Wisata-wisata terindah di Tegal

Selamat siang kawan-kawan,

Kali ini saya ingin memperkenalkan wisata-wisata terindah yang ada di Kota kelahiran saya , yaitu di kota Tegal, Jadi kalo kawan -kawan semua sedang berkunjung di Tegal, jangan lupa kunjungi wisata-wisata berikut ini , 🙂 🙂

  1. Pemandian Air Panas Guci

 

guci

adventureriderscommunity.wordpress.com

Pemandian Air Panas Guci merupakan salah satu tempat wisata alam yang sangat terkenal di Kabupaten Tegal jawa Tengah atau tepatnya beralamat di Dukuh Pekandangan Desa Rembul, Kec. Bojong Tegal. Sesuai dengan namanya, obyek wisata ini memiliki keunikan berupa sumber air panas yang berada di kaki Gunung Slamet. Sumber air panas ini berjumlah 25 buah dengan tingkat suhu yang berbeda beda. Air yang keluar dari Sumber air panas Guci ini dipercaya oleh masyarakat dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain terkenal dengan pemandian air panas nya, pemandangan di sekitar Guci ini juga sangat menarik karena berlokasi di kaki Gunung Slamet sehingga nuansa pegunungan yang berhawa sejuk sangat terasa.

  1. Pantai Purwahamba Indah

purin

tiwiwhemzz.blogspot.com

Letak Kabupaten Tegal yang berada di tepi Pulau Jawa membuat Kabupaten ini  memiliki beberapa pantai yang diantaranya dijadikan sebagai tempat wisata karena memiliki pemandangan yang indah. Tempat wisata pantai di Tegal ini salah satunya adalah Pantai Purwahamba Indah. Pantai ini memiliki sederet fasilitas yang sangat lengkap dari mulai kolam renang, waterboom, sepeda air, kereta mini, gazebo cafe dll. Pantai Purwahamba Indah memiliki keindahan berupa warna air pantai yang biru jernih dengan ombak tak terlalu besar serta bibir pantai yan ditumbuhi nyiur yang subur. Jika anda berminat berkunjung ke pantai ini anda dapat mencari lokasinya di Jalan Raya Tegal – Pemalang kam 14.

  1. Tirta Waduk Cacaban

cacaban

www.panoramio.com

Tirta Waduk Cacaban merupakan tempat wisata di Kabupaten Tegal yang indah. Pemandangan di wisata ini adalah berupa bangunan waduk yang dibangun sejak tahun 1952 dan peletakan batu pertamanya dilaksanakan oleh Presiden Soekarno. Waduk Cacaban sebenarnya memiliki fungsi utama sebagai sarana irigasi bagi persawahan disekitarnya namun juga dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten TEgal sebagai obyek wisata yang sangat potensial. Dan memang selama ini Tirta Waduk Cacaban dikembangkan secara serius menjadi obyek wisata. Hal itu dibuktikan dengan pembangunan beberapa fasilitas di sekitar waduk seperti bumi perkemahan, tempat bermain anak, panggung hiburan, warung apung, kapal wisata dll.

  1. Agro Wisata Loco Antik

agro

tempatwisatadaerah.blogspot.com

Ingin menikmati lokomotif antik mengelilingi perkampungan dan perkebunan tebu ? Di tegal anda dapat menikmatinya yaitu di Agro Wisata Loko antik yang dikelola oleh PG.Pangka di Kabupaten Tegal yang merupakan bagian dari PTPN IV Jawa Tengah. PG. Pangka ini merupakan perusahaan perkebunan dan pengolahan tebu peninggalan Pemerintah Kolonial Belanda yang telah dinasionalisasi sebagai perusahaan Indonesia. Selain menikmati lokomotif antik, anda juga dapat mengujungi pabrik gula dan melihat secara langsung pembuatan gula pasir yang dilakukan dengan menggunakan mesin serta pada saat-saat tertentu khususnya sebelum musim dimulai akan dilaksanakan ritual temanten tebu, yang intinya adalah wujud rasa sukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang didapat pada tahun tersebut.

  1. Curug Cantel Bumijawa

curug_cantel

www.sangpangemong.com

Curug Cantel Bumijawa memiliki pemandangan yang indah yaitu berupa curug atau air terjun setinggi 60 meter. Dengan ketinggian itu maka air yang jatuh akan terasa sagat deras sehingga sangat tidak disarankan utnuk mandi di bawah air terjun ini secara langsung. Namun sayang keindahan Curug Cantel Bumijawa belum bisa banyak dinikmati oleh khalayak ramai karena lokasi tempat wisata ini tersembunyi, yaitu terletak di Pedukuhan Kalipedes, Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Akses untuk menuju lokasi wisata ini juga masih susah yaitu dengan tracking sejauh 400 meter dari jalan raya.

  1. Curug Putri

Curug_putri4

www.harjasaputra.com

Curug Putri ini juga memiliki pemandangan yang indah, yaitu berupa curug yang berada di tengah pepohonan yang rindang. Curug ini tidak setinggi Curug Cantel, yaitu hanya memiliki ketinggian 25 meter saja. Curug Putri ini berlokasi di perbatasan dua Kebupaten yaitu Kabupaten Tegal dan Brebes. Jalan akses menuju Curug Putri ini sangatlah mudah sehingga menjadikan Curug Putri ini sebagai tempat wisata di Tegal yang tak pernah sepi pengunjung

  1. Kompleks Pantai Alam Indah

pai

www.catatanhisoka.com

Inilah salah satu Pantai yang ramai dikunjungi di Kota Tegal, karena letaknya yang strategis di lingkungan Kota Tegal Jawa Tengah. Kompleks Pantai Alam Indah memiliki bentuk yang datar dengan pasir pantai yang berwarna coklat. Pantai ini memiliki panjang 2100 meter serta memiliki pemandangan yang bagus karena bersih dari sampah. Di lokasi Kompleks Pantai Alam Indah ini sudah dibangun beberapa fasilitas yang menarik diantaranya adalah waterboom, Monumen Bahari serat wisata perahu yang sangat diminati wisatawan. Jika anda berminat berkunjung ke Kompleks Pantai Alam Indah ini anda dapat datang ke alamat jalan Sangir Kelurahan Mintaragen Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal.

  1. Wisata air Gerbang Mas Bahari Waterpark

bahari

mamachampion.blogspot.com

Wisata air Gerbang Mas Bahari Waterpark merupakan tempat wisata lain yang terdapat di Kota Tegal. Tempat wisata ini sangat cocok untuk wisata bersama keluarga anda terutama saat musim liburan tiba. Di tempat wisata ini terdapat berbagai macam wahana yang siap dinikmati putra-putri kita. Hanya dengan tiket masuk seharga 15.000 pada hari biasa atau 25.000 pada hari Sabtu, Minggu dan Libur Nasional maka anda dapat menikmati berbagai macam permainan air seperti kolam renang, kolam ombak, wet futsal, kiddy pool dll. Oh ya Lokasi obyek wisata di Kota Tegal yang satu ini berada berdekatan dengan terminal Kota Tegal.

  1. Telaga Air Cempaka

telaga air

botoybasamo.blogspot.com

Telaga Air Cempaka di Kabupaten Tegal ini merupakan tempat wisata berupa sumber air yang masih alami. Lokasi wisata ini berada di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Telaga air Cempaka ini memiliki suasana yang asri dengan pemandangan berupa telaga di tengah pepohonan yang rinang dan berudara sejuk. Sangat nyaman untuk berlama-lama bermain air disini, sehingga tempat wisata ini lumayan ramai dikunjungi. Luas telaga air Cmpaka adalah 15 meter persegi dan digunakan oleh warga sekitar untuk keperluan sehari-hari serta sebagai sarana irigasi persawahan di sekitarnya.

  1. Rita Park

rita park

www.panoramio.com

Ingin tahu tempat wisata keluarga di Kota Tegal yang sedang naik daun ? Pastinya Rita Park, yang merupakan tempat wisata baru yang terdapat di Kota Tegal. Rita Park saat ini merupakan wahana permainan terbesar di Jawa Tengah, mantab kan ? Di Rita Park anda dan keluarga dapat menikmati berbagai macam wahana permainan yang lengkap sehingga Rita Park ini sering disebut dengan Dufan nya Jawa Tengah. Wahana permainan yang ada disini diantaranya adalah Bom – bom Car, Cinema 5D, Circus Travel, Flying Tiger, Frog Jump, Kiddie Ride dll. Lokasi Tempat Wisata Rita park ini sangat strategis yaitu berada di kompleks Rita Supermall Jl. Kol. Sugiono No.155, Tegal.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

MENJAGA & MELESTARIKAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM

mmm

 

 

 

 

teosophy.wordpress.com

ling

santosa.wordpress.com

Lingkungan merupakan bagian dari integritas kehidupan manusia. Sehingga lingkungan harus dipandang sebagai salah satu komponen ekosistem yang memiliki nilai untuk dihormati, dihargai, dan tidak disakiti, lingkungan memiliki nilai terhadap dirinya sendiri. Integritas ini menyebabkan setiap perilaku manusia dapat berpengaruh terhadap lingkungan disekitarnya. Perilaku positif dapat menyebabkan lingkungan tetap lestari dan perilaku negatif dapat menyebabkan lingkungan menjadi rusak. Integritas ini pula yang menyebabkan manusia memiliki tanggung jawab untuk berperilaku baik dengan kehidupan di sekitarnya. Kerusakan alam diakibatkan dari sudut pandang manusia yang anthroposentris, memandang bahwa manusia adalah pusat dari alam semesta. Sehingga alam dipandang sebagai objek yang dapat dieksploitasi hanya untuk memuaskan keinginan manusia, hal ini telah disinggung oleh Allah SWT dalam Al Quran surah Ar Ruum ayat 41:

Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Luas hutan di Indonesia adalah sebesar 120,35 juta hektar, terdiri dari hutan produksi 66,35 juta hektar, hutan lindung 33,50 juta hektar, hutan konservasi 20,50 juta hektar. Penutupan vegetasi di dalam kawasan hutan mencapai 88 juta hektar (Sinar Harapan, 2008). Tutupan hutan di Indonesia memiliki luas sebesar 130 juta hektar, menurut World Reseach Institute (sebuah lembaga think tank di Amerika Serikat), 72 persen hutan asli Indonesia telah hilang, berarti sisa luasan hutan Indonesia hanya sebesar 28 persen. Kemudian data Departemen Kehutanan sendiri mengungkapan bahwa 30 juta hektar hutan di Indonesia telah rusak parah, atau sebesar 25 persen(Khofid, 2004). Data-data ini menunjukan bahwa kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh perilaku manusia, telah mencapai tingkat yang parah. Sehingga berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan pendidikan lingkungan untuk mengubah sudut pandang dan perilaku manusia.

nn

www.irwantoshut.com

Beberapa prinsip dalam menjaga & melestarikan Lingkungan

Ada beberapa prinsip-prinsip yang harus dipenuhi saat manusia berinteraksi dengan lingkungan hidup. Prinsip-prinsip ini terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut. Berikut adalah prinsip-prinsip yang dapat menjadi pegangan dan tuntunan bagi perilaku manusia dalam berhadapan dengan alam, baik perilaku terhadap alam secara langsung maupun perilaku terhadap sesama manusia yang berakibat tertentu terhadap alam:

  1. Sikap Hormat terhadap Alam (Respect For Nature)

Di dalam Al Qur’an surat Al-Anbiya 107, Allah SWT berfirman:

Artinya : “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Rahmatan lil alamin bukanlah sekedar motto Islam, tapi merupakan tujuan dari Islam itu sendiri. Sesuai dengan tujuan tersebut, maka sudah sewajarnya apabila Islam menjadi pelopor bagi pengelolaan alam dan lingkungan sebagai manifestasi dari rasa kasih bagi alam semesta tersebut. Selain melarang membuat kerusakan di muka bumi, Islam juga mempunyai kewajiban untuk menjaga lingkungan dan menghormati alam semesta yang mencakup jagat raya yang didalamya termasuk manusia, tumbuhan, hewan, makhluk hidup lainnya, serta makhluk tidak hidup.

Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. Seperti halnya, setiap anggota komunitas sosial mempunyai kewajiban untuk menghargai kehidupan bersama (kohesivitas sosial), demikian pula setiap anggota komunitas ekologis harus menghargai dan menghormati setiap kehidupan dan spesies dalam komunitas ekologis itu, serta mempunyai kewajiban moral untuk menjaga kohesivitas dan integritas komunitas ekologis, alam tempat hidup manusia ini. Sama halnya dengan setiap anggota keluarga mempunyai kewajiban untuk menjaga keberadaan, kesejahteraan, dan kebersihan keluarga, setiap anggota komunitas ekologis juga mempunyai kewajiban untuk menghargai dan menjaga alam ini sebagai sebuah rumah tangga.

  1. Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For Nature)

Terkait dengan prinsip hormat terhadap alam di atas adalah tanggung jawab moral terhadap alam, karena manusia diciptakan sebagai khalifah (penanggung jawab) di muka bumi dan secara ontologis manusia adalah bagian integral dari alam. Sesuai dengan firman Allah dalam surah al Baqarah : 30

Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.

Kenyataan ini saja melahirkan sebuah prinsip moral bahwa manusia mempunyai tanggung jawab baik terhadap alam semesta seluruhnya dan integritasnya, maupun terhadap keberadaan dan kelestariannya Setiap bagian dan benda di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dengan tujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk kepentingan manusia atau tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari alam semesta, bertanggung jawab pula untuk menjaganya.

  1. Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)

Terkait dengan kedua prinsip moral tersebut adalah prinsip solidaritas. Sama halnya dengan kedua prinsip itu, prinsip solidaritas muncul dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian integral dari alam semesta. Lebih dari itu, dalam perspektif ekofeminisme, manusia mempunyai kedudukan sederajat dan setara dengan alam dan semua makhluk lain di alam ini. Kenyataan ini membangkitkan dalam diri manusia perasaan solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain.

  1. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam (Caring For Nature)

Sebagai sesama anggota komunitas ekologis yang setara, manusia digugah untuk mencintai, menyayangi, dan melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan tanpa dominasi. Kasih sayang dan kepedulian ini juga muncul dari kenyataan bahwa sebagai sesama anggota komunitas ekologis, semua makhluk hidup mempunyai hak untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat. Sebagaimana dimuat dalam sebuah Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Shakhihain:

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak seorang pun muslim yang menanam tumbuhan atau bercocok tanam, kemudian buahnya dimakan oleh burung atau manusia atau binatang ternak, kecuali yang dimakan itu akan bernilai sedekah untuknya.”

Dalam hadis lain dijelaskan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jauhilah dua perbuatan yang mendatangkan laknat!” Sahabat-sahabat bertanya, ”Apakah dua perbuatan yang mendatangkan laknat itu?” Nabi menjawab, “Orang yang buang air besar di jalan umum atau di tempat berteduh manusia

Beberapa Hadist tentang menjaga dan melestarikan Lingkungan

  1. Hadist yang diriwayatkan oleh HR. Bukhori Muslim

Artinya:  “Sayangilah yang ada di bumi niscaya semua yang ada di langit akan menyayangi kalian”

2. Hadist yang diriwayatkan oleh HR Tirmidzi

Artinya : “Barang siapa menghidupkan suatu bumi yang mati, maka bumi itu baginya”

Kandungan dari hadist diatas adalah Nabi Muhammmad SAW melalui Al-Qur’an dan hadist mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan kelangsungan kehidupan manusia dari ketergantungannya kepada lingkungan alam.

Maka dari itu, kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT harus saling menghormati sesama makhluk Allah SWT lainnya, terutama yaitu tumbuhan ( lingkungan ). Janganlah saling merugikan, cintailah lingkungan sekitar kita (alam) untuk generasi penerus kita, karena jangan sampai generasi penerus kita tidak bisa melihat lagi indahnya pohon-pohon hijau yang rindang dan asri di masa depan nanti.

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI GUNA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONSERVASI

Keanekaragaman_Hayati_

                    www.greeners.co

Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati terdiri dari kata Keanekaragaman dan hayati. Keanekaragaman dalam bahasa Inggris berarti “Diversity” yang memiliki arti beraneka macam, sedangkan hayati dapat diartikan sebagai Mahluk hidup (bio). Jadi secara luas Keanekaragaman hayati merupakan beraneka macam mahluk hidup di bumi ini. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem. Banyaknya keanekaragaman mahluk hidup ini meyebabkan diperlukannya pengenalan lebih dini kepada siswa untuk menyadarinya melalui pembelajaran di sekolah. Keanekaragaman hayati meliputi berbagai macam aspek seperti ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan tingkah laku makhluk hidup yang selanjutnya akan menyusun suatu ekosistem tertentu.

Potensi Keanekaan Jenis Dan Ekosistem :

  1. Keanekaragaman jenis (species)

famili-felidae

           biohasanah.wordpress.com

Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.misalnya variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu family (famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.

Dalam variasi pada tingkat species terlihat dengan jelas adanya variasi bentuk, penampilan, rasa, dan variasi sifat-sifat lain antara species yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh; kelapa, aren, dan pinang memiliki perbedaan-perbedaan yang jelas pada bentuk batang, buah, daun, dan tempat tumbuhnya semua jenis tumbuhan tersebut berada dalam famili yang sama, yaitu palmae, tetapi berbeda species.

Keanekaragaman hayati pada tingkat di dalam spesies (varietas) memberikan peluang kepada manusia untuk mengotak-katiknya dengan hasil varietas baru yang mempunyai keunggulan lebih. Pemuliaan tanaman atau hewan merupakan upaya manusia yang tergantung berat pada tersedianya keanekaragaman unit-unit di dalam spesies. Dengan tersedianya berbagai varietas padi misalnya tersedia peluang untuk menyilang-silangkan varietas-varietas tententu untuk memperoleh varietas padi baru yang dikehendaki manusia. Tersedianya varietas-varietas padi terwujud dari proses penyilangan dalam pemuliaan. Hal yang sama terjadi pula pada spesies-spesies lain tanaman dan hewan.

Bila bahan untuk pemuliaan tanaman atau hewan tersedia, dan pemuliaan dapat dilakukan di dalam negeri sendiri, akan dapat dilakukan pengurangan ketergantungan pada impor bibit. Varietas baru, yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri dapat diciptakan sendiri. Kalau hal ini dapat dilakukan sendiri, maka jelas ketergantungan pada impor dapat dikurangi atau bahkan dihentikan.

  1. Keanekaragaman ekosistem

020213_1223_keanekaraga3

             byantibyan.wordpress.com

Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. misalnya : ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau.Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.

Makhluk hidup yang beraneka ragam berinteraksi dengan lingkungan abiotik (air, tanah, cahaya, suhu, kelembapan) dan dengan berbagai jenis makhluk hidup lainnya. Interaksi ini membentuk berbagai macam ekosistem yang bervariasi sehingga membentuk keanekaragaman ekosistem. Ekosistem tersusun oleh makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungan (komponen abiotik) yang saling berinteraksi. Komponen abiotik meliputi faktor fisik dan faktor kimia. Faktor fisik meliputi iklim, air, tanah, udara, cahaya, suhu, dan kelembapan. Faktor kimia meliputi keasaman, mineral, dan salinitas.

Ekosistem terbentuk dari interaksi antara kedua komponen biotik dan abiotik. Dalam interaksinya terjadi proses perpindahan energi, daur materi, dan produktivitas. Tiga proses ini menandai bahwa ekosistem merupakan sistem yang hidup. Karena ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang kualitas dan kuantitasnya beraneka ragam, jika susunan komponen biotik dan susunan komponen abiotik berbeda, maka interaksinya akan berubah. Ekosistem yang dihasilkan akan berbeda pula. Perbedaan ini terlihat pula pada ciri-ciri keseluruhan ekosistem, yaitu perbedaan proses makan-dimakan, pendauran materi, dan produktifitasnya.

Di indonesia diperkirakan terdapat sekitar 47 ekosistem baik alami maupun buatan. Berbagai ekosistem yang ada di indonesia antara lain, ekosistem laut dalam, ekosistem terumbu karang, ekosistem pantai batu, ekosistem pantai lumpur, ekosistem padang rumput, ekosistem padang pasir, ekosistem danau, dan ekosistem hutan basah. Misalnya pada spesies palmae seperti kelapa terdapat di ekosistem pantai, siwalan terdapat di ekosistem savana, dan aren terdapat di ekosistem hutan basah. Hal inilah yang menunjukkan keanekaragaman ekosistem.

Wilayah Biogeografi Indonesia

pembagian_fauna

                           www.mikirbae.com

Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran makhluk hidup secara geografis di permukaan bumi. Persebaran organisme dimuka bumi dipelajari dalam cabang biologi dan geografi yang disebut biogeografi. Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies-spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar keberbagai daerah. organisme tersebut kemudian mengalami diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies baru yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Penghalang geografi atau barrier seperti gunung yang tinggi, sungai danlautan dapat membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies (isolasigeografi). adanya isolasi geografi juga menyebabkan perbedaan susunan flora dan fauna diberbagai tempat.

Indonesia memiliki 2 diantara 5 bioma didunia, yaitu bioma hutan hujan tropis dan bioma savana. Bioma hutan hujan tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi adalah malesiana. Flora malesiana meliputi tumbuhan yang terdapat di sumatra, kalimantan, filiphina utara, dan kepulauan indonesia lainnya. Tumbuhan Khas Malesiana yang terkenal adalah rafflesia arnoldii. Tumbuhan ini merupakan parasit yang hidup melekat pada akar atau batang tumbuhan pemanjat Tetrasigma. Penyebaran Rafflesia meliputi sumatra (Aceh, Bengkulu), Malaysia, Kalimantan dan jawa. Di Papua ditemukan pohon buah khas yang disebut matoa (pometia pinnata). Matoa ini rasanya hampir mirip durian dan rambutan. Buah matoa berangkai seperti anggur berbentuk bulat kecil, dan berkulit tipis.

Pada daerah banten ujungkulon terdapat fauna dan flora seperti buaya, badak, banteng, rusa, babi hutan, merak, dan tumbuh-tumbuhan. di daerah sumatra utara terdapat flora asli khas daratan rendah antara lain bunga lebah dan bunga bangkai raksasa, sedangkan di pulau komodo tepatnya di nusatenggara timur terdapat fauna seperti komodo, rusa, babi hutan, kerbau liar, ayam hutan, dan burung kaka tua. Di kalimantan (kutai) terdapat rusa, babi hutan dan orang hutan serta di daerah nanggroe aceh darussalam tepatnya di gunung leuser terdapat gajah, badak sumatera,harimau, rusa, kambing hutan, orang hutan, dan berbagai jenis burung.

Konsep- Konsep Konservasi (Pelestarian) Keanekaan Hayati

Konservasi yaitu usaha perlindungan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di permukaan bumi yang bertujuan untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya, sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahtraan dan mutu kehidupan manusia.

  1. Pembangunan sumber daya alam hayati harus berkelanjutan, melalui pemanfaatan secara rasional dan dengan kebijaksanaan menyeluruh dan memperhatikan generasi yang akan datang
  2. Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya harus mencerminkan peranannya sebagai pendukung lingkungan hidup dan sebagai pencipta prakondisi yang memungkinkan pelaksanaan kegiatan pembangunan lainnya berjalan secara berdaya guna dan berhasil guna
  3. Sumber daya hayati dan ekosistemnya sebagai faktor penentu lingkungan hidup dalam fungsinya sebagai penyangga kehidupan, harus dialokasikan secara nyata untuk kepentingan konservasi, baik di daratan maupun perairan.

Strategi Konservasi Keanekaan Hayati

  1. Evaluasi secara menyeluruh kawasan konservasi, sehingga benar-benar mencerminkan keanekaragaman flora dan fauna , kekhasan, keunikan, dan keindahan sumber daya alam.
  2. Untuk lebih menjamin keberadaan dan keterwakilan tipe-tipe ekosistem dan juga alam lainnya, perlu dikembangkan kawasan-kawasan konservasi baru yang dinilai memenuhi persyaratan, baik dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan
  3. Peningkatan pembinaan satwa liar, baik yang dilindungi maupun tidak dilindungi melalui peningkatan kegiatan inventarisasi populasi satwa liar, penangkaran, pengawasan jual beli satwa liar, dan pembinaan habitat guna menjamin kelestarian populasi dan pemanfaatannya.
  4. Peningkatan pembinaan kawasan suaka alam melalui penilaian keunikan dan keasliannya serta pengembangannya melalui model pengelolaan yang memadai
  5. Peningkatan pembangunan dan pengelolaan taman nasional, taman wisata, taman buru, taman hutan raya dan taman laut untuk mendorong pengembangan industri pariwisata alam baik daratan maupun perairan/lautan
  6. Peningkatan keterpaduan pembangunan kawasan konservasi dengan pembangunan wilayah, terutama peningkatan kesejatraan dan kepedulian masyarakat sekitar kawasan
  7. Penerapan analisis mengenai dampak lingkungan secara ketat bagi semua kegiatan pembangunan kehutanan dan kegiatan-kegiatan lain di dalam kawasan hutan guna menghindari ataupun menekan dampak negatif yang akan ditimbulkannya
  8. Pemantapan kegiatan perlindungan hutan melalui peningkatan kegiatan operasi pengamanan hutan terpadu, pembinaan cinta alam, dan penyuluhan serta peningkatan jumlah dan mutu polisi khusus kehutanan/jagawana, dan penyulh kehutanan bidang konservasi sumber daya alam
  9. Peningkatan pengelolaan hutan lindung, meliputi model pengelolaan, perencanaan, inventarisasi, pengamanan kawasan, termasuk kawasan-kawasan lindung di dalam maupun di luar kawasan hutan.

Usaha Menjaga Kelestarian Dan Meningkatkan Sumber Daya

Dalam rangka menjaga kelestarian dan meningkatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia, maka kebijaksanaan pembangunan harus mencakup hal-hal berikut:

  1. Penciptaan dan perluasan mata pencaharian khususnya di daerah yang mengalami tekanan ekonomi yang berat
  2. Perlindungan terhadap pendapatan petani, nelayan dan pengumpul hasil hutan
  3. Pengkajian ilmiah terhadap pengikisan lapisan atas tanah dan pengambilan sumber daya hutan agar tidak melebihi laju perbaikan produktifitasnya
  4. Peningkatan produktivitas lahan dengan memperhatikan pengendalian penggunaan pupuk organik, pestisida, dan tanah air
  5. Penelitian terhadap kebutuhan kayu bakar, dan hasil hutan dengan memperhatikan aspek lingkungan
  6. Pelestarian dan penggunaan dan pengurangan pencemaran udara, tanah, dan air sedini mungkin
  7. Mencegah ladang berpindah dan melatih penduduk untuk tinggal secara menetap. Ladang berpindah dapat menimbulkan kebakaran hutan dan merusak lingkungan
  8. Mengatur, mengawasi, dan mengendalikan penebangan hutan
  9. Mencegah terjadinya kebakaran hutan
  10. Reservasi hutan
  11. Pelestarian in situ dan ex situ

Makna Pembangunan yang Berwawasan Konservasi

 Pembangunan yang berwawasan konservasi adalah suatu upaya terencana dalam menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana guna meningkatkan kualitas hidup.

Ciri –ciri pembangunan yang berwawasan konservasi :

  1. Pembangunan dilaksanakan berdasarkan nilai kemanusian dan memperhatikan moral atau nilai-nilai adat istiadat sosial budaya yang berlaku di dalam masyarakat
  2. Pembangunan yang memperhatikan lingkungan fisik (ramah lingkungan) alam dan lingkungan sosial
  3. Pembangunan yang mencerminkan usaha peningkatan produksi nasional berupa tingkat laju pertumbuhan ekonomi yang positif
  4. Pembangunan yang dapat meningkatan pendapatan perkapita dan kesejahteraan penduduk
  5. Pembangunan yang senantiasa inovasi mengikuti perkembangan zaman terhadap struktur ekonomi yang seimbang antara struktur ekonomi , industri, dan perdagangan
  6. Pembangunan yang dapat memperluas kesempatan kerja untuk menampung masuknya golongan usia kerja baru dalam kehidupan ekonomi
  7. Pembangunan yang bertujuan menuju pemerataan atau keseimbangan pendapatan antar golongan dan antar daerah
  8. Pembangunan yang dapat membina lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang kegiatan pembangunan
  9. Pembangunan yang memiliki usaha terus menerus menjaga stabilitas ekonomi dan sosial, budaya, politik, dan keamanan
  10. Pembangunan yang bersifat fundamental, ideal, dan memiliki program jangka pendek hingga jangka panjang serta tujuan yang mulia

Perundang-Undangan Lingkungan Hidup

  1. Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pada pasal 2 dinyatakan bahwa: konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya berasaskan pelestarian kemampuan dan pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang.
  2. Undang – undang No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup, dan menjelaskan tentang mengapa kita harus melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan Hidup” seperti pada pertimbangan huruf b, bahwa dalam rangka mendaya-gunakan sumberdaya alam untuk memajukan kesejahteraan umum seperti diamanatkan dalam UUD 1945 dan untuk mencapai kebahagiaan hidup berdasarkan Pancasila, perlu dilaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa depan.
  3. Undang-Undang No. 14 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok Pengelolaan Lingkungan hidup secara terpadu dengan mengamanatkan keharusan untuk mengkaitkan pelaksanaan pembangunan dengan pengelolaan lingkungan hidup melalui apa yang dinamakan “pembangunan berwawasan lingkungan”
  4.  Pasal 9 ayat (3) tentang pengelolaan lingkungan hidup wajib dilakukan secara terpadu dengan penataan ruang, perlindungan sumber daya alam non hayati, perlindungan sumber daya buatan, konsensus sumber daya alam hayati dan eksistensinya, cagar budaya, keanekaragaman hayati dan perubahan iklim.
  5. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Pasal 3 dari Undang-Undang ini misalnya menentukan: “Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan:
  6. Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 khususnya yang berkenaan dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup – menggambarkan telah dimasukkannya perkembangan lingkungan dalam pelaksanaan pembangunan nasional, sehingga cukup beralasan bahwa di Indonesia, pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup telah dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2003. Pembangunan berkelanjutan. www. Wikipedia. Com (di akses pada tanggal 24 juni 2003)

Anonim, 2000. Pengelolaan keanekaragaman hayati. www. Wikipedia. Com (di akses pada tanggal 2 januari 2000).

 

 

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN LINGKUNGAN YANG TERJADI DI KABUPATEN TEGAL

sampah

https://core.ac.uk

  1. Sanitasi Air Bersih

Di Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal sumber air bersih sudah semakin sulit ditemukan. Hal ini dikarenakan sumber air tanah yang ada sudah tercemar, baik karena limbah industri keluarga atau pun limbah rumah tangga. Limbah industri keluarga, misalnya pewarna pakaian yang merupakan mata pencaharian pokok masyarakat di beberapa desa di Kecamatan Adiwerna. Limbah industri ini banyak yang dibuang lewat saluran air selokan yang ada di depan rumah dan tidak diolah dengan baik. Limbah industri memang dialirkan ke sungai terdekat yang akhirnya bermuara di laut jawa, namun proses perawatan saluran air yang ada di Kecamatan ini masih sangat kurang yang berdampak pada tercemarnya sumber air tanah yang ada yang lebih lanjut dikhawatirkan akan menimbulkan wabah penyakit atau yang sering disebut water borne disease. Padahal sumber air tanah yang ada digunakan masyarakat setempat sebagai air minum dan juga untuk keperluan lain sehari-harinya.

Pencemaran air juga di sebabkan karena tingginya kadar coli tinja pada sungai besar di Kabupaten Tegal yaitu sungai gung. Batas normal kadar coli tinja yang seharusnya 200 bakteri / 100 mm, data dari Kapedal (Kepala Kantor Dampak Lingkungan Hidup) Kota Tegal tahun 2004 menunjukkan kadar coli tinja sungai gong berkisar 9000-17000 bakteri / 100 mm. Tingginya kadar coli tinja di sungai itu disebabkan oleh pola hidup masyarakat yang tidak sehat, tidak memiliki jamban keluarga dan kebiasaan buang air besar di sungai. Pencemaran air ini akan berdampak pada air sungai yang merembes ke sumur penduduk, terutama yang jaraknya kurang dari 10 m, sehingga sumur akan tercemar apalagi di musim penghujan tingkat rembesan ke sumur penduduk semakin tinggi. Tingginya kadar coli tinja merupakan salah satu penyebab penyakit diare yang semakin marak di Kabupaten Tegal.  Hal ini disebabkan dalam coli tinja tersebut terdapat banyak bakteri Escherichia coli yaitu bakteri patogen yang bersifat komersal di dalam saluran pencernaan manusia dan hewan.

Selain pencemaran oleh coli tinja, sungai di Kabupaten Tegal mulai tercemar oleh logam berat seperti seng, tembaga dan kaleng karena industri logam merupakan industri rakyat terbesar di Kabupaten Tegal, salah satunya di Desa Kebasen, Kecamatan Talang. Pengelolaan limbahnya belum baik, apabila air sungai yang terkena limbah masuk ke sungai dan sampai ke laut sehingga mencemari habitat ikan yang dikonsumsi penduduk yang dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan kesehatan.

 

Ratusan sumur warga desa Pesarean, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, juga tercemari limbah pengolahan logam yang berada tak jauh dari pemukiman warga. Akibatnya, untuk kebutuhan sehari-hari warga terpaksa menggunakan air ledeng milik PDAM karena air sumur yang tidak dapat digunakan lagi. Banyak warga yang mengeluhkan kondisi air sumurnya mulai berubah sejak tercemar limbah pengolahan logam dan pelebuaran Aki. Keluhan yang sering dilaporkan warga diantaranya air yang semula jernih tiba-tiba berubah warna dan beraroma tidak sedap, jika dimasak airnya berbuih dan berasa anyir, air di sumur menjadi bau, berminyak dan terasa lengket.

  1. Pencemaran Udara

Pencemaran udara di beberapa Kecamatan di Kabupaten Tegal karena semakin banyak ditemukan. Pencemaran udara yang terjadi disebabkan oleh aktivitas sehari-hari masyarakat dan karena lingkungan itu sendiri. Aktivitas manusia yang menyebabkan pencemaran udara yaitu kegiatan produksi baju yang menghasilkan debu konveksi di Kecamatan Adiwerna, pengolahan batu gamping atau kapur di Desa Karangdawa, Kecamatan Margasari, dan penebangan pohon untuk lahan industri atau pemukiman serta hujan abu akibat aktivitas gunung Slamet yang meliputi beberapa daerah di Kabupaten Tegal bagian selatan.

Pekerjaan masyarakat Kecamatan Adiwerna yang mayoritas adalah konveksi menyebabkan udara menjadi tercemar. Hal ini dikarenakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat baju menghasilkan debu-debu atau partikel kecil yang berterbangan di udara yang lebih lanjut dapat menyebabkan timbulnya penyakit ISPA. Berdasarkan data dari Kecamatan Adiwerna dalam angka tahun 2011, ISPA merupakan salah satu penyakit yang paling sering dilaporkan di Puskesmas Adiwerna dengan jumlah 27.407. Hal ini sangat mungkin terjadi karena sebagian besar rumah untuk tempat tinggal masyarakat Kecamatan Adiwerna dengan rumah untuk memproduksi baju masih jadi satu. Selain itu, semakin jarangnya pepohonan yang ditemukan di Kecamatan ini juga memperparah pencemaran udara yang terjadi. Hal ini tak lain disebabkan oleh pemukiman penduduk yang semakin padat dan membutuhkan lahan yang lebih luas untuk membangun rumah sehingga penebangan pohon atau penggusuran lahan pertanian.

Pengolahan batu kapur merupakan salah satu sumber pencemaran udara, dengan hasil yang ditimbulkan berupa gas seperti: CO2, CO, dan partikel debu. Partikel debu batu kapur ini dapat mengganggu kesehatan bila tertiup manusia, antara lain dapat mengganggu pernapasan, seperti sesak napas. Dampak negatif yang paling sering dirasakan secara lain adalah pencemaran udara dari cerobong asap tobong pembakar kapur. Bahan bakar yang digunakan untuk membakar kapur kebanyakan menggunakan blotong atau ersit, yaitu residu dari sisa-sisa proses pabrik kimia yang dapat menimbulkan rasa perih di mata dan sesak napas ketika menghirup asapnya dan jika tersentuh kulit secara langsung akan terasa terbakar (Setiardi, 2005). Hasil pemeriksaan kapasitas fungsi paru pekerja pembakaran kapur di Desa Karangdawa oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal tahun 2005, sebanyak 102 orang (49,76%) kapasitas fungsi parunya tidak normal (Puskesmas Margasari, 2005)

  1. Persampahan.

Persampahan merupakan isu penting dalam masalah lingkungan perkotaan yang dihadapi sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas pembangunan. Peningkatan volume sampah berkembang secara eksponensial yang belum dibarengi dengan peningkatan pendapatan Pemerintah Daerah yang sepadan untuk pengelolaan sampah kota. Sampah akan menjadi beban bumi, artinya ada resiko-resiko yang akan ditimbulkannya (Hadi, 2000). Ketidakpedulian terhadap permasalahan pengelolaan sampah berakibat terjadinya degradasi kualitas lingkungan yang tidak memberikan kenyamanan untuk hidup sehingga akan menurunkan kualitas kesehatan masyarakat. Degradasi tersebut lebih terpicu oleh pola perilaku masyarakat yang tidak ramah lingkungan seperti membuang sampah di badan air sehingga sampah akan menumpuk di saluran air yang ada dan menimbulkan berbagai masalah turunan lainnya.

Sampah padat, salah satu jenis sampah merupakan material yang terus menerus meningkat dan dibuang oleh masyarakat. Sampah adalah segala bentuk limbah yang ditimbulkan dari kegiatan manusia maupun binatang yang biasanya berbentuk padat dan secara umum sudah dibuang, tidak bermanfaat atau tidak dibutuhkan lagi (Theisen, 1997).

Berdasarkan data dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tegal tahun 2005-2025, Produksi sampah pada tahun 2004 rata-rata sebanyak 345 m3/hari, dengan sampah yang terangkat atau tertangani sebanyak  248,81 m3/hari (72,12 %). Sebagian besar produksi sampah berasal dari sampah pasar (142,47 m3/hari) dan permukiman 108,90 m3/hari). Dari volume sampah tersebut. 46,20 % merupakan sampah berupa daun dan 34,15 % merupakan sampah berupa karet atau plastik. Produksi sampah ini akan terus meningkat jumlahnya seiring dengan semakin bertambah banyaknya penduduk.

  1. Pencemaran Limbah Industri

Pencemaran limbah industri logam terutama pada industri peleburan aki di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yang dinilai sangat parah. Selain mencemari lingkungan, limbah itu juga telah berdampak buruk pada masalah kesehatan masyarakat di sekitarnya. Limbah pengolahan limbah yang berupa serbuk hanya dibuang di sekitar pemukiman. Selain menimbulkan debu dan terhirup manusia, limbah juga meresap ke dalam tanah, dan mencemari air warga. Masyarakat di wilayah itu banyak yang terkena penyakit pernafasan.

Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal, tumpukan limbah telah mencapai 10.000 ton. Sementara itu berdasarkan data yang diperoleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan terdapat lima anak di kawasan peleburan aki ini yang lahir dalam kondisi cacat (lumpuh dan keterbelakangan mental). Dari segi fisik lingkungan, banyak tanaman yang mati akibat terkena limbah.

Pencemaran limbah yang ada di kawasan tersebut sudah termasuk dalam kategori parah. Hal itu antara lain terlihat dari hasil pengujian sampel darah masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan itu. Dari hasil uji sampel daerah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng tahun 2011 terhadap 50 warga Desa Pesarean, tercatat sebanyak 46 orang telah tercemar timbal. Dari jumlah tersebut, 12 orang dalam kondisi bahaya.

Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal dinyatakan sebagai daerah beracun. Kondisi tanah dan udara sudah sangat tercemar racun berat dari bahan baku berbahaya Logam Timbal. Bahkan dari hasil uji laboraturium dinas lingkungan hidup kebersihan dan pertamanan Kabupaten Tegal, telah ditemukan kadar Sulfida (SO2). Debu dan timbalnya sudah diatas baku mutu yang ditetapkan. Selain tercemar timbal, akibat usaha peleburan Aki juga menyebabkan wilayah di sekitar tercemar limbah cair asam sulfat (H2S04). Bahkan kini udara di kawasan tersebut sudah mengandung polusi dari bau sulfur yang tajam menyengat.

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

PENERAPAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH SAMPAH DAUN KERING #2

kkk

sbelen.wordpress.com

Universitas Negeri Semarang terkenal dengan nama kampus konservasi, kampus konservasi adalah kampus yang menerapkan upaya pelestarian lingkungan seperti merawat pohon, menjaga lingkungan sekitar, dan mengelola sampah yang berserakan, upaya ini dilakukan untuk mendapatkan lingkungan yang lebih asri, rindang dan nyaman untuk mencari ilmu ( belajar ).
Seperti yang kita ketahui, kampus Universitas Negeri Semarang memiliki banyak sekali pepohonan dan tanaman, banyaknya pepohonan dan tanaman ini mempunyai dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitar. Dampak positifnya sendiri, yaitu :
a. Lingkungan menjadi asri dan rindang
b. Lingkungan menjadi lebih indah dilihat
c. Udara menjadi lebih sejuk dan segar
d. Mencegah pemanasan global
e. Mencegah banjir maupun longsor
f. Menjaga sumber air bersih
Sedangkan untuk dampak negatifnya, yaitu lingkungan menjadi kotor karena daun kering yang berjatuhan, dampak inilah keindahan dan keasrian lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang menurun, untuk itulah dilakukan suatu upaya untuk mengurangi jumlah sampah daun kering tersebut dengan memanfaatkannya ( daur ulang ).
Beberapa upaya untuk memanfaatkan atau mengolah kembali sampah daun kering tersebut, diantaranya :
a. Pembuatan kompos organik
b. Kerajinan tangan
c. Bahan bakar alternatif
Dalam pemanfaatan sampah daun kering untuk pembuatan kompos organik, kampus Universitas Negeri Semarang ( UNNES ) sudah mengeluarkan usaha atau upayanya lewat Rumah Kompos yang letaknya berada di belakang FIK . Lewat rumah kompos inilah sebagian besar sampah daun kering yang ada di lingkungan kampus UNNES dimanfaatkan untuk pembuatan kompos organik. Kompos organik ini nantinya juga digunakan untuk menyuburkan tanaman yang ada di sekitar lingkungan kampus UNNES.

pupuk-kompos-_111129162139-790

www.republika.co.id
Sedangkan dalam pemanfaatan sampah daun kering untuk pembuatan kerajinan tangan, mahasiswa lah yang sangat berperan, karena mahasiswa memanfaatkannya untuk berwirausaha, mereka membuat kerajinan tangan dengan ide kreatifnya masing-masing, dengan ide kratifnya tersebut mereka menghasilkan sebuah kerajinan tangan yang dapat menghasilkan uang.

daun kering

limbahitubisnis.blogspot.com
Dan yang terakhir yaitu pemanfaatan sampah daun kering untuk pembuatan bahan bakar alternatif, di dalam pemanfaatan ini juga mahasiswa berperan lebih aktif daripada siapapun, karena mahasiswa dituntut untuk melakukan sebuah penelitian ilmiah, dari sebuah penelitian ilmiah inilah mahasiswa bereksperimen dalam hal pembuatan bahan bakar alternatif dengan memanfaatkan sampah daun kering.

sampah bhn bkr

daerah.sindonews.com
Berdasarkan dari 3 (tiga) pemanfaatan sampah daun kering di atas, dapat kita ketahui bahwa seluruh warga kampus Universitas Negeri Semarang ( UNNES ) sama-sama berupaya untuk membangun rumah ilmu yang mewujudkan kampus konservasi bereputasi, salah satu cara yang dilakukan yaitu memanfaatkan sampah daun kering yang berserakan di lingkungan UNNES , dengan cara itu lingkungan tempat belajar menjadi lebih bersih dan indah sehingga membuat mahasiswa nyaman untuk mencari ilmu ( belajar ).

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Posted in Uncategorized | Leave a comment

PENERAPAN NILAI-NILAI KARAKTER KONSERVASI GUNA MEWUJUDKAN KONSERVASI BEREPUTASI #1

Universitas Negeri Semarang ( UNNES ) adalah salah satu universitas di Indonesia yang menjunjung tinggi budaya konservasi, hal itu nampak dari lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang ( UNNES ), lingkungan yang begitu asri dan rindang, lingkungan yang mempunyai banyak pepohonan hijau dan lingkungan yang pengelolaan sampahnya cukup optimal.
Sesuai dengan tema yang sudah ditentukan yaitu tentang membangun rumah ilmu untuk mewujudkan universitas konservasi bereputasi, pada artikel yang singkat ini, saya akan sedikit menjelaskan pengertiaan dari kalimat membangun rumah ilmu .
Membangun rumah ilmu, sebelum kita mengetahui pengertian dari membangun rumah ilmu itu, alangkah baiknya kalau kita mengerti pengertian dari rumah ilmu itu sendiri. Rumah Ilmu adalah suatu tempat atau hunian yang kita tempati dan kita gunakan untuk mencari dan memperoleh imu ( Belajar ) , pengertian tersebut dapat menunjukan kepada kita bahwa maksud dari rumah ilmu itu adalah sekolah atau lebih khususnya lagi yaitu kampus Universitas Negeri Semarang. Jadi pengertian dari membangun rumah ilmu itu sendiri adalah upaya kita semua untuk membangun dan membuat kampus Universitas Negeri Semarang itu agar menjadi lebih nyaman, asri, rindang dan lebih bereputasi sehingga proses mencari ilmu di tempat tersebut menjadi lebih tentram dan berjalan dengan tenang.
Salah satu upaya kita untuk membangun kampus Universitas Negeri Semarang agar lebih nyaman,asri, rindang dan lebih bereputasi adalah dengan cara menerapkan 11 nilai-nilai karakter konservasi kepada warga kampus Universitas Negeri Semarang. Namun sebelum kita menyebutkan lebih lanjut mengenai 11 nilai-nilai karakter konservasi, kita harus tahu lebih dahulu apa itu pengertian dari nilai dan karakter konservasi .
Nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kehidupan manusia. Nilai merupakan sesuatu yang dapat menyempurnakan manusia dengan hakikatnya. Karena itu nilai memiliki bermacam makna, yaitu mengandung arti berguna, arti baik atau indah, dan mengandung arti mempunyai kualitas yang dapat menyebabkan orang mengambil suatu sikap. Sedangkan karakter adalah tabia, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan kita dengan orang lain.
Selanjutnya, setelah kita mengetahui pengertian masing-masing dari nilai dan karakter, saya akan menyebutkan 11 nilai-nilai karakter konservasi, di antara 11 nilai-nilai karakter konservasi di antaranya yaitu :
a. Religius
b. Jujur
c. Cerdas
d. Adil
e. Tanggung Jawab
f. Peduli
g. Toleran
h. Demokratis
i. Cinta Tanah Air
j. Tangguh
k. Santun
Dengan menerapkan 11 nilai-nilai karakter konservasi tersebut tadi, diharapkan para dosen dan mahasiswa dapat membangun kampus Universitas Negeri Semarang lebih maju lagi, sehingga nantinya kampus Universitas Negeri Semarang menjadi lebih bereputasi karena nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh para dosen dan mahasiswanya.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Posted in Uncategorized | 1 Comment