Materi Antropologi Kelas XII: Karya Ilmiah Dan Metode Penelitian Antropologi

ki

a. Pengertian karya ilmiah

Menurut Eko Susilo (1995:11) merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh dari keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, dan penelitian dalam bidang tertentu yang disusun berdasarkan metode tertentu dan sistematis dengan menggunakan bahasa penulisan yang santun, serta isinya dapat dipetanggungjawabkan kebenarannya dan keilmiahannya. Suatu karya dapat dikatan ilmiah apabila melalui proses dengan menggunakan metode ilmiah. Sehingga karya ilmiah merupakan suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk ilmiah. Karya ilmiah sendiri dibentuk dengan tujuan, antara lain:

  1. Memberi penjelasan
  2. Memberi komentar atau penilaian
  3. Memberi saran
  4. Menyampaikan sanggahan
  5. Membuktika hipotesa

b. Ciri-ciri karya ilmiah

  1. struktur sajian

Struktur yang terdapat dalam karya ilmiah biasanya terdiri dari pendahuluan, pokok bahasan, dan bagian penutup. Ketiganya sangat terkait satu sama lain. dimana pendahuluan merupakan pengantar untuk masuk kedalam pokok bahasan. Sedangkan pokok bahasan merupakan bagian inti yang berisi gagasan pokok yang ingin disampaikan. Biasanya pada pokok bahasan terdiri dari beberapa bab atau sub topik.

     2. Komponen dan subtansi

Semua karya ilmiah yang dibuat oleh seseorang harus mengandung pendahuluan, bagian inti atau pokok bahasan, penutup, dan daftar pustaka. Meskipun karya ilmiah terdiri dari berbagai macam jenisnya. Akan tetapi, karya ilmiah yang dimuat didalam jurnal harus terdapat abstrak.

     3. Sikap penulis

Sikap yang harus dimiliki oleh penulis dalam membuat suatu karya ilmiah adalah objektif, menggunakan gaya bahasa yang impersonal, banyak menggunakan bentuk kata pasif, dan tidak menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

     4. Penggunaan bahasa

Bahasa yang digunakan dalam menulis suatu karya ilmiah adalah bahasa yang baku. Dengan menggunakan pilihan kata atau istilah dan menggunakan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

c. Jenis-jenis karya ilmiah

Menurut Arifin (2003) karya ilmiah dibedakan menjadi berikut ini:

  1. Makalah, sebuah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah. Pembahsan yang dikaji dalam karya tulis ilmiah ini berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan bersifat empiris-objektif.
  2. Kertas kerja, kertas kerja hampir sama dengan makalah. Akan tetapi pembahasan dalam kertas kerja lebih mendalam dibandingkan dengan makalah.
  3. Skripsi, merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang ditulis berdasarkan pendapat orang lain. Data diperoleh secara langsung melalui observasi lapangan atau percobaan di laboratorium. Dalam pembuatan skripsi dibutuhkan sumbangan material yang berupa temuan baru tentang salah satu aspek atau lebih dalam bidang spesialisasinya.
  4. Tesis, berupa temuan baru yang diperoleh dengan melakukan penelitian sendiri. Tesis merupakan karya tulis ilmiah yang lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
  5. Disertasi, berupa suatu temuan penulis sendiri dan bersifat orisinil. Disertasi adalah suatu karya tulisan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis. Temuan ini berdasarkan data dan fakta yang validdengan analisi yang terperinci. Apabila temuan peneliti dapat dipertahankan dari sanggahan penguji, maka penulisnya berhak mendapatkan gelar doktor (S3).

Metode penelitian

Sebagian besar metode yang digunakan dalam penelitan antropologi adalah menggunakan metode penelitan kuantitatif dan kualitatif.

  1. Kuantitatif

Metode penelitian kuantiitatif merupakan suatu metode penelitian yang lebih melihat hasilnya dibandingkan dengan prosesnya. Hasil dari penelitian tersebut berupa lambang atau bilangan yang diperoleh melalui data dari lapangan. Data yang diperoleh dari lapangan kemudian dianalisis menggunakan statistik dengan tujuan dapat menjawab permasalahan studi. Statistik yang diigunakan dalam penelitian kuantitatif berupa persentase, media, mean, simpangan baku, dan korelasi. Biasanya data pada penelitian kuantitatif menggunakan tabel, grafik, diagram, dan lain sebagainya. Penelitian kuantitatif memiliki beberapa ciri, diantaranya:

  1. Penelitian kuantitatif menguji suatu teori yang mengandung hubungan variabel yang diteliti. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah membuktikan suatu hipotesa yang dimunculkan secara jelas dan empirik.
  2. Penelitian kuantitatif menggunakan penyusunan dan perhitungan data yang berupa angka-angka.
  3. Dalam memperoleh dan mengumpullkan data penelitian kuantitatif menggunakan aisten, angket, atau interview.
  4. Data dalam penelitian kuantiitatif diolah dengan menggunakan statistik sekaligus memberikan hasil statistik sebagai jawaban dari permasalahan. Penelitian ini menggunakan prosedur bertingkat dalam menilai datanya.
  5. Penelitian kuantitatif menyajikan data dalam bentuk angka-angka (frekuensi atau teknik penyajian data).

      2. kualitatif

Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) menjelaskan bahwa metodologi kuantitatif merupakan suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Biasanya dalam penelitian kualitatif berupa kata-katatertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diteliti atau diamati. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen kunci. Oleh karena itu peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas. Sehingga peneliti dapat bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Beberapa jenis dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

  1. Biografi

Penelitian biografi adalah penulisan kembali mengenai pengalaman individu dengan cara mengumpulkan dokumen atau arsip-arsip. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap pengalaman hidup seseorang yang dapat dijadikan sebagai panutan atau dapat mengubah hidup seseorang.

     2. Fenomenologi

Penelitian yang menjelaskan atau mengungkap makna koonsep atau fenomena pengalaman yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukkan secara alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai fenomena yang dikaji.

      3. Etnografi

Dalam penelitian ini peneliti terlibat dalam kehidupan sehari-hari responden atau melalui wawancara satu persatu dengan anggota kelompok yang diteliti. Peneliti mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup responden.

      4. Studi kasus

Penelitian ini adalah mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi.

      5. Grounded theory

Penelitian yang menekankan pada arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan atau menemukan suatu teori baru yang berhubungan dengan situasi tertentu.

Daftar pustaka

https://antropologiindonesianews.blogspot.co.id/2012/02/metode-penelitian-kualitatif.html?m=1 diakses 15/12/2015

https://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-je.xhtml diakses 15/12/2015

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: