sakitnya tuh disini :'(

Posted by: fariska defawadiah in Uncategorized Add comments

 

Makalah

Penanganan dan Pencegahan Cidera Olahraga

 

Fariska Dzikrotun Fawadiah

NIM:     6301415091

Rombel Hari Rabu Jam 09.00

Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang

2017

 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis dengan menggunakan referensi-referensi yang penulis dapatkan, baik berupa buku dan sumber-sumber lainnya. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah ini dengan judul “Penanganan dan Pencegahan Cedera Olahraga”.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki  banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh beberapa kondisi di antaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam tentang fisiologi dan anatomi tubuh makhluk hidup, keterbatasan sumber, keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan keterbukaan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Semarang, 17 Maret 2017

Penulis

 

DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ……………………………………………………….. 2                            

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. 3

BAB   I     Pendahuluan  ………………………………………………… 4

1.1.Latar Belakang………………  ……………………………………………………….. 4

1.2 Rumusan Masalah …………. ………………………………………………………. 4

BAB  II    Pembahasan…………………………………………………… 5

                 2.1 Pengertian olahraga…………………………………………………… 5

2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Cedera…………………………….. ..               5

2.3 Cedera yang Biasa Terjadi Selama Permainan olahraga…. …..            6

2.4 Langkah Penanganan Cedera Secara Umum………………..  …              10

BAB  III   PENUTUP………………………………………………………. 13

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 13

BAB  I

PENDAHULUAN

1.     LATAR BELAKANG

Cedera adalah suatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi.

Cedera olahrga (sport injury) adalah segala macam cedera yang timbul,baik pada waktu latihan maupun pada waktu berolahraga (pertandingan) ataupun sesudahnya. Suatu akibat daripada gaya-gaya yang bekerja pada tubuh atau sebagian pada tubuh dimana melampaui kemampuan tubuh untuk mengatasinya, gaya-gaya ini bisa berlangsung dengan cepat atau jangka lama.  Cedera dapat terjadi pada tulang, otot, tendo dan ligamen. Cedera tersebut biasanya memerlukan pertolongan yang profesional dengan segera.

Cara yang lebih efektif dalam mengatasi cedera adalah dengan memahami beberapa jenis cedera dan mengenali bagaimana tubuh kita memberikan respon terhadap cedera tersebut. Sehingga dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera, bagaimana mendeteksi suatu cedera agar tidak menjadi parah, bagaimana mengobatinya dan kapan meminta pengobatan secara profesional (memeriksakan diri ke dokter).

  • Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diuraikan pembahasannya sebagai rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apa pengertian dari olahraga?
  2. Apa saja faktor penyebab cedera olahraga?
  3. Apa saja cedera yang mungkin terjadi dalam olahraga?
  4. Bagaimana cara penanganan cedera dalam olahraga?

BAB II

PEMBAHASAN

1.     Pengertian Olahraga

Olahraga yang jika diartikan dalam bahasa inggris yaitu sport, makna sport sendiri menurut UNESCO adalah “setiap aktivitas tubuh berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri kita sendiri”.

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila. Cholik Mutohir:1973

2. Faktor Penyebab Terjadinya Cedera

Faktor Dalam

  • Usia

Mengingat usia sangat erat hubungannya dengan tingkat kepadatan tulang manusia merupakan faktor minimum terjadinya cedera.

  • Kurangnya pemanasan dan gerakan ekstrim

Apabila sebelum berolahraga atau melakukan gerakan-gerakan yang ekstrim, tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu akan menyebabkan cedera karena otot dalam kondisi yang rileks, sehingga otot belum siap untuk melakukan gerakan ekstrim. Dengan kata lain terjadinya ketidakseimbangan otot dan anatomi tubuh.

  • Program Latihan

Padatnya program latihan yang tidak diimbangi dengan istirahat dan teknik yang mumpuni, rentang terjadinya cedera pada atlet. Terlebih lagi jika atlet memiliki kondisi fisik yang rendah.

Faktor Luar

  • Kondisi Lapangan

Jika lapangan tidak steril dari air, penonton dan banyak faktor yang menyebabkan lantai menjadi licin, atau jika menggunakan matras yang sudah tidak layak pakai, akan sangat beresiko terjadi cedera.

  • Body Contact

Sering terjadi pada pertandingan yang mengharuskan kita untuk berhadapan langsung dengan lawan, seperti: beladiri, sepakbola, basket,dll.

  • Perlengkapan

Merupakan faktor sepele yang jarang diperhatikan, namun dapat pula menyebabkan cedera, seperti: lari gawang, walk climbing, angkat berat, dll. sehingga perlengkapan harus sesuai dan senyaman mungkin digunakan

  1. Cedera yang Biasa Terjadi Selama Berolahraga

Berikut ini adalah cedera yang biasa atau mungkin terjadi pada olahraga:

  1. Fraktur (Patah Tulang)
  2. Ciri-ciri terjadi fraktur:

Adanya reaksi radang setempat yang hebat, Terjadinya fungsiolensi (gangguan fungsi tubuh), timbul rasa nyeri yang menekan pada tempat yg patah, adanya perubahan bentuk tulang (deformitas), adanya pembengkakkan dan memar, hilangnya kemanpuan untuk menggunakan anggota badan.

  • Penyebab terjadinya fraktur

Adanya Insiden traumatis seperti cedera olahraga, kecelakaan kendaraan  atau jatuh. Kemudian kondisi seperti osteoporosis dan beberapa jenis kanker yang menyebabkan tulang patah lebih mudah, yang berarti bahkan trauma ringan dan jatuh dapat menjadi serius.

  • Penangganan pada fraktur:

Tindakan:

  • Manfaatkan segera Golden time yaitu reposisikan sebelum membentuk posisi yang salah (disposisi) dengan cara ditarik (traksi) dari garis diagonal disposisi ke arah garis diagonal normal tulang
  • Istirahatkan
  • Pemberian bidai/spalk à sesuaikan dengan panjang pendek tulang, gunakan bidai tidak harus standar misal kumpulan koran/kardos/dahan dll, lapisi dahulu sebelum dibidai dengan bahan yang empuk misalnya dedaunan/kain dll, pengikatan (simpul) menggunakan simpul tali sepatu/dasi.
  • Segera kirim ke rumah sakit.
  1. Cedera otot /Strain

adalah kerusakan pada suatu bagian otot atau tendo karena penggunaan yang berlebihan ataupun stress yang berlebihan. Dibedakan menjadi 3 tingkatan, yaitu:

  1. Strain Tingkat I

Pada strain tingkat I, terjadi regangan yang hebat, tetapi belum sampai terjadi robekan pada jaringan muscula tendineus.

  1. Strain Tingkat II

Pada strain tingkat II, terdapat robekan pada unit musculo tendineus. Tahap ini menimbulkan rasa nyeri dan sakit sehingga kekuatan berkurang.

  1. Strain Tingkat III

Pada strain tingkat III, terjadi robekan total pada unit musculo tendineus. Biasanya hal ini membutuhkan tindakan pembedahan, kalau diagnosis dapat ditetapkan.

Penyebab Gejala Cedera butuh Medis
u  Kurang lentur/elastis

u  Kurang pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik

u  Tidak enak badan (kebugaran rendah)

u  Kelelahan

u  Keletihan

 

u  Nyeri (SAKIT)

u  Pembengkakan

u  Memar atau kemerahan

u  Luka sayatan terbuka

u  Rasa nyeri berkepanjangan

u  Tidak dapat menggerakan otot

u  Kejang otot

u  Otot kaku

u  Lelah

Ø  Nyeri yang tidak mereda setelah seminggu

Ø  Daerah cedera mati rasa

Ø  Daerah cedera mengeluarkan darah

Ø  Tidak dapat berjalan

Ø  Tidak dapat menggerakan tangan dan kaki

Ø  Pemindaian sinar-X dan magnetic resonance imaging (MRI)

 

  1. Kram Otot

Terjadi karena adanya kontraksi otot terus menerus saat berlatih maupun sesudahnya meskipun tidak dipengaruhi oleh kesadaran otot yang kram akan memendek, keras dan sakit dimana kram paling sering terjadi pada otot betis.

 

Penyebab kram Penanganan Kram Pencegahan Kram
1.      Overuse atau latihan berlebihan

2.      Cuaca ekstrim ( panas / dingin)

3.      Dehidrasi

4.      Gangguan sirkulasi  (Kaos kaki, sepatu terlalu ketat)

5.      Penumpukan asam laktat

 

6.      Tidak benar/ tanpa melakukan pemanasan/ Stretching

 

ü  Latihan dihentikan Duduk atau baring Stretching

ü  Massage Perlahan (shaking/menggetarkan)

ü  Kompres air hangat jangan di beri  sesuatu yg bersifat dingin

 

·         Melakukan pemanasan dan peregangan sebelum latihan

·         Melakukan pendinginan dan peregangan setelah latihan.

·         Memakai peralatan olahraga yg tepat

·         Cadangan cairan cukup.

·         Meningkatkan kebugaran, khususnya kekuatan otot dengan latihan yg baik dan benar

 

  1. Memar (Hematome)

Adalah rasa nyeri pada tulang yang kemudian timbul warna kebiruan atau kehitaman pada permukaan kulit yang cedera. Terjadi karena benturan keras pada jaringan otot, sehingga pembuluh darah kapiler di dalam pecah (terjadi pendarahan di dalam jaringan).

Tindakan yang harus dilkukan adalah dengan:

  • Segera kompres es pada tempat yang memar selama 2 kali 24 jam untuk mengurangi pembengkakan. Pada hari ke 3 berikan kompres hangat untuk mempercepat penyerapan bekuan darah, dengan waktu 1-2 jam pertama kena cedera
  • Latihan peregangan atau stretching setiap hari sampai sembuh.

Berikut gambar tentang Memar:

  1. Cedera Ligamen

Istilah awam cedera ligamen yang paling umum ialah terkilir/kesleo dan terjadi ketika jaringan ikat ini diduga membentang melewati kapasitas normal.

Gejala cedera Ligamen Faktor penyebab cedera ligamen
u  Nyeri

u  Bunyi krepitasi (krek)

u  Pembengkakan

u  Perasaan kelonggaran pada sendi

u  Ketidakmampuan untuk meletakkan berat badan pada titik tanpa rasa sakit.

 

u  Kelemahan otot, terutama otot-otot di sekitar sendi

u  Lemah atau longgarnya ligamen-ligamen yang berada pada sendi yang sering diakibatkan karena  cedera berulang;

u  Fleksibilitas yang buruk;

u  Kurang melakukan pemanasan dan peregangan saat sebelum berolahraga;

u  Keseimbangan yang buruk.

 

  1. Cedera Tendo

Tendon adalah struktur dalam tubuh yang menghubungkan otot ke tulang. Gejala umum berupa tarikan tiba-tiba diikuti suara keras (audible snap). Pasien merasa otot betisnya seperti dipukul. Seringkali nyeri dapat hilang dan pasien tetap dapat berjalan. Terdapat kelemahan pada saat plantar fleksi. Tanda klinis tendon yang sakit akan tampak lebih tebal dan adanya celah dapat diraba. Seringkali juga terdapat memar dan bengkak.

 

  1. Langkah Penanganan Cedera pada Olahraga Secara Umum
  2. Tentukan jenis atau diaknosa cedera
  3. Ketahui penyebab cedera
  4. Cegah tdk terjadi kerusakan lebih besar
  5. Perbaiki kerusakan jaringan dengan sebaik-baiknya
  6. Rehabilitasi fungsi organ
  7. Rehabilitasi dengan olahraga
  8. Pencegahan cedera berulang

Prinsip Penanganan Cedera Olahraga adalah “RICE” yaitu:

  1. Rest (istirahat)
  • Segera istirahatkan bagian yang cedera dengan tujuan:
  • Untuk mencegah bertambah parahnya cedera
  • Mengurangi aliran darah ke area cedera
  • Mengurangi rasa sakit
  • Agar cedera tidak melebar
  • Jangan digunakan untuk beraktivitas minimal 24 jam
  • Bila olahraga diteruskan cedera akan berlanjut sehingga menambah :

– Perdarahan                -nyeri

– Bengkak                    -memperlambat penyembuhan

 

  1. Ice (es)

Es batu menyebabkan pembuluh darah mengkerut, membantu mengurangi  peradangan dan nyeri

Tujuan mengkompres dengan es Cara mengkompres dengan es
1.      Mematirasakan ujung saraf, shg dpt mengurangi nyeri.

2.      mencegah bertambahnya bengkak. kompres es menyebabkan vasokonstriksi, shg aliran darah ke bagian yg cedera berkurang dan bengkak tdk bertambah besar.

3.        membantu menghentikan perdarahan

4.       Mengurangi nyeri dan spasme otot

5.       Intensif dilakukan dalam 24 jam pertama.

1.      es ditempatkan di dlm kantong es atau kantong plastik dan dibungkus handuk sebelum dipakai.

2.      bila sdh terasa kesemutan/pucat, es dilepas sementara.

3.      sampai pembengkaan jenuh

4.       rice dilakukan  selama 0-24 jam pertama sejak terjadinya cedera

5.       kompres dingin/es  dilakukan selama 15-30 menit setiap 1-2 jam.

 

  1. Compression (penekanan)

Penerapan tekanan yg ringan pd daerah cedera untuk menghentikan perdarahan & mengurangi pembengkaan. Dengan menggunakan kassa, balut tekan yg elastis sebagai alatnya. Pembalut elastis: hrs terasa nyaman dan tdk terlalu menekan. Tanda bila terlalu menekan, pasien akan menjadi pucat dan mati rasa pada bagian ujung daerah cedera karena tidak mendapat aliran darah. Cara penekanannya dilakukan dari bawah ke atas.

 

  1. Evation

Berprinsip dengan daerah yang cedera ditempatkan  lebih tinggi dari jantung dengan tujuan untuk  mengurangi aliran darah ke area cedera sehingga  mengurangi peradangan dan perdarahan (bila ada).

Setelah fase akut (biasanya 2-3 hari) atau setelah bengkak jenuh (bengkak sudah tidak bertambah) dapat dilakukan pengompresan menggunakan air hangat. Karena dengan kompres panas dapat menyebabkan vasodilatasi, sehingga jendalan darah atau cairan radang masuk kembali ke pembuluh darah atau pembuluh limfe. Dapat pula menggunakan uap panas atau direndam dalam air hangat dengan menambahkan garam pada larutan kompres untuk mengurangi bengkak.

Namun demikian, hindari penggunaan “HARM” pada saat melakukan pertolong pertama pada cedera olahraga, dikarenakan dapat memperparah cedera. Harm itu sendiri adalah :

  1. Heat yaitu pemberian panas yang  justru akan meningkatkan perdarahan
  2. Alcohol yang akan meningkatkan pembengkakan
  3. Running atau exercise terlalu dini akan memperburuk cidera
  4. Massage, tidak boleh diberikan pada masa akut karena akan merusak jaringan.

 

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Cedera adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi. Cedera yang sering dialami oleh seorang atlit, seperti cedera goresan, robek pada ligamen, atau patah tulang karena terjatuh. Cara yang lebih efektif dalam mengatasi cedera adalah dengan memahami beberapa jenis cedera. Sehingga dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera, mendeteksi suatu cedera agar tidak menjadi parah, bagaimana mengobatinya dan kapan meminta pengobatan secara profesional.

 

 

Daftar Pustaka

Setiawan,Arif.PPC massage. Semarang:Magnum Pustaka Utama.2015

Wikipedia ensiklopedia bebas “kram” .23 November 2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Kram.

Aceh, Fadil “Terkilir atau keseleo : Gejala serta cara pertolongan pertama yang bisa diberikan dirumah”.https://www.idmedis.com/2014/11/terkilir-atau-keseleo-gejala-serta-cara.html.

Ardi p,Eko, M.Subhan Zuhdi, Tony Wahyu P, Satrio Yudi Er “DISLOKASI PADA SENDI BAHU”. 23 November 2015.https://dislokasisendibahu.blogspot.co.id/2011/04/dislokasi-pada-sendi-bahu.html.

Leave a Reply

Skip to toolbar