberapa sumbangannya yang khas. Menginformasikan teori-teori ikatan budaya. Masing-masing kebudayaan memiliki cara untuk melihat dunia. Kebudayaan memberikan kategori, tanda, dan juga mendefinisikan dunia dimana orang itu hidup. Kebudayaan mengandung berbagai asumsi mengenai sifat dasar realitas dan juga informasi yang spesifik mengenai realitas itu. Kebudayaan mencakup nilai-nilai yang menspesifikasikan hal yang baik, benar, dan bisa dipercaya. Apabila orang mempelajari kebudayaan, maka sampai batas-batas tertentu dari terpenjara tanpa mengetahuinya. Para ahli antropologi mengatakan hal ini sebagai “ikatan budaya” ( culture bond ), yaitu hidup dalam realitas tertentu yang dipandang sebagai “ realitas “ yang benar.

Sumber :

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

https://tugaspenelitiankebudayaan.blogspot.com/2009/10/kekurangan-kelebihan-etnografi-versi.html

https://tentangantro.blogspot.com/2013/12/etnofotografi-selayang-pandang.html

Tulisan ini dipublikasikan di Pembelajaran Antropologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: