Resensi Film North Country

assalamualaikum para blogger. kali ini saya akan memposting tugas dari mata kuliah sosiologi gender. tugas ini berisi resensi dari film north country dimana kita harus menganalisis film tersebut dari sudut pandang sosiologi gender…

Firlm North Country merupakan film yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang memperjuangkan haknya sebagai perempuan, seseorang itu bernama Josey Aimes, ia tinggal di sebuah negara di kawasan kutub yaitu Minnesota Utara.

Ia merupakan orang tua tunggal dan memiliki dua orang anak bernama Sammy dan Karen. Josey mengalami kekerasan dalam rumah tangga, suaminya memukulinya hingga akhirnya Josey kabur meninggalkan suaminya karena ia sudah tidak tahan lagi dengan KDRT yang dilakukan suaminya tersebut. Josey pergi ke rumah orang tuanya, ibu Josey bernama Alice menyambutnya dan anak-anaknya dengan baik, berbeda dengan ayah Josey bernama Hank Aimes yang bersikap dingin ketika melihat wajah putrinya penuh luka akibat dipukul. Hank beranggapan bahwa Josey berselingkuh dengan pria lain sehingga suaminya memukulnya.

Dikisahkan ketika Josey duduk di sekolah menengah atas ia mengalami pelecehan seksual oleh gurunya sendiri hingga ia hamil. Satu-satunya saksi adalah Bobby Sharp teman dekatnya, tetapi ia pergi dan meninggalkan Josey. Sejak saat itu, Josey tidak pernah memberi tahu siapa orang yang membuatnya hamil.

Sejak Josey tinggal bersama orang tuanya, tetangga-tetangganya selalu membicarakannya. Josey bekerja di sebuah salon, gajinyapun pas-pasan. Hingga suatu ketika ia mendapat pelanggan yang ternyata teman lamanya bernama Glory. Glory bekerja di sebuah perusahaan tambang dimana ayah Josey juga bekerja disana. Glory bekerja sebagai supir truk sekaligus sebagai wakil serikat perempuan di tempatnya bekerja, ia memberi tahu Josey kalau ia juga bisa bekerja disana. Tetapi ayah dan ibu Josey tidak mengizinkan Josey bekerja di pertambangan karena resiko yang tinggi. Josey bersikeras dan akhirnya ia memutuskan bekerja di tempat tambang yang mayoritas pekerjanya adalah laki-laki.

Sebelum bekerja, Josey diperiksa apakah ia sedang dalam kondisi hamil atau tidak. Kemudian Josey tinggal di rumah Glory dan suaminya Kyle. Di hari pertamanya bekerja Josey mendapatkan sambutan yang kurang baik, ada seorang penambang laki-laki yang mengatakan kata-kata yang melecehkan perempuan. Saat di ruang bubuk, muncullah Bobby mantan kekasih Josey, hal tersebut tentu menjadi masalah tersendiri bagi Josey.

Setelah beberapa lama bekerja, Josey menyadari banyak terjadi pelecehan-pelecehan yang diterima oleh perempuan di tempatnya bekerja. Pelecehan seksual yang terjadi mulai dari perkataan atau lisan, tindakan, visual, dan lain-lain. Josey mengira hal tersebut dapat ditindak lanjuti oleh atasannya, namun setelah ia berbicara kepada atasannya Pavich, ia justru diperintah untuk bekerja, tutup mulut, dan tidak perlu mempersoalkan bahkan menuntut mengenai masalah tersebut. Atasan Josey menganggap bahwa masalahnya justru perempuan yang bekerja di tempat laki-laki, jadi perempuan yang bekerja di pertambangan tersebut harus kebal dan menerima segala perlakuan layaknya laki-laki. Josey merasa kecewa, ia sangat berharap atasannya dapat membantu. Kemudian, ia berniat mengadukan kepada pemilik tambang Donald Pearson.

Di akhir pekan, Sammy mengikuti pertandingan hoki. Disitu ia berkenalan dengan Bill White, pengacara sekaligus teman Glory dan Kyle. Disitu juga Josey dipermalukan oleh istri Bobby yang menyebutnya sebagai pelacur tambang dan menyuruhnya menjauhi Bobby. Sammy mendengar dan mengamati kejadian tersebut, ia malu, marah sekaligus kecewa. Sammy memutuskan ingin menginap di rumah pacarnya bernama Stacey, namun Josey melarangnya dan membawa pulang Sammy secara paksa di depan umum.

Dengan berbagai kejadian yang menggambarkan banyaknya ketidakadilan di tempatnya bekerja, Josey mengajak teman-temannya untuk mengadukan permasalahan mereka kepada Donald Pearson, berharap ia dapat menjadi oase di tengah gurun yang gersang. Tetapi teman-temannya tidak menghiraukannya, karena mereka menganggap itu hanya akan memperburuk keadaan. Suatu hari, Josey mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan sang pemilik tambang Donald Pearson dan mengadukan semua masalahnya. Tetapi jauh dari harapan Josey, Pearson justru menganggap Josey telah memprovokasi rekan kerjanya sesama perempuan untuk menentang perusahaan. Joseypun pulang dengan tangan hampa.

Esoknya, ruangan ganti wanita di tempat tambang penuh dengan coretan-coretan. Teman-teman Josey menganggap Joseylah sumber masalah karena ia berani membuka mulut. Teman-temannya tidak mau untuk membuka mulut, karena itu dapat mengancam kelangsungan pekerjaan mereka yang menjadi sumber penghidupan mereka. Kemudian, di ruang bubuk Josey mendapatkan perlakuan kasar dari Bobby. Josey sudah tidak dapat lagi menahan semuanya, iapun memutuskan berhenti bekerja.

Josey berencana menuntut perusahaan tambang milik Pearson, iapun meminta bantuan Bill sebagai pengacara. Dengan penuh pertimbangan, Bill menerima menjadi pengacara Josey, ia meminta Josey mengajak teman-temannya untuk menuntut secara massal perusahaan tambang milik Pearson. Sulit bagi Josey karena teman-temannya terus bungkam dan takut mengakui bahwa di tempat mereka bekerja terjadi ketidakadilan. Akhirnya Josey memberanikan diri, seorang diri menuntut hak-hak pekerja dan menyelesaikan ketidakadilan yang selama ini terjadi.

Di persidangan banyak hal-hal terungkap, mulai dari pemerkosaan yang dilakukan guru Josey, Paul Lattavansky pada saat Josey berumur 16 tahun. Bobby yang awalnya juga sangat membenci Josey dan terus berbohong, namun akhirnya ia mengakui semuanya yang ia tahu. Hal tersebut merupakan angin segar bagi Josey, dimulai dari sahabatnya Glory yang dalam keadaan sakit tetapi tetap menghadiri persidangan yang menyatakan ia mendukung Josey. Kemudian, teman-teman dan orang-orang yang hadir di persidangan tergerak dan mendukung Josey untuk menuntut perusahaan tambang tersebut. Akhirnya kasus tersebut dimenangkan oleh Josey dan teman-temannya, hal ini membawa dampak yang sangat besar di Amerika bahkan dunia. Peraturan perusahaanpun diubah, akhirnya hak-hak pekerja wanita pun menjadi terlindungi secara hukum.

Analisis

Menurut saya film ini sangat memotivasi para perempuan khususnya di Indonesia bahwasanya selain menjadi perempuan yang baik mereka juga harus menjaga diri dan menjaga harkat dan martabat mereka sebagai perempuan, selain itu film ini juga memberi tahu pada kita bahwa ketidak adilan gender terhadap perempuan masih ssering terjadi khususnya dalam hal pekerjaan. Seperti yang ada dalam film, sebenarnya pekerjan ditambang bukan hanya lelaki saja yang bisa melakukannya, perempuanpun juga mampu melakukan hal yang dilakukan laki-laki hanya saja keterbatasan mereka terletak pada fisik yang berbeda dengan laki-laki yang membuat perempuan semakin dianggap lemah. Hal tersebut dikarenakan terjadi berbagai manifestasi ketidakadilan gender seperti : terjadi marginalisasi (pemiskinan ekonomi) terhadap kaum perempuan yang disebabkan oleh perbedaan gender. Kemudian terjadi subordinasi satu jenis kelamin ummnya kepada kaum perempuan. Lalu terjadinya pelabelan negatif terhadap jeneis kelamin tertentu dan akibatnya menimbulkan berbagai ketidakadilan gender seperti yang ada di film para perempuan di anggap “jalang” menggoda mereka para lelaki.

Dalam film ini diceritakan pula mengenai perjuangan yang dilakukan oleh tokoh utama yaitu Josey. Josey memperjuangkan haknya sebagai perempuan yang sering dilecehkan pada saat bekerja ditambang oleh laki-laki yang menganggapnya atau perempuan tidak berhak bekerja ditambang. Memang seharusnya seperti itu dari awal Josey bekerja. Yang disayangkan teman2 Josey yang lebih dulu bekerja tak berani melakukan hal apa-apa karena mereka masih membutuhkan pekerjaan. Harusnya pekerja-pekerja ditambang diberi pengawasan atau lembaga pengaduan di perusahaan tambang tersebut agar perempuan merasa dilindungi dan berhak untuk bekerja di pertambangan.

Bahkan apabila tempat pengaduan tidak cukup untuk melindungi wanita maka atasan juga harus ikut turun tangan, karna bagaimanapun wanita memang sudah seharusnya dilindungi. Hal tersebut dikarenakan terjadi berbagai manifestasi ketidakadilan gender seperti : terjadi marginalisasi (pemiskinan ekonomi) terhadap kaum perempuan yang disebabkan oleh perbedaan gender. Kemudian terjadi subordinasi satu jenis kelamin ummnya kepada kaum perempuan. Lalu terjadinya pelabelan negatif terhadap jeneis kelamin tertentu dan akibatnya menimbulkan berbagai ketidakadilan gender seperti yang ada di film para perempuan di anggap “jalang” menggoda mereka para lelaki.

Dan dari kisah ini kita juga bisa memahami betapa perempuan harus dilindungi bukan malah menyakiti dan melecehkan, karena apabila tidak ada perempuan laki-laki juga tidak akan hidup.

Sumber :

Film North Country produser Warner Bross

Fakih, Mansour. 1996. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

 

 

Tentang firma aprianti

Nama : Firma Aprianti TTL : Semarang, 28-04-1995 Program Study : Pendidikan sosiologi dan Antropologi Unniversitas Negeri Semarang blog ini berisi mengenai materi pembelajaran-pembelajaran sosiologi dan antropologi yang juga sedang saya pelajari
Tulisan ini dipublikasikan di Tugas Kuliah. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: