Daftar / Masuk
26
November

China Miliki 40.000 Masjid Bagi 23 Juta Orang Penduduk Muslim

Written by imam fauzi. rev="post-22" No comments Posted in: RELIGI

Salah satu pepatah Arab kuno yang diserap oleh Umat Islam adalah “Tuntutlah Ilmu sampai ke negeri Cina”, bangsa Cina memang telah mencapai peradaban yang amat tinggi. Masyarakatnya pada masa itu sudah menguasai beragam khazanah kekayaan ilmu pengetahuan dan peradaban, pada akhirnya juga banyak diserap oleh umat Islam untuk mengembangkan beradapan Islam. Beberapa contohnya antara lain, ilmu ketabiban, kertas, serta bubuk mesiu. Kehebatan dan tingginya peradaban masyarakat Cina ternyata sudah terdengar di negeri Arab sebelum tahun 500 M. Sedangkan orang-orang Islam Cina yang sudah berhasil dalam mempelajari Agama Islam di daratan Arab kembali ke Cina, mereka sebagai orang-orang Islam mempunyai misi untuk berupaya mengembangkan agar ilmu dan hasil yang di dapat dalam mempelajari Islam dapat di wariskan ke anak cucu mereka di Cina. Dari sinilah kemudian muncul pemuka-pemuka Islam untuk mengajarkan Islam kepada orang-orang Cina Islam lainnya dengan memanfaatkan masjid selain tempat beribadah juga sebagai sarana untuk belajar mengajar atau pusat pendidikan dan pusat komunitas. Anak-anak diajarkan membaca Al-Qur’an, bahasa Arab dan bahasa Persia.
Pada awalnya, pemeluk agama Islam terbanyak di China adalah para saudagar dari Arab dan Persia. Orang China yang pertama kali memeluk Islam adalah suku Hui Chi. Kemudian Kaisar Yung Wei memerintahkan pembangunan Masjid Huaisheng atau masjid Memorial di Kanton, yang merupakan masjid pertama di daratan Cina. Orang China mengenal Islam dengan sebutan Yisilan Jiao yang berarti ‘agama yang murni’. Masyarakat Tiongkok menyebut Makkah sebagai tempat kelahiran ‘Ma-hia-wu’ (Nabi Muhammad SAW). Pada pertengahan periode Dinasti Tang, jalur sutra diganggu orang-orang Turki dan mengakibatkan pedagang-pedagang Arab melakukan perjalanan laut. Perjalanan itu dilakukan mulai dari Teluk Persia dan Laut Arab sampai ke pelabuhan-pelabuhan di Tiongkok seperti Guangzhou, Quanzhou, Hangzhou, Yang hou melalui teluk Benggala, Selat Malaka, dan Laut Tiongkok Selatan. Ketika Dinasti Song (960 – 1279) bertahta, umat Muslim telah menguasai industri ekspor dan impor. Bahkan, pada periode itu jabatan direktur jenderal pelayaran secara konsisten dijabat orang Muslim. Pada tahun 1070 M, Kaisar Shenzong dari Dinasti Song mengundang 5.300 pria Muslim dari Bukhara untuk tinggal di China. Tujuannya untuk membangun zona penyangga antara China dengan Kekaisaran Liao di wilayah Timur Laut.
China dikenal sebagai negeri komunis. Namun siapa sangka, di tempat ini perkembangan umat Islam di China terus melaju. Buktinya, di negeri itu sudah ada 40.000 masjid pada tahun 2010. Lebih banyak daripada jumlah setahun sebelumnya yang mencapai 35.000 masjid. Di China, kaum Muslimin berjumlah 23 juta orang. “Kami perkirakan ada lebih 40.000 masjid di China,” kata Wakil Ketua Asosiasi Islam China, Guo Chengzhen, yang didampingi Mustafa Yang Zhibo, wakil ketua asosiasi itu, saat menerima kunjungan para wartawan Indonesia dan Malaysia, di Beijing, dikutip Antara. Data statistik terbaru masih dalam proses tapi tahun 2009 saja sebanyak 35.000 masjid telah dibangun, katanya. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, terutama di propinsi yang mayoritas muslim seperti di Xinjiang dan Ningxia, serta provinsi yang ada penduduk Muslimnya, jumlah masjid di China terus bertambah. “Pembangunan masjid dibiayai oleh masyarakat tapi pemerintahan komunis China memberikan subsidi atau bantuan dana,” kata Guo. “Pemerintah China mulai meningkatkan pembangunan ekonomi di propinsi bagian barat negara itu, tempat mayoritas penduduk muslim tinggal. Mereka merasa iri dengan propinsi di timur yang mengalami pembangunan dan pertumbuhan pesat,” tambah Mustafa.
Selain itu, pemerintahan komunis China, juga mendorong warga muslim yang tinggal di bagian barat untuk pindah ke provinsi-provinsi yang pembangunanya pesat di bagian timur. “Berbagai kemudahan untuk bekerja atau membuka usaha dan restoran diberikan,” ujar Mustafa. Sebagai contoh, di Provinsi Shenzen, bagian timur China, ada 6.000-7.000 muslim. Di Kota Yiwu, Provinsi Zhe Jiang, juga sudah ada masjid yang besar. Jumlah masjid itu dan 45.000 imam di China dapat memenuhi kebutuhan ibadah kaum Muslim di China. Walaupun di bawah pemerintahan Partai Komunis China, namun kehidupan beragama Islam di propinsi yang etnis mayoritasnya Muslim dapat berkembang baik. Di provinsi Ningxia dengan populasi Muslim 2,25 juta dari total penduduk 6,3 juta, terdapat sekitar 3.700 masjid dan sekolah agama Islam. Bahkan di Kashgar, salah satu kota di provinsi Xinjiang, nama toko, perkantoran, jalan dan penunjuk jalan menggunakan tiga bahasa sekaligus yakni bahasa Uyghur yang menggunakan bahasa Arab, bahasa Mandarin, dan bahasa Inggris.

0 Responses

Stay in touch with the conversation, subscribe to the RSS feed for comments on this post.

Some HTML is OK

or, reply to this post via trackback.